Melewati satu garis

Isa Alamsyah

Tahukah Anda bahwa di dunia
ini ada satu garis yang jika kita bisa melewatinya, maka segalanya akan
berubah, segalanya akan berbalik?
Segala yang dahulu sulit, ketika
kita melewati garis intu berbalik menjadi mudah?
Segala yang dulu
harus membayar mahal malah justru dibayar mahal.
Apakah garis itu?
Maukah
Anda melewatinya?

Anda bisa menyebutnya garis kesuksesan, garis
popularitas atau garis eksistensi.
Siapapun yang berhasil melewati
garis ini, maka segalanya akan berbalik.

Zidane, ketika kecil
sangat suka main sepak bola. Tapi ia tidak punya sepatu bola.
Keluarganya adalah keluarga imigran yang termasuk kelompok bukan
keluarga berada, sehingga sulit untuk membeli sepatu bola. Suatu saat
ayahnya memaksakan diri membeli sepatu bola dan memberi Zidane spirit
tambahan untuk sukses. Akhirnya Zidane menjadi pemain sukses dunia.
Ketika
Zidane masuk ke garis kesuksesan apa yang terjadi? Ia menjadi kaya
raya, dan bisa membeli sepatu merk apapun. Tapi anehnya justru ketika
kaya raya, ia dibayar untuk memakai sepatu terbaik. Lucu bukan? Ketika
ia tidak mampu membeli, tidak ada yang mau memberinya sepatu, ketika ia
mampu dan kaya raya justru orang berebut memberinya sepatu dan berani
membayarnya jika ia memakai sepatu tersebut.
Itu karena Zidane sudah
melewati garis kesuksesan, garis popularitas dan eksistensi.

Pengusaha
juga begitu.
Ketika kita mulai usaha, sulitnya bukan main. Pinjam
uang 10 juta di bank saja prosedurnya bermacam-macam. Tapi kalau sudah
sukses, justru bank yang datang. Bahkan bisa memberi pinjaman miliaran
tanpa bertele tele.
Kenapa? Karena kita sudah melewati garis
kesuksesan dan eksistensi.
Makanya seringkali pinjam uang 10 miliar
di bank prosedurnya lebih mudah daripada pinjam uang 10 juta.

Penulis
juga begitu. Ketika memulai kita mengirimkan naskah ke mana-mana. Susah
benar cari penerbit. Tapi begitu eksis, maka berbondong-bondong
penerbit menawarkan diri. Bahkan ada yang berani bayar royalti di muka.

Cara
kerja dunia ini memang aneh.
Yang miskin susah beli sepatu, yang
kaya raya malah dibayar pakai sepatu.
Yang miskin susah pinjam duit
yang berlebihan uang malah dapat banyak tawaran uang.
Sebenarnya ada
logika dari keanehan tersebut tapi saya tidak mau membahas lebih detail
tentang itu.

Pertanyaannya sederhana?
Apakah Anda ingin
dibelakang garis kesuksesan, atau ingin sukses.
Apakah ingin eksis
atau tidak?
Jika ingin mendapat segala kemudahan tersebut kita harus
berjuang untuk mendapatkannya.
Kita harus berjalan atau berlari
menuju garis tersebut.
Banyak orang yang hidupnya hanya menyususri
garis tersebut tanpa pernah melampauinya.
Pilihan ada di tangan kita!

0 Comments

Post a Comment