Mau menabung? Pikir ulang lagi!















Pernah dengar lagu menabung kan?

Bing beng bang yuk kita ke bank.
Bang bing bung yuk kita nabung
Tang ting Tung hei, jangan dihitung
Tiap bulan tahu-tahu dapat untung

Lagu ini dibuat untuk merangsang anak-anak untuk gemar menabung. Tentu saja tidak ada yang salah dengan menabung, hanya saja jika menabung diindentikan dengan menyimpan uang di bank, pada kenyataannya saat ini tidak tepat lagi dikatakan akan beruntung.

Mendefinisikan ulang arti kata beruntung
Banyak yang menganggap untung berarti kita mendapatkan uang lebih.
Misalnya Anda menabung Rp 1.500.000 lalu tahun depan jadi Rp1.530.000 maka kita mendapat untung sebesar Rp 30.000.
Apakah benar demikian? Mari kita hitung secara bijak.
Kalau misalnya, dengan uang Rp 1.500.000 ini sekarang kita bisa beli beras 10 karung,
lalu tahun depan dengan Rp 1.530.000 kita hanya bisa beli 8 karung beras yang sama,
artinya kita untung atau rugi? Artinya kita rugi 2 karung beras.
Nah kesalahan umum kita adalah mengira mendapat untung karena nilai nominal
(nilai hitungan kita bertambah), padahal keuntungan harusnya dihitung dari daya belinya.
Setiap tahun terjadi inflasi (penurunan nilai uang) rata-rata 10% sedangkan
bunga bank pertahun rata-rata 5 persen, artinya kalau kita menabung di bank setiap tahun sebenarnya daya beli kita turun 5% sekalipun nominalnya naik 5%. Berarti kita rugi karena
daya beli uang kita merosot setiap tahun kalau ditabung dalam bentuk uang.

Uang kita bisa hilang kalau ditabung
Kalau fakta di atas cukup menyakitkan, fakta berikut ini lebih menyakitkan lagi.
Tidak hanya nilai uang kita berkurang, pada nilai tertentu uang kita yang ditabung di bank bahkan bisa hilang dalam arti sesungguhnya.
Setelah krisis moneter 1998, bank-bank di negeri ini menambah pundi penghasilan utamanya dari fee based income (biaya administrasi).
Dulu bank mengandalkan penghasilan dari bunga atas kredit (pinjaman) yang mereka berikan, kini selain penghasilan dari bunga kredit, bank memaksimalkan pendapatan dari pengelolaan rekening, serta jasa transfer yang bisa dikutip langsung dari nasabah.
Pada saldo tertentu, tabungan kita di bank tidak menghasilkan apa-apa. Bagi hasilnya nol.
Saat ini, pada banyak bank, jika saldo dibawah Rp 1 juta maka bunganya nol. Artinya jika kita menyimpan Rp 500 ribu di bank, lalu kita diamkan, maka 4 tahun ke depan uang kita akan menjadi nol. Kenapa? Karena tiap bulan kita dikenakan biaya administrasi Rp 10.000/ bulan dan tidak ada bunga. Jadi sudah tidak tepat lagi kalau dikatakan menabung di bank menguntungkan.

Rubah paradigma kita terhadap konsep menabung dan untung
Untuk keselamatan masa depan kita dan anak-anak kita, kita harus mengubah konsep tentang menabung dan beruntung.
Pertama, menabung harus untung dalam arti hakiki (daya beli meningkat)
Kedua, menabung tidak harus uang.
Ketiga, menabung tidak harus di bank.
Lalu bagaimana konsep menabung yang aman dan menguntungkan?

Solusi finansial dari Islam
Sebagaimana konsep Islam sendiri Rahmatan lil alamin (kesejahteraan bagi sekalian alam - umat manusia dan alam semesta), maka Islam juga menawarkan konsep menabung yang memenuhi seluruh kriteria di atas.
Jawabannya adalah dinar emas.
Sejarah membuktikan sejak jaman Rasulullah (abad 7) sampai sekarang (abad 21) satu dinar cukup untuk membeli kambing.
Sekarang bandingkan jika kita menabung dengan dinar emas.
Setiap tahun emas naik rata-rata 20%, jadi kalau misalnya uang Rp 1.500.000 tersebut tidak kita tabung ke bank tapi kita memilih untuk membeli 1 dinar emas senilai Rp 1.500.000 maka besar kemungkinan tahun depan harga 1 dinar emas akan bernilai Rp 1.800.000 dan mempunyai daya beli yang sama atau bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bahkan dari data statistik terbukti, biaya biaya pergi haji terus menurun dengan hitungan dinar, bila tahun 2000 ONH biasa setara 70 dinar; tahun 2009 setara 20 dinar; maka dalam lima - enam tahun kedepan (2015) ONH biasa dapat diprediksikan berdasarkan statistik hanya akan memerlukan 10 dinar saja.
Nah kembali pada pertanyaan pertama,
Anda mau mencari uang atau mencari untung?
Anda ingin mendapat nominal pada uang kertas yang terlihat sedikit lebih banyak atau
1 dinar yang terlihat nominalnya sama tapi daya belinya semakin lama semakin tinggi?
Jika anda punya kebijakan finansisial Anda tentu tahu jawabannya.

Fakta di atas cukup menyentak orang yang mempunyai paradima finansial yang umum.
Data tersebut bisa Anda temukan pada 3 -4 halaman buku "Think Dinar!" karya Endy J. Kurniawan.
Bayangkan betapa banyak hal baru yang akan Anda temukan di buku setebal 320 halaman ini. Anda akan banyak tersentak membacanya.
Penyusunan buku ini langsung di coaching oleh Isa Alamsyah dan Asma Nadia, sehingga penyajiannya sangat menguras emosi dan daya pikir Anda, membenturkan logika yang selama ini Anda percaya. Memaparkan data-data yang tidak banyak Anda ketahui.
Saya yakin, Anda akan terkaget-kaget melihat betapa banyak fakta yang tidak Anda ketahui selama ini tentang finansial yang diungkap dalam buku "Think Dinar"
Dan yang lebih penting lagi, buku ini akan mengubah cara pandang masa depan finansial Anda, insya Allah, di jamin.
"Kaya hari ini, super kaya di masa depan:" itu motto buku ini.

Buku ini juga dirancang sedemikian rupa agar mudah dimengerti.
Ini yang membedakan buku ini dengan buku-buku dinar yang saat ini sudah beredar di pasaran.
Anda tidak perlu menjadi sarjana ekonomi untuk mengerti buku ini.
Anda juga tidak perlu jadi ustadz untuk percaya pada konsep dinar.
Buku ini bisa dibaca ibu rumah tangga, anak SMA, atau siapa saja yang ingin mempunyai masa depan lebih baik.
Bahasanya mudah, logikanya mudah dicerna, aplikasinya mudah diterapkan.
Buku yang mengajak Anda sejahtera di dunia, dan akhirat.

Think Dinar on Radio Smart FM Radio Senin 31 Januari 2011 pukul 13.00
Jika ingin mendengar lebih detail tentang dinar, penulis "Think Dinar!" Endy J. Kurniawan akan hadir dalam bedah buku bersama Smart FM hari ini Senin 31 Januari 2011 pada jam 13.00 - 14.00.
Siaran direly langsung ke website smart fm jadi bisa didengarkan via internet alamat www.radiosmartfm.com atau www.smartfm.co.id atau www.facebook.com/radiosmartfm
Untuk mendengarkan di radio bisa stay tune di: Jakarta : Smart FM, 95.9 FM, Semarang: Smart FM, 93.4 FM, Surabaya : Smart FM, 88.9 FM, Solo : Metta FM, 104.7 FM, Cirebon: Citra FM, 100 FM, Tasikmalaya : Key Love FM, 107.3 FM, Padang : Pro News FM, 90 FM, Palembang: Smart FM, 101.8 FM, Medan : Smart FM, 101.8 FM, Pekan Baru : Smart FM, 99.5 FM, Banjarmasin : Smart FM, 101.1 FM, Balikpapan : Smart FM, 97.8 FM, Samarinda: Borneo FM, Palangka Raya : Evella FM, 96.7 FM, Makassar: Smart FM, 101.1 FM, Manado: Smart FM, 101.2 FM

Think Dinar Workshop Package
Komunitas Bisa!, Asma Nadia dan Think Dinar akan bekerja sama menyelenggarakan workshop satu hari yang memadukan "Konsep Sakinah Bersamamu, No Excuse! dan Think Dinar"
Konsepnya adalah workshop "Membangun Keluarga Sakinah dan Sejahtera"
Pukul 09.00 - 11.00
Penerapan spirit No Excuse! dalan keluarga sakinah.
Bagaimana menerapkan budaya No Excuse! sehingga ayah bunda, suami istri dan anak -anak bisa melejitkan potensi terbaiknya baik secara individual, akademis, finansial, dan mental.
Pukul 11.00 - 13.00
Bagaimana menciptakan momen sakinah dengan segala potensi yang ada.
Bagaimana menyikapa segala ketidaksempurnaan secara sempurna.
Pukul 14.00 - 16.00
Bagaimana menyiapkan masa depan finansial anak dengan menggunakan konsep dinar.
Bagaimana membuat dinar menjadi lebih efektif dari deposito, saham, asuransi dan alternatif lainnya.
Bagaimana trik mengoptimaslkan investasi dinar.
Dengan workshop ini diharapakan keluarga menjadi sakinah (bahagia) dan sejahtera (berdaya).
Sejahtera di dunia selamat di akhirat.
16.30 - 1700 Konklusi

Untuk pemesanan buku "Think Dinar" dan keikutsertaan di workshop,
silakan hub Roonie di 081282210742

27 comments

  1. setuju, kebanyakan kita terlen dengan bunga bank.

    ReplyDelete
  2. Tertarik dg menabung dg Dinar..
    Tp bgmana cr menabungnya dan membeli uang Dinarnya dmana?

    ReplyDelete
  3. Dima Hirata: Ada namaya wakala, tapi lebih jelasnya ke endy aja www.twitter.com/endykurniawan atau www.facebook.com/endy.kurniawan

    ReplyDelete
  4. Miranti Dewi PramaningtyasJanuary 30, 2011 at 5:52 PM

    Assalamu'alaykum Pak Isa....
    Saya Miranti, salah satu member group Komunitas Bisa!, Saya ingin bertanya ttg tulisan terakhir yg dikirim melalui message, ttg dinar. saya tertarik dgn investasi tersebut, yg ingin saya tanyakan, apakah investasi dlm bentuk logam mulia berupa emas dgn sertifika antam bisa dibilang sama dgn investasi dlm bentuk dinar? mengingat keduanya sama2 emas...terimakasih sebelumnya...

    ReplyDelete
  5. Coba tanya langsung ke www.twitter.com/endykurniawan atau www.facebook.com/endy.kurniawan atau endy.kurniawan@gmail.com

    ReplyDelete
  6. Purnama Ningsih MaspekeJanuary 30, 2011 at 5:58 PM

    pak isa,..maaf bagaimanadengan asuransi?apakah asumsi perhitungannya juga demikian?mohon masukannya

    ReplyDelete
  7. Apalagi asurasi, parah.
    Saya sampai pada kesimpulan lebih baik kita ikut asuransi jiwa katakanlah 500- 1 juta setiap tahun uangya hilang daripada ikut yang katanya nabung padahal setelah 5 tahun paru sampai ke nominal sama.
    Di buku THink Dinar juga dibahas
    Saya pernah ikut asuransi sampai 5 polis
    ketika ada masalah tabungan saya selama 8 tahun nilainya sama saja dengan yang saya keluarkan.
    Akhirnya asuransi untungnya kalau meninggal. beleive it!
    Jadi kalau untuk investasi jangan di asuransi, untuk proteksi boleh ke asuransi. Ikut jiwa atau kesehatan jangan yang ada embel2 investasi.

    ReplyDelete
  8. setuju, kebanyakan kita terlen dengan bunga bank. pak, kalau mau ngundang bapak dan asma nadia menjadi pembicara ke suatu daerah itu caranya seperti apa ya?

    ReplyDelete
  9. begitu membaca sekelumit info ini rasanya seperti baru tersadar,,,,,jadi pengen baca bukunya nich,,,,, ^ ^

    ReplyDelete
  10. Dinar Emas memang menarik. Menabung di unit link syariah juga menarik sebagai pelengkap instrumen investasi. Unit link syariah memiliki beberapa kelebihan yg tidak dimiliki dinar. Dan juga sebailnya. www.hassanaberkah.blogspot.com

    ReplyDelete
  11. Dhanik Andreastuti: Langsung action, bukunya sudah ada di di Gramedia, Gunung Agung atau togamas

    ReplyDelete
  12. eee...bener juga itu, ini baru yang namanya pembaharuan pemikiran bukannya mencari keuntungan pribadi

    ReplyDelete
  13. Diññaa MaRdhiana AdjaaJanuary 31, 2011 at 6:35 AM

    emas koin dg dinar lebih bgs mana?

    ReplyDelete
  14. Diññaa MaRdhiana Adjaa: Di buku Think Dinar dibahas kelebihan dan kekurangan emas atas dirham dan sebaliknya

    ReplyDelete
  15. Kapan workshop di Jakarta?.......

    ReplyDelete
  16. Ina Khikmawati: MAsih mencari tempat dan waktu yang tepat

    ReplyDelete
  17. tntng mnabung msk akl jga,tp bg mna crnya mnabung emas?

    ReplyDelete
  18. mencicil saja mulai dari 1 gr ke 1 gr lain dst, tapi lebih jelasnya ke endy aja www.twitter.com/endykurniawan atau www.facebook.com/endy.kurniawan

    ReplyDelete
  19. Miranti Dewi PramaningtyasJanuary 31, 2011 at 9:42 AM

    Assalamu'alaykum Pak Isa....
    Saya Miranti, salah satu member group Komunitas Bisa!, Saya ingin bertanya ttg tulisan terakhir yg dikirim melalui message, ttg dinar. saya tertarik dgn investasi tersebut, yg ingin saya tanyakan, apakah investasi dlm bentuk logam mulia berupa emas dgn sertifika antam bisa dibilang sama dgn investasi dlm bentuk dinar? mengingat keduanya sama2 emas...terimakasih sebelumnya...

    ReplyDelete
  20. Miranti Dewi Pramaningtyas: Coba tanya langsung ke www.twitter.com/endykurniawan atau www.facebook.com/endy.kurniawan atau endy.kurniawan@gmail.com

    ReplyDelete
  21. betul juga eah,...jd pgn baca bukunya,........:)
    Untuk di indo cara mendapatkn dinar gmn caranya?

    ReplyDelete
  22. Maaf pak ada yang bilang klo itu brarti kita menumpuk barang berupa emas sehingga ketika barang itu naik harga kemudian kita menjualnya sehingga mendapatkan untung besar, sedangkan hal itu dilarang dalam Islam.. apa itu benar?
    trus apa bedanya dengan hal di atas ?

    ReplyDelete
  23. klu saya mau invest dinar di Bandung dimana ya ? kira2 invest kita dikelola org2 yang amanah ngga? tlg info lbh rincinya. Thx

    ReplyDelete
  24. "Kaya hari ini, super kaya di masa depan:" bisa ! Amiin.

    ReplyDelete
  25. bener juga yaa...makasih atas penjelasannya :)

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon