Membangun negara dengan prinsip "Jangan malu, jangan gengsi"


Membangun negara dengan prinsip "Jangan malu, jangan gengsi"
Isa Alamsyah

Tidak seperti Eropa umumnya, Rusia pada tahun 1689 merupakan negara yang terbelakang dari semua segi. Jumlah kota sedikit, perbudakan meraja lela, pendetanya bodoh, tidak ada literatur, matematika dan ilmu pengetahuan diabaikan, dan tidak tersentuh renaisans maupun reformasi.
Peter Yang Agung (1672-1725) adalah Tsar Rusia terkemuka yang berhasil mengubah kekaisaran Rusia menjadi negeri yang kuat.

Apa yang membuat Peter Yang Agung sukses membangun kekaisaran Rusia?
Karena ia mengabaikan rasa malu dan gengsi.

Tahun 1697-1698 Peter melakukan perjalanan pembelajaran keliling Eropa.
Ia meninggalkan kemewahan kerajaan dengan membawa 250 orang dan melakukan perjalanan selama 2 tahun.
Dengan menggunakan nama samaran Pyotr Mikhaylov ia bekerja sebagai tukang kayu di Belanda, bekerja sebagai buruh di galangan angkatan laut Inggris, belajar persenjataan di Prusia (Jerman), mengunjungi pabrik, musium, stadiun, melihat sidang parlemen di Inggris, dan belajar segala hal di Eropa.
Pada tahun 1698, ia kembali ke Rusia dan kemudian diangkat menjadi kaisar Rusia.
Ia menerapkan apa saja yang dipelajari selama menjadi kelas bawah di Eropa.
Dengan bekal itu, ia bisa membangun kekaisaran Rusia menjadi negara yang kuat dan dihormati.

Kisah ini diambil dari buku "Jangan Malu Jangan Gengsi"
Motto buku ini adalah:
Jika saja kita bisa mengabaikan malu dan gengsi, kita sudah melangkah maju menuju sukses.


Buku ini dijual di toko buku Gramedia dan Gunung Agung dalam 1 paket dengan judul paket "Dendam Positif" karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia.

Dalam satu paket buku "Dendam Positif" ada 5 buku, yaitu (silakan diklik untuk tahu detail bukunya):

1. Jangan takut gagal

2. Dendam Positif

3. Saya Bisa Jadi Apa

4. Mulai Dari Bawah

5. Jangan Malu, Jangan Gengsi




0 Comments

Post a Comment