Abaikan suara negatif dari dalam diri!
Abaikan suara negatif dari dalam diri!
Isa Alamsyah
dikutip dari buku NO Excuse halaman 47

"If you hear a voice within you say 'you cannot paint',
then by all means paint, and that voice will be silenced."

Jika engkau mendengar suara dalam diri, "kamu tidak bisa melukis"
maka bergegaslah melukis, maka suara itu akan hilang.
Vincent Van Gogh, Pelukis

Karena begitu banyak pencitraan negatif pada diri kita, maka alam bawah sadar kita pun ikut mengatakan kita tidak bisa. Kita seolah mendengar diri kita sendiri mengatakan "Anda tidak bisa!"
Manusia memang sering melakukan internal dialog dalam dirinya. Sebuah penelitian mengatakan, orang bisa melakukan 50.000 kali self talk secara sadar maupun tidak sadar dalam sehari.
Sebuah penelitian juga mengungkap bahwa, ketika menyangkut potensi diri, sebanyak 80% orang yang melakukan internal dialog mengatakan hal-hal yang negatif pada dirinya sendiri.
Akibatnya kita mengatakan tidak bisa sebelum mencoba, mundur sebelum bertanding, menyerah sebelum usai, dan berhenti sebelum sampai tujuan. Sungguh merugikan!
Padahal jika kita mampu mengubah hal ini, dan memberikan citra positif pada diri kita sendiri, kita akan menemukan bahwa diri kita ini luar biasa.
Jika kita sudah mempunyai citra diri yang positif, maka apapun hal negatif yang dikatakan orang lain, tidak akan berpengaruh pada kita.
Bagaimana mungkin kita berharap orang melihat secara positif jika kita tidak mampu melihat diri sendiri secara positif.
Kita harus mulai dari diri sendiri dulu, mulai dari sekarang.
Lihatlah ke cermin, katakan pada diri sendiri "Saya bisa!"
Demi emas dan tembaga
Demi emas dan tembaga
Isa Alamsyah

Ketika membaca petambang Chilie terkubur di dalam tanah sedalam 700 meter ada pertanyaan yang mengusik saya.
Apa yang yang mereka cari di tanah sedalam itu?
Sebegitu pentingkah, sebegitu mahalkah sampai harus menggali sejauh itu?
Ternyata yang mereka cari adalah tembaga dan emas.
Mereka harus menggali sedalam 700 meter di bawah tanah.
Orang Chilie harus menggali sedalam itu untuk mendapat tembaga dan emas.
Begitu juga kebanyakan bangsa lain.
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia tidak perlu menggali sedalam itu.
Bahkan tembaga dan emasnya muncul di atas permukaan tanah.
Jika tahu sejarah penemuan tambang tembaga di tembagapura Papua, Anda pasti tahu maksud saya (Tambang tembaga ini kemudian juga diungkap sebagai tambang emas terbesar di dunia, silakan baca Grasberg mine di wikipedia).
Di Papua, tembaga tidak ditemukan di dalam tanah, bahkan menjulang ratusan meter ke atas tanah. Bahkan pantulan tembaga itu bisa terlihat dari pesawat.
Apakah bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling beruntung dalam konteks pertambangan tembaga dan emas?
Ya, tentu saja PALING BERUNTUNG. Tanpa harus menggali dan mencari emas dan tembaga muncul sendiri.
Tapi apakah bangsa Indonesia PALING BANYAK UNTUNG?
Sayangnya, tidak sama sekali.
Saat ini menurut wikipedia Freeport-McMoRan (Amerika) menguasai 67.3% saham, PT Indocopper Investama Corporation (9.3%); Pemerintah Indonesia (9.3%); dan production-sharing joint venture with Rio Tinto Group (13%).
Uniknya beberapa tahun lalu kontrak karya yang dimulai di masa Soeharto tersebut sudah habis, tapi bukannya menghentikan kontrak dan mengambil alih seluruh kepemilikan tambang tersebut, pemerintah malah memperpanjang kontrak dan membiarkan asing menguasai saham mayoritas.
Saya sendiri tidak mengerti logikanya, bagaimana dengan Anda?
Kebetulan, dulu saya sempat meliput Freeport ketika bekerja di Radio Nos Belanda perwakilan Jakarta. Saat itu dalam wawancara PR Freeport bilang perjanjian Indonesia dengan Freeport hanya menyangkut tembaga saja sedangkan emas dianggap kurang lebih sebagai serpihannya saja (tidak masuk hitungan karena jumlahnya tidak signifikan - dulu mungkin ketika harga emas tidak semahal saat ini mungkin masuk akal).
Padahal ketika saya terbang ke Timika dan bertemu salah satu aktivis HAM di Papua, ia sangat yakin ada emas di tambang tersebut dan bahkan emasnya lebih besar. Kecurigaan itu tentu saja beralasan, apalagi belakangan dibangun pipa panjang puluhan km yang langsung mengantar hasil tambang ke kapal tanpa diolah terlebih dahulu. Seperti ada sesuatu yang dirahasiakan dan ingin buru-buru di bawa pergi. Emaskah?
Dengan era keterbukaan informasi, nampaknya sulit untuk mengelak ada emas dalam jumlah besar di Freeport Papua.
Wikipedia mengungkap pada tahun 2006 saja Tembagapura menghasilkan 610,800 ton tembaga, 58,474,392 grams emas dan 174,458,971 grams perak.
Gunung tembaga dan emas tersebut kini tidak ada lagi, bahkan kini sudah menjadi lembah dan masih tetap digali. Bahkan begitu dalammya lembah di Tembagapura sampai kalau kita melihat orang di bawah menjadi sangat kecil sekali.
Jadi bayangkan, dari gunung tembaga, emas dan perak, berubah jadi lembah, artinya ada emas, perak, dan tembaga sebesar dua gunung yang sudah dikeruk.
Tapi dua gunung emas, perak, dan tembaga tersebut tidak membawa kita menjadi bangsa yang sejahtera (Belum dihitung pertambangan besar lainnya).
Sekali lagi BERUNTUNG saja tidak cukup untuk menuju kesejahteraan.
Sampai berapa lama kita ingin menjadi bangsa yang BERUNTUNG tapi tidak pernah mendapat UNTUNG paling banyak?
Sekedar gambaran tambahan, di Venezuela, ketika menyadari ada ketidakadilan, Presiden Hugo Chavez nekat memotong semua kontrak pertambangan sebelum waktunya dan menghitung ulang kepemilikan saham, dan sejak itu Venezuela jadi jauh lebih sejahtera.
Di Indonesia sebaiknya, bagaimana ya?
Tulisan ini bukan untuk mengkritisi pemerintah atau aparat berwenang, tapi untuk membangkitkan nurani anak bangsa, siapa saja, apapun profesi atau jabatannya untuk berpikir lebih jernih dalam mengelola kekayan alam, agar maksimal bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat.
Semoga saja pemerintah dan elemen masyarakat bisa bekerja sama untuk mewujudkannya.
Akibat Arogan

Akibat Arogan

Akibat Arogan
Isa Alamsyah

Berikut ini adalah potongan percakapan radio yanga sangat krusial antara komandan kapal perang Amerika dan otoritas Rusia.
Otoritas Rusia: “Segera belokan kapal Anda 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan."
Komando Amerika: “Kenapa tidak Anda saja yang membelok!”
Otoritas Rusia: “Demi kebaikan Anda, sebaiknya segera membelok 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan!”
Komandan Kapal Amerika: “Saya kapten US Navy. Saya tegaskan Anda yang harus belok !!!!”
Otoritas Rusia: “Tidak bisa. Saya peringatkan sekali lagi, belokkan kapal Anda. Sekarang juga!!!”
Komandan Kapal Amerika: “Ini adalah Aircraft Carrier USS, salah satu kapal terbesar di dunia dari Armada Atlantik. Kami dilengkapi tiga destroyer, tiga cruiser dan sejumlah kapal pendukung. Saya perintahkan Anda belok 10 derajat ke timur. Sekali lagi saya ulangi 10 derajat ke timur, atau sebuah tindakan keras akan dilakukan untuk mengamankan kapal Anda!”
Rusia: “Bodoh! Ini mercusuar, tahu!!!
Brak, kapalpun menabrak daratan.
(Humor ini saya temukan di internet dan ditulis ulang. Pemilihan nama Amerika atau Rusia hanya agar joke terdengar akrab, dan tidak dimaksudkan untuk menghina satu negara tertentu).

Humortivasi (Humor dan Motivasi)
Kadangkala ketika kita kuat dan berkuasa, telinga kita sulit mendengar suara dari bawah dan menganggap semua harus ikut kita.
Kebenaran itu netral, siapapun yang berbicara, maka kita harus lihat isi informasinya bukan penuturnya.
Kita mungkin berkuasa, kita mungkin punya kekuatan, tapi ingat setiap kekuasaan manusia tidak akan pernah mencakup segala hal, dan tidak akan bertahan selamanya, karena itu perlu bijak mendengar dan melihat sekeliling.
Jika kita arogan, mau menang sendiri maka kemungkinan yang akan terjadi di antaranya:
a. Jika salah kita akan malu
b. Jika benar, tapi sombong, maka kita akan tetap bertanggung-jawab atas pada Allah atas kesombongan kita.
Yakin pada kebenaran adalah hal yang bagus.
Merasa benar sendiri adalah hal yang jauh berbeda.
Kadang perbedaannya tipis, tapi hati kita dan Allah tahu kapan kita membela kebenaran atau arogan karena merasa benar senidiri.
What do you think?

========

Dapatkan beragam humor dengan penuh hikmah yang memotivasi di buku Humortivasi.
Saat ini buku Humortivasi tidak lagi dijual di toko buku dan hanya dijual online di
www.facebook.com/groups/tokoasmanadia
atau bisa lewat WA (hub salah satu saja)
Richie +62 838-7468-6083, 

Wiro +62 852-1868-3858, Kamal +62 858-9115-8876

Adu nyali

Adu nyali

Adu nyali
oleh Isa Alamsyah

Dua orang peneliti biologi sedang mengadakan penelitian lapangan.
Pada sebuah pohon seorang di antara mereka menemukan ulat hijau pemakan daun.
"Hei lihat, ada ulat hijau. Kamu tahu kan ulat ini mengandung banyak protein. Nah kalau kamu berani makan ulat ini, saya akan bayar 1 juta rupiah," seru peneliti pertama menantang temannya adu nyali.
Mendengar tantangan tersebut peneliti kedua balik menantang," Kamu saja yang makan, aku bayar dua juta!"
Tanpa diduga peneliti pertama malah tak gentar, ia segera makan ulat tersebut sekalipun menahan muntah. Selesai memaksakan diri menelan ulat tersebut, ia menagih uangnya.
Dengan berat hati peneliti kedua mengeluarkan dua juta yang baru saja diterimanya sebagai bayaran proyek penelitian.
Tak lama kemudian mereka melihat lagi seekor ulat yang sama.
Peneliti pertama, menantang lagi peneliti kedua.
"Ayo, kalau kamu berani makan ulat seperti aku, aku bayar 2 juta juga," tantangnya.
Kali ini peneliti kedua tak mau kalah ia segera mengambil ulat dan melahapnya. Lalu ia meminta bayaran dua juta.
Impas keduanya sama-sama dapat dua juta.
Lalu keduanya diam, rasanya ada yang salah.
Peneliti pertama berkata." Kita bodoh juga ya, kita sama-sama menyiksa diri memakan ulat tapi tidak ada satupun dari kita yang bertambah kaya"
"Betul juga, uang kita tetap padahal kita sudah melakukan sesuatu yang sangat menantang!" jawab peneliti kedua.
Keduanya lalu sadar baru saja melakukan hal yang sia-sia.

Pernahkan Anda mengalami hal seperti ini?
Anda melakukan sesuatu, Anda merasa berbuat sesuatu, padahal kembali pada kondisi yang itu-itu juga.
Misalnya ada orang yang mendapat proyek penelitian senilai 2 juta.
Tapi untuk mengerjakan proyek tersebut ia harus membayar peneliti, ongkos ke sana kemari dan setelah dihitung total uang yang dihabiskan juga 2 juta. Secara finansial kerjanya sia-sia dan sebenarnya rugi waktu.
Ada juga orang yang ketinggalan barang ketika belanja di minimarket. Ia baru saja sadar sabun ketinggalan di supermarket setelah sampai rumah. Lumayan harganya 8 ribu. Lalu ia menyuruh pembantu naik ojeg mengambil sabun tersebut. Padahal ongkos ojegnya saja bolak balik juga 10 ribu. Justru malah rugi. Sedangkan kalau pembantu disuruh beli di warung dekat rumah ruginya lebih sedikit.
Seringkali kita terjebak pada situasi yang membuat kita melakukan perbuatan yang kelihatannya menghasilkan seuatu padahal tidak menghasilkan apa-apa malah kadang merugi.
Karena itu pikir matang-matang segala tindakan Anda sehingga tidak terjebak pada perbuatan sia-sia atau malah merugi.


========


Dapatkan beragam humor dengan penuh hikmah yang memotivasi di buku Humortivasi.
Saat ini buku Humortivasi tidak lagi dijual di toko buku dan hanya dijual online di
www.facebook.com/groups/tokoasmanadia
atau bisa lewat WA (hub salah satu saja)
Richie +62 838-7468-6083, 
Wiro +62 852-1868-3858, Kamal +62 858-9115-8876

Must Watch Movie: Alangkah Lucunya (Negeri ini)
Film harus ditonton: Alangkah Lucunya (Negeri ini)
Isa Alamsyah

Kalau ada penyesalan ketika menonton film Alangkah Lucunya (Negri ini) ini, maka saya menyesal menonton film ini 5 hari setelah penayangan perdananya. Seandainya saya menonton di hari pertama, mungkin bisa bantu promosi lebih cepat. Biasanya film dianggap sukses jika hari pertama atau keduanya membludak.
Tapi tidak ada kata terlambat, saya berharap resensi film ini bisa membantu kesuksesan film ini di Indonesia. Semoga setelah membaca tulisan ini Anda bersama keluarga berbondong-bondong menonton film ini. Dijamin tidak menyesal. Tua, muda, anak-anak pasti terhibur dan mendapat manfaat dari film ini.

Seperti biasa, saya akan mendukung film yang baik untuk bangsa dan tidak segan-segan membantu promosinya. Film bagus berarti yang unggul baik dilihat dari segi pesan maupun kualitas filmnya.

Film Alangkah Lucunya (Negri ini) terlalu bagus untuk dilewatkan, sebuah hiburan yang mendidik, lucu dan penuh hikmah.

Jangan khawatir, tulisan ini tidak akan membocorkan jalan ceritanya.

ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)

Film Deddy Mizwar yang di release 15 April ini bisa jadi merupakan salah satu film terbaik tahun 2010 ini. Jika dibandingkan beberapa film Indonesia lain yang sempat saya tonton selama 2010, film ini jauh lebih unggul dari film lainnya. Dan saya belum bisa membayangkan ada film lain yang bisa sebagus ini dalam waktu singkat.
Tapi kalau seandainya nanti ada yang lebih bagus, saya bersyukur, berarti kualitas perfilman kita menjadi luarbiasa.

Setelah Naga Bonar jadi 2, Laskar Pelangi, Emak Ingin Haji, mungkin film ini yang akan menjadi film yang akan mendapat banyak sorotan dan pujian.

Hanya 5 menit pertama saja, film ini sudah bisa membuat kita terpingkal-pingkal. Tapi bukan itu yang membuat film ini luar biasa.
Kritik sosial dan pesan yang disampaikan dalam 5 menit pertama begitu banyak tanpa terasa dipaksakan.
Salah satu kelemahan film-film yang mempunyai tujuan atau misi pendidikan adalah terlalu banyak yang ingin disampaikan sehingga mengurangi estetika film.
Tapi hal ini tidak terjadi di film Alangkah Lucunya Negeri Ini.
Film ini berhasil menyajikan potongan-potongan pesan moral dan kritik yang menggelitik hanya dalam hitungan detik tapi mengena.

Selanjutnya cerita mengalir, dan pesan moral makin diperkuat sedikit demi sedikit.
Sekalipun berlatar sekitar pemuda yang berusaha melakukan manajemen perubahan pada sekelompok pencopet, sebenarnya film ini mempunyai misi lebih besar.
Film ini berhasil menggambarkan sebagian besar masalah bangsa yang disajikan dengan hiburan dan nilai pesan yang sarat nilai.

Sekarang ini kebebasan berekspresi semakin terpasung.
Setelah kasus Prita yang ditangkap karena membuat surat pembaca, Aguswandi yang dipenjaran karena mencharge HP, Nenek Minah yang dihukum karena memetiki 3 Buah Kakao, semakin takut saja orang bersuara.

Syukurlah film ini berani hadir untuk kembali mengingatkan kita pentingnya ekspresi kritis untuk masa depan bangsa.
Film ini berhasil meramu apik sikap kritisnya tanpa perlu vulgar menyebut siapa yang dikritiknya.

Jika Anda mendukung film yang mengusung tema anti korupsi,
Jika Anda berharap ada film yang berani mengungkap ketidakadilan dalam masyarakat,
jika Anda menanti film yang bisa mengangkat kesenjangan sosial.
Jika Anda menunggu film yang bisa mengkritisi situasi politik, anggota parlemen, dan pencalonan partai.
Jika Anda ingin ada film yang mengangkat realitas religius yang jauh dari ideal,
jika Anda merasa perlu ditampilkan adanya kejahatan yang dilindungi aparat,
Jika Anda berkepentingan melihat adanya kritik pendidikan dan kesejahteraan sosial,
JIka Anda menanti ada film yang bisa membangkitkan nasionalisme,
jika Anda berharap ada tontonan yang menghibur sekaligus mendidik,
Anda akan menemukan semua di film ini.
Film ini akan menjadi penghapus dahaga yang selama ini kita nantikan.

Seperti saya sampaikan, film ini bukan hanya bagus karena kaya pesan, tapi juga disajikan dengan sangat elegan di semua lini.

Casting film juga sangat luar biasa.
Tiga aktor kawakan; Deddy Mizwar, Slamet Raharjo dan Djadja Mihardja disandingkan dan ketiganya bisa bermain apik dan berkelas.
Aktor Tio Pakusadewo ber-acting sangat meyakinkan, membuktikan ia pantas menerima piala citra lebih dari sekali.
Acting Reza Rahadian juga meyakinkan, sebagaimana actingnya di film Emak Ingin Naik Haji.
Peran pembantu dan figuran, semuanya mempunyai peran yang sangat membantu warna humor dalam film ini.

Visualisasi gambar peradegan juga menawan.
Banyak sekali adegan kontras yang akan membuat kita miris melihat ketimpangannya
Adegan favorit saya justru ketika ada ada anak-anak yang ketakutan di saat bendera merah putih sekelibat berkibar di depan mereka.

Sound trek lagunya juga enak. Bersemangat dan sesuai dengan adegan.
Intinya, hampir semua unsur yang dibutuhkan untuk sebuah film terpenuhi.

Saya juga terpakasa ikut mempromosikan Yamaha, Bank Muammalat dan Sozziz yang ikut mendukung film ini dengan iklan melalui adegan . Karena bagaimanapun kita harus juga mendukung perusahaan yang mau berperan di film yang bermutu.
Di film ini tidak ada iklan rokok, bahkan untuk adegan asongan tidak ada bungkus rokok yang di tampilkan.
Untuk itu saya juga beri acungan jempol.

Ada dilema yang menonjol yang ditampilkan dalam film ini, dilema antara haram dan halal, yang Anda bisa sendiri menilainya.

Silahkan menyaksikan, buruan, Anda tidak akan menyesal.
Jangan lupa kasih komen kalau sudah nonton.
Reformasi Pendidikan: Menganalisa ulang hukuman

Reformasi Pendidikan: Menganalisa ulang hukuman

Isa Alamsyah

Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus ditanamkan dalam pendidikan baik di sekolah maupun di rumah.

Hukuman, adalah satu satu unsur penting dalam pendidikan disiplin.Dengan hukuman anak atau siswa akan tahu konsep reward and punishment, sesuatu yang pasti akan dihadapi anak atau siswa di masa depan.

Jadi saya anggap semua setuju bahwa anak dan siswa harus dididik disiplin

dan ada konsep hukuman sebagai konsekwensi.

Sampai di sini tidak ada masalah.

Tapi sayangnya, bentuk hukuman dan gaya disiplin ini yang perlu diperbaiki.

Berikut ini adalah catatan penerapan disiplin dan hukuman yang justru merusak tujuan mulia pendidikan.

Kesalahan pertama: Menghukum dengan memberi kerugian lebih

Ini saya masukkan ke nomor pertama karena masih berlaku hampir di semua sekolah.

Contoh 1: Kalau terlambat lebih dari 30 menit maka dihukum dengan disuruh pulang.

OK, mari kita analisa apakah ini bijak?

Pertama, kita lihat kenapa siswa tidak boleh terlambat.

Karena kalau dia terlambat akan kehilangan pelajaran penting yang diajarkan sebelum dia datang.

Nah kalau sudah kehilangan tiga puluh menit pertama justru dihukum dengan

menghilangkan kesempatan belajar sehari penuh, sama saja dengan menjerumuskan ke kerugian yang lebih parah.

Solusinya? Siswa harus dihukum dengan pulang lebih lambat dari teman-temannya minimal sesuai dengan waktu keterlambatannya, dan diberi aktivitas atau penugasan positif.

Cukup fair bukan?Ini hukuman yang biasanya diberikan di perkantoran.

Setidaknya saya sendiri kalau terlambat masuk kerja

saya akan menghukum diri dengan pulang lebih lambat tanpa lembur.

Jangan sampai orang bilang”Ini orang dateng belakanagan tapi asal pulang duluan terus!”

Contoh 2: Skorsing

Skorsing adalah bentuk hukuman karena suatu kesalahan anak tidak boleh masuk sekolah beberapa hari.

Kasus ini sama seperti kasus pertama, menghukum dengan membuat anak kehilangan kesempatan belajar.

Logikanya, justru ketika anak melakukan kesalahan mereka butuh perhatian lebih karena itu harus lebih lama di sekolah dan dibimbing lebih banyak.

Solusinya? Setelah pulang sekolah diberi tugas tambahan yang membuat mereka sadar kesalahannya dan memperbaiki diri (silakan disesuaikan dengan situasi kondisi setempat).

Kesalahan kedua: Menghukum kesalahan bidang A dengan konsekwensi bidang B

Seringkali kita menghukum anak didik dengan hukuman yang tidak berkaitan dengan kesalahannya.

Contoh 1: Misalnya ada anak hiperaktif, lalu main bola menendang bola asal-asalan akibatnya kaca pecah dan melukai siswa lain.

Padahal di sekolah ada peraturan tidak boleh main bola dengan bola blatter hanya bola plastik.Akhirnya anak tersebut dihukum dengan skorsing 1 hari.Fair tidak? tentu saja tidak.

Karena kesalahan dia tidak berkaitan dengan akademis.

Solusinya? Harusnya si anak dihukum dengan denda untuk mengganti kaca yang pecah, bahkan harus membiayai biaya dokter temannya. Itu fair. Kalau dia tidak mampu? Hukum anak tersebut dengan misalnya tugas berjualan (di kantin) dan keuntungannya atau gajinya untuk membayar biaya yang sakit.

Terlihat aneh tapi edukatif (Silakan cocokkan sendiri dengan keadaan di tempat masing-masing).

Contoh lain: Anak berkelahi di skorsing, anak tak berseragam di setrap tidak ikut pelajaran, dll.

Kesalahan ketiga: Menghukum kesalahan dengan hukuman fisik

Sekalipun hukuman fisik sudah jarang ada, di daerah tertentu masih ada yang memberlakukannya.

Hukuman fisik merupakan bentuk pelecehan atas intelektual manusia.

Di negara maju, terutama di Amerika, sekali saja ada hukuman yang bersifat fisik, menampar, memukul, menjuleg, pokoknya ada “Body Contact” maka bisa masuk katagori kriminal dan bisa dilaporkan ke polisi.

Di Indonesia juga pernah ada kasus demikian.

Di rumah sekalipun hukum fisik tidak dibenarkan.

Jadi jangan pernah menganggap kita punya hak memukul sekalipun terhadap anak atau istri sekalipun.

Kesalahan keempat: Menghukum kesalahan dengan kata-kata yang melemahkan

Kadang ketika kita melihat anak melakukan pelanggaran kita memperingati dengan keras. tentu saja ini sah,

tapi harus dipilih kata yang tepat.

Marah dengan kata-kata terbagi tiga:Pertama marah murka: marah yang memang ditujukan untuk menyakiti orang yang kita ajak bicara. Bentuknya hinaan, caci maki.

Kedua marah luapan emosi: Marah yang ini sebenarnya hanya luapan emosi dari kita, dan si obyek yang kena marah hanya jadi korbannya. Jadi tujuan sebenarnya bukan menyakiti lawan bicara, walaupun karena tidak terkontrol sering menyakitkan juga.Ketiga marah sayang atau marah untuk kebaikan: Sekalipun diucapkan keras tujuannya untuk menyelamatkan orang yang kita ajak bicara. Marah seperti ini sekalipun disampaikan dengan keras tapi kata-katanya terpilih, tidak ada hinaan atau kata-kata yang bersifat merendahkan. Dalam beberapa kasus marah sayang tetap dibutuhkan, jika cara halus tidak berhasil.

Tapi sayangnya, kadang kala orang tua dan guru karena satu dan lain hal, sekalipun ingin menyampaikan marah sayang, tapi karena emosi, yang keluar dari mulutnya justru marah luapan emosi atau menjadi caci maki.

Daripada begini mendingan diam.

“Orang kuat adalah orang yang bisa menahan marah ketika emosi” kurang lebih begitulah sabda Rasul Saw.

Demikian sedikit ulasan tentang hukuman dalam pendidikan.

Kalau ada masukan silahkan kasih komen ya.

Sedikit trik agar kita tidak terjerumus dalam hukuman yang salah, ada yang perlu diingat sebelum menghukum:1. Kenapa peraturan itu dibuat?

2. Apa tujuan peraturan itu?3. Apakah hukuman justru memperbaiki atau merusak?

4. Jangan ragu merevisi hukuman kalau evaluasi kita menganggap putusan kita salah, dan jangan malu untuk minta maaf.

Jadi berhati-hatilah dalam memberi keputusan, karena ternyata dalam berbahgai level kita seringkali bertanggug jawab sebagai hakim, pengacara dan jaksa sekaligus dalam satu waktu bersamaan.

Pada akhirnya kita harus bertanggung jawab kepada Sang Pencipta atas keputusan kita.


Indonesia VS Malaysia - Menguji kedewasaan bangsa

Indonesia VS Malaysia - Menguji kedewasaan bangsa

Menguji kedewasaan bangsa Indonesia

Isa Alamsyah

Masih ingat serangan Korea Utara ke Korea Selatan November 2010 lalu?

Bagaimana menurut Anda?

Mereka satu bangsa, berbahasa sama, di antara mereka bahkan satu keluarga,

kini terpisah dan bermusuhan, bahkan status hubungan antara mereka adalah status perang dalam keadaaan genjatan senjata.

Kenapa mereka bermusuhan?

Ternyata mereka hanya korban dari perang dingin.

Mereka korban perebutan antara pengaruh Amerika dan Komunis Uni Soviet (Rusia) di masa lalu.

Kini komunis Rusia sudah hancur dan mempunyai hubungan cukup baik dengan Amerika.

Tapi Korea Selatan dan Utara tetap bersitegang akibat sisa pertarungan masa lalu.

Tentu saja bagi Korea Selatan yang sudah moderat kembali bersatu adalah impian,

tapi dokrin di Korea Uatara nampaknya masih begitu melekat.

Korea Selatan seperti musuh bebuyutan, padahal dulu mereka satu bangsa dan satu keluarga.

Mereka korban politik di masa lalu.

Ada lagi korban politik di masa lalu.

Jerman barat dan Jerman Timur.

Negeri itu dipisah dengan tembok besar dan panjang.

Ribuan orang mati di Jerman Timur karena berusaha menyeberang ke Jerman Barat.

Bayangkan saja, orang yang dahulu tetangga berjarak 300 meter tiba tiba jadi warga negara yang berbeda

dan menjadi musuh negara karena dipisahkan tembok tersebut.

Ada nenek terpisah dari cucunya, ada sepupu yang terpisah dan berbagai peristiwa memiliukan lainnya yang semua terjadi karena mereka jadi korban kekuatan politik masa lalu.

Sebagai negara kalah perang Jerman dipecah jadi dua wilayah,

satu di timur di bawah kekuasaan komunis Sovyet dan satu di bawah pengaruh Amerika.

Mereka korban politik di masa lalu, untung sahja mereka sudah bersatu.

Tapi sadarkah, kita juga menjadi korban politik masa lalu.Lihat saja Indonesia dan Malaysia.

Jika diperhatikan bahasa, dan rumpunnya, sebenarnya kita satu keluarga besar.

Satu-satunya alasan kenapa Indonesia dan Malaysia beda negara adalah karena kita dijajah Belanda

dan Malaysia dijajah Inggris.

Di masa lalu terutama diperbatasan kalimantan, dan kepulauan riau,

banyak saudara dan kerabat yang tinggal bersebrangan.

Tetapi karena proses penjajahan ratusan tahun membuat kedua bangsa ini terpisah,

bahkan lupa akar sejarah bahwa mereka bersaudara.

Jadi kalau kita merasa Malaysia mencuri ide dan budaya Indonesia, tidak sepenuhnya benar demikian.

Karena ada akar budaya Indonesia juga di Malaysia, dan sebaliknya.

Kedua bangsa ini bisa sama-sama berhak mengklaim.

Bahkan bahasa Indonesia saja adalah akarnya bahasa Melayu atau Malay,

lalu apakah Malaysia lebih berhak mengklaim bahasa tersebut, tentu saja tidak.Kita sama-sama punya hak. Nah kalau kita punya hak atas bahasa Melayu,

dalam beberapa kasus Malaysia juga punya hak mengkalim budaya tertentu karena

ada juga generasi yang sama yang hidup di sana.

Saya yakin banyak yang tidak setuju, karena kita sudah terkotak dalam katagori musuh bebuyutan

Silakan baca catatan Des Alwi:

Perlu disadari bahwa banyak pihak berpandangan negatif terhadap Malaysia karena kurangnya informasi yang lengkap dan utuh. Berdasarkan sejarah, Indonesia-Malaysia dahulu satu kesatuan. Hanya saja, karena dijajah Inggris dan Belanda menjadi terpisah. Dalam masalah budaya tentu bisa saja muncul persamaan budaya dua negara.

Misalnya polemik tentang lagu nasional Malaysia Terang Bulan yang dikatakan sebagai lagu asli Indonesia. Lagu itu sudah ada sejak Sultan Negara Bagian Perak pergi ke Inggris pada 1912. Ketika itu saya dikirim Pemerintah RI ke Hawaii untuk mencari informasi terkait lagu tersebut. Lagu itu ternyata bukan lagu dari Indonesia atau Malaysia tetapi dari Hawaii.

Di tahun 1912, pemerintah Hindia Belanda mempersiapkan Perang Dunia I, sehingga situasi di Hindia Belanda kacau balau. Masyarakat Jawa yang dipekerjakan di perkebunan Sumatra pun melakukan pemogokan besar-besaran, akibat tidak tahan kekejaman pemerintah Belanda. Mereka ingin kembali ke Jawa

Saat itulah Sultan Johor, yang berdarah Jawa, meminta agar masyarakat Jawa tidak perlu kembali ke Jawa tetapi ke Semenanjung Melayu. Masuknya tenaga kerja asal Jawa ke Malaysia itu merupakan eksodus terbesar di Johor. Sebagai konsekuensi eksodus, berbagai macam budaya Jawa ikut terbawa. Bahkan di Jahor ada nama perkampungan Ponorogo.

Catatan singkat Des Alwi ini menunjukkan banyaknya permasalahan yang muncul karena kita tidak tahu sejarah secara lengkap.

Bahkan kalau kita kaji sejarah “Ganyang Malaysia” di masa lalu, itu juga tidak terlepas dari perseteruan politik di masa lalu, bukan murni perseteruan antar anak bangsa.

Kenapa Indonesia di masa Soekarno mendeklarasikan “Ganyang Malaysia”Karena saat itu Inggris ingin memberikan kemerdekaan pada Malaysia.

Saat itu Partai Komunis Malaysia merasa kalau Inggris memberikan kemerdekaan

maka Malaysia akan menjadi boneka Inggris.

Di satu sisi Partai Komunis Malaysia ingin tampil sebagai pahlawan pembebas Malaysia dari penjajahan.

Karena kebetulan Partai Komunis Indonesia punya lobi kuat ke pemerintahan Soekarno, maka jadilah program “Ganyang Malaysia” tersebut.

Jadi konfrontasi Indonesia Malaysia itu sama saja dengan apa yang terjadi di Korea Utara dan Selatan, Jerman Barat dan Timur, tidak lebih dari percikan pengaruh komunisme di dunia.

Intinya, tidak ada itu yang namanya musuh bebuyutan antara Indonesia dan Malaysia.

Mungkin ada yang masih protes:

Malaysia kejam terhadap TKI. Well yang jahat dengan TKI bukan cuma Malaysia (itupun oknum), di timur tengah juga ada (itupun oknum), bahkan yang paling jahat justru Bangsa Indonesia sendiri (itupun oknum).

Banyak yang mengirim TKI tanpa perlindungan, para makelar mengambil untung banyak padahal TKI dapatnya sedikit.akhirnya pihak pemakai jasa merasa sudah membayar mahal. TKI yang pulang bawa hasil kerja tahunan dibius penjahat dan uangnya diambil, dan banyak hal lain.

Kalau kita membenci Malaysia lebih dari yang lain, tidak lain karena kita korban politik masa lalu,

dan karena merasa mereka adalah musuh bebuyutan. Which is wrong.

Banyak yang lebih jahat terhadap Indonesia.

Ada bangsa yang mengeruk emas di Indonesia, bangsa yang mengeruk kekayaan alam Indonesia dengan perjanjian menekan dan membiarkan kita dalam kebodohan. Ada bangsa yang menjerat kita dalam hutang padahal mereka tahu solusi lain yang bisa menolong Indonesia dengan memberdayakan SDM dan kekayaan alam.

Saya tidak perlu sebutkan bangsa apa itu, mudah sekali mencari datanya.

Tapi sekali lagi, tidak mungkin bangsa kita bisa diperdaya tanpa ada anak bangsa yang berkhianat dengan korupsi, dengan nepotisma dan kemalasan.

Intinya apa? Tidak perlu bermusuhan dengan bangsa lain, perlu juga memperbaiki diri.

Kita harus sadar bahwa dunia ini begitu luas.

Di dunia ini ada yang namanya persaudaraaan universal antar manusia.

Ada ukuhuwah Islamiah, persaudaraan antar umat beragama.

Ada persaudaraan antar bangsa.Jadi jangan mau kita terpecah belah hanya karena masalah kecil,

hanya karena permusuhan yang sebenarnya tidak ada.

Kedewaaan kita di uji.

Tidak perlu ada perpecahan atau permusuhan.

Saat ini dunia trennya justru sedang menyatu

Eropa kini menyatu dengan Uni Eropa bahkan mata uangnya jadi satu.

Kini mata uang Uni Eropa juga menjadi mata uang di Eropa Timur.

ASEAN bahakan ke depan bisa menyatu mata uangnya menjadi mata uang ASEAN.

Jadi dunia sedang dirancang ke arah lebih baik, tapi banyak yang masih terpaku pada masa lalu.

Garuda di dadaku!

Kita harus cinta negeri ini.Kita harus bangkitkan negeri ini.

Tapi tidak perlu menciptakan musuh untuk bersatu.

Dunia yang damai tetap lebih baik

Hati yang damai tetap lebih tentram.

Isa Alamsyah (http://on.fb.me/IsaAlamsyah)

creator Komunitas Bisa! (http://on.fb.me/KomunitasBisa)

Must watch movie: My Name is Khan
Must watch movie: My Name is Khan
Isa Alamsyah

Anda sudah tahu kan, film Avatar dari segi income adalah film paling sukses penjualannya sepanjang masa, US$1,841 miliar (Rp 18 triliun) dalam waktu enam minggu saja. Film animasi CGI (Computer generated imagery) ini mengalahkan rekor terlaris sepanjang sejarah yang tak terkalahkan selama 13 tahun yaitu film Titanic. Hebatnya baik Atlantic dan Avatar keduanya adalah hasil karya James Cameron. Artinya yang berhasil mengalahkan rekor James Cammeron selama belasan tahun adalah James Cameron sendiri.
Film ini merajai Amerika sebelam beberapa minggu.
Tapi setelah cukup lama berada dipuncak, akhirnya penjualan mingguan film ini tergeser juga. Tahu apa film yang berhasil menggeser penghasilan mingguan Avatar?
Itu adalah film My Name is Khan.
Film ini berhasil merajai tangga teratas di Amerika dan Inggris untuk beberapa saat.
Kenapa?
Tentu saja karena film ini tergolong fenomenal.
Memang film ini tidak semenghibur Three Idiot tapi pesan yang terkandung di dalamnya sungguh amat dalam, dan misi yang dibawa film ini sungguh besar dan mulia (Ada perdebatan mana yang lebih bagus antara Three Idiot atau My Name is Khan).
Mungkin tidak ada film lain yang mempunyai misi sebesar ini untuk perdamaian dunia dan kerukunan antar umat beragama.
Semakin banyak orang yang menonton dan terilhami film ini, semakin tercipta kembali kerukunan antar agama di dunia.

Ada kata-kata yang sangat menarik dari film ini:
Dunia dulu dibagi antara BC (Before Christ) atau SM (sebelum masehi) dan AD (Anno Domini - setelah masehi), tapi kini dunia dibagi menjadi sebelum 9/11 dan sesudah 9/11.

Sejak kejadian serangan teroris ke WTC pada 9/11 dunia tidak sama lagi.
Rasa curiga, kebencian dan prasangka menghantui dunia, dan Khan adalah salah satu korbannya.

Khan adalah anak yang lahir dari keluarga muslim di India.
Khan kecil tumbuh ketika terjadi kerusuhan antara Hindu dan Muslim di India. Saat itu ribuan muslim India dibantai dan beberapa tentu saja melakukan perlawanan, yang juga memakan korban di pihak Hindu.
Untuk membangkitkan rasa kasih sayang antar sesama manusia, kepada Khan yang auitis ibunya menyodorkan dua gambar. Satu gambar seorang yang memukul orang lain dan satu orang yang memberi permen pada orang lain. Khan mengatakan bahwa yang baik adalah yang memberi permen dan yang jahat adalah yang memukul dengan kayu.
Lalu ibunya bertanya. Yang mana yang muslim yang mana yang hindu?
Khan tidak bisa melihat perbedaaannya.
Sang ibu bilang, itulah manusia. Yang membedakan orang baik baik dan buruk adalah perbuatannya.
Sejak saat itu Khan selalu ingin menjadi orang baik.

Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar orang autis mempunyai kelebihan tertentu di satu bidang. Einstain mungkin salah satunya, dan Khan juga contoh lainnya.
Khan mempunyai keahlian memperbaiki apapun, sehingga semua mengenalnya sebagai ahli reparasi semua alat.

Singkat cerita Khan akhirnya merantau ke Amerika, menyusul Adiknya yang sukses di sana. Banyak masalah yang dialaminya selama di Amerika apalagi ia seorang penderita Autis.

Akan tetapi memang jodoh tidak kemana. Khan akhirnya menemukan seorang wanita yang akhirnya jatuh cinta padanya. Seorang janda muda keturunan India yang mempunyai seorang anak laki-laki bernama Shameer. Mereka akhirnya menikah.
Wanita ini beragama Hindu sehingga pernikahan beda agama ini sangat ditentang adik kandungnya.
Tapi dua sejoli ini akhirnya menikah juga, dan sang istri bersama anaknya menggunakan nama marga Khan, yang merupakan marga keluarga Muslim di India.

Lalu terjadilah peristiwa yang mengejutkan.
Gedung kembar WTC ditabrak oleh kelompok teroris yang menewaskan ribuan nyawa.
(Saya sepakat menggunakan kata 'teroris' untuk pelaku 9/11 karena siapapun pelakunya, atas apapun alasannya, sama sekali tidak ada pembenaran secara agama. Aksi itu siapapun yang melakukannya telah membuat gerakan dakwah Islam dan kerukunan antar umat beragama mundur beberapa tahun.)

Kejadian 9/11 ternyata juga berpengaruh terhadap kehidupan Khan.
Dan yang terparah adalah, kejadian ini secara tidak langsung membuat Shameer Khan yang kini menyandang nama muslim menjadi korban kekerasan yang berakibat fatal.
Istri Khan sangat terpukul hingga akhirnya menyalahkan Khan.
Sang istri merasa jika saja Shameer tidak menggunakan nama berembel-embel Islam mungkin tidak menjadi korban.
Sang Istri bersumpah tidak akan mau bertemu Khan sampai ia bisa menyampaikan pesan pada Presiden Amerika secara langsung bahwa ia (khan) bukan teroris,
Khan akhirnya pergi meninggalkan istrinya hanya dengan satu misi,
bertemu langsung dengan presiden Amerika dan berkata;
"My Name is Khan. and I'm not a terrorist!"
dari sinilah sebenarnya inti kisah ini bermula.

Perjalanan seorang autis keliling Amerika menelusuri jadwal sang Presiden tentu bukan hal yang mudah. Peristiwa demi preristiwa dialaminya.
Dan dari peristiwa-peristiwa inilah kita akan banyak belajar tentang toleransi, kerukunan, rasa saling mengharagai dan cinta yang bersifat universal.
Hampir semua sisi berhasil ditangkap dalam kisah ini.
Ada scene diskriminasi yang dialaminya
Ada kasus muslimah yang membuka jilbab sejak 9/11.
Ada contoh muslim garis keras yang pro teroisme.
Ada juga kristen yang menyambut kehadiran Khan di gereja.
Ada sekelompok muslim yang bahu membahu membantu kaum kristen yang mengalami bencana.
Pokoknya banyak sekali adegan mengharukan yang membuat kita berpikir betapa pentingnya kerukunan dan saling menghargai satu dan lainnya.

Film ini akan memberikan pelajaran yang sangat berharga akan pentingnya toleransi dan kerukunan.

Ada kekurangannya?
Ketika saya melihat beberapa komentar beberapa rekan-rekan muslim di facebook, saya melihat banyak mulslim yang kecewa dengan keputusan Khan menikahi wanita Hindu dalam kisah tersebut. Tapi menurut saya justru di situlah benang merahnya kisah ini? Karena ini fiksi, sah-sah saja. Tanpa pernikahan antar agama ini cerita ini tidak akan kuat.
Saya tidak mengatakan apa yang dilakukan Khan sesuai syariah, tapi yang ingin saya sampaikan adalah sepanjang kita bisa belajar dari seseorang, ambil pelajaran sebanyak-banyaknya. Kalau ada yang kita tidak sukai, ya jangan ditiru.
Orang mungkin melakukan satu kesalahan tapi bukan berarti segala hal lain yang dilakukannya jadi ikut salah.

Kalau ada kekurangan lain, acting Shahrukh Khan sebagai pemeran autis tentu saja langsung dibandingkan dengan Tom Hanks dalam Forest Gum yang berhasil meraih Oscar, dan sudah pasti sulit menandingi acting Tom Hanks sudah memenangkan dua oscar.

Bagaimana menurut Anda yang sudah menontonnya?

Terlepas dari segala kontroversialnya film ini sangat inspiratif bagi siapapun yang menyaksikannya.

Nampaknya film ini adalah bentuk protes Khan juga yang secara pribadi pernah di tahan di bandara Amerika Serikat ketika berkunjung ke negeri Paman Sam.
Ada yang bilang keislamannya yang menjadi dasar penahanan.
Publik India memprotes keras kejadian tersebut karena menagnggap Amerika sama sekali tidak menghargai tokoh yang dihormati di India tersebut.

Jangan buang waktu film yang tidak bermutu, sisakan 3 jam ANda yang akan memberi bekas dalam kehidupan selanjutnya.

Note tambahan:
Jika Anda membaca buku No Excuse kita bisa melihat film budget besar belum tentu untung sebaliknya budget kecil bisa untung besar.
Film yang mempunyai pesan dan misi kebaikan belum tentu di terima pasar, sebaliknya film tanpa misi bisa sukses di pasaran.
Jadi tantangan terbesar adalah membuat film kaya misi dan sukses di pasaran.
Khan salah satunya dan film lain bisa dilihat di buku No excuse yang siap masuk pasaran Rabu besok Insya Allah.
Akibat Arogan

Akibat Arogan

ditulis oleh Isa Alamsyah




Berikut ini adalah potongan percakapan radio yanga sangat krusial antara komandan kapal perang Amerika dan otoritas Rusia.

Otoritas Rusia: “Segera belokan kapal Anda 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan."
Komando Amerika: “Kenapa tidak Anda saja yang membelok!”
Otoritas Rusia: “Demi kebaikan Anda, sebaiknya segera membelok 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan!”Komandan Kapal Amerika: “Saya kapten US Navy. Saya tegaskan Anda yang harus belok !!!!”Otoritas Rusia: “Tidak bisa. Saya peringatkan sekali lagi, belokkan kapal Anda. Sekarang juga!!!”Komandan Kapal Amerika: “Ini adalah Aircraft Carrier USS, salah satu kapal terbesar di dunia dari Armada Atlantik. Kami dilengkapi tiga destroyer, tiga cruiser dan sejumlah kapal pendukung. Saya perintahkan Anda belok 10 derajat ke timur. Sekali lagi saya ulangi 10 derajat ke timur, atau sebuah tindakan keras akan dilakukan untuk mengamankan kapal Anda!”Rusia: “Bodoh! Ini mercusuar, tahu!!!Brak, kapalpun menabrak daratan.(Humor ini saya temukan di internet dan ditulis ulang. Pemilihan nama Amerika atau Rusia hanya agar joke terdengar akrab, dan tidak dimaksudkan untuk menghina satu negara tertentu).Humor dan hikmahKadangkala ketika kita kuat dan berkuasa, telinga kita sulit mendengar suara dari bawah dan menganggap semua harus ikut kita.Kebenaran itu netral, siapapun yang berbicara, maka kita harus lihat isi informasinya bukan penuturnya.Kita mungkin berkuasa, kita mungkin punya kekuatan, tapi ingat setiap kekuasaan manusia tidak akan pernah mencakup segala hal, dan tidak akan bertahan selamanya, karena itu perlu bijak mendengar dan melihat sekeliling.Jika kita arogan, mau menang sendiri maka kemungkinan yang akan terjadi di antaranya:a. Jika salah kita akan malub. Jika benar, tapi sombong, maka kita akan tetap bertanggung-jawab atas pada Allah atas kesombongan kita.Yakin pada kebenaran adalah hal yang bagus.Merasa benar sendiri adalah hal yang jauh berbeda.Kadang perbedaannya tipis, tapi hati kita dan Allah tahu kapan kita membela kebenaran atau arogan karena merasa benar senidiri.What do you think?========Dapatkan beragam humor dengan penuh hikmah yang memotivasi di buku Humortivasi.Saat ini buku Humortivasi tidak lagi dijual di toko buku dan hanya dijual online diwww.facebook.com/groups/tokoasmanadiaatau bisa lewat WA (hub salah satu saja)Richie +62 838-7468-6083, Wiro +62 852-1868-3858, Kamal +62 858-9115-8876





Satu nasehat dua tafsiran!
Seorang pengusaha muda yang sukses dan kaya raya terpaksa harus menghadapi ajalnya karena kanker kulit yang parah akibat sensitifitas tidak normal terhadap sinar matahari.
Sebelum meninggal, kepada dua anaknya yang masih belia ia berpesan :
"Ayah akan mewarisi seluruh kekayaan dan usaha ini pada kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan utama agar kalian sukses dan kaya raya seperti ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama. Pertama jangan biarkan sinar matahari menyinari kulitmu secara langsung terlalu lama, karena mungkin gen kanker kulit ini menurun pada kalian. Kedua, dalam bisnis, jangan pernah menagih hutang pada pelanggan."
Setelah memberi pesan tersebut sang ayah meninggal, tanpa sempat memberi penjelasan yang lebih banyak. Kedua anak tersebut berjanji akan memenuhi permintaan ayah mereka.
Kedua anak tersebut dibesarkan oleh ibunya. Setelah cukup umur, sang ibu memberi keduanya usaha yang diwariksan ayah mereka.
Sepuluh tahun kemudian, salah satu anak menjadi anak yang sangat kaya raya, sedangkan satu lagi menjadi sangat miskin.
Sang ibu akhirnya bertanya, kenapa salah satu menjadi miskin sedangkan yang satu menjadi kaya. Padahal keduanya memegang teguh nasehat ayah mereka.
Anak yang miskin berkata pada ibunya.
"Ibu, bagaimana saya tidak miskin. Ayah berpesan agar selalu menghindari matahari. Jadi setiap pagi aku harus pergi pakai kendaraan, sewa mobil, naik taksi, sekalipun sebenarnya jaraknya dekat dan bisa jalan kaki. Tentu saja hidup saya menjadi boros. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang kepada klien. Tentu saja bisnis saya tidak berjalan baik. Setiap kali ada yang menunggak saya tidak bisa menagih sehingga lama kelamaan modal saya habis. Saya jadi bangrut dan miskin!"
Lalu sang ibu menengok ke wajah anak yang kaya raya, menunggu jawaban.
Kepada sang ibu anak yang kaya berkata;
"Wahai ibu, saya menjadi kaya raya seperti ini karena mengikuti nasehat akhir ayah. Karena ayah meminta saya menghindar dari matahari, maka saya selalu pergi ke kantor sebelum matahari terbit. Kalau dekat saya bisa jalan kaki tanpa perlu takut sinar matahari karena belum terbit. Karena saya selalu datang pagi pegawai jadi ikut disiplin tidak berani terlambat. Sedangkan ketika pulang, saya selalu menunggu matahari terbenam, jadi jam kerja saya selalu di atas rata-rata orang lain. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang pada klien. Karena itu saya menerapkan sistem cash and carry, sehingga arus kas perusahaan saya sangat maju."
Demikianlah akhirnya sang ibu tahu bagaimana nasehat yang sama bisa menghasilkan penafsiran yang berbeda dan hasilnya jauh berlawanan.

Apa pelajarannya?
Kadang konsep dan penerapan berbeda jauh.
Sering kita lihat orang yang memegang kitab suci yang sama tapi berbeda jauh kualitas hidupnya, padahal keduanya sama-sama merasa berpegang teguh pada kitab tersebut.
Sering kita lihat pegawai yang bekerja dengan peraturan perusahaan yang sama tapi sikapnya saling berseberangan.
Kadang -kadang masalah utama bukan di peraturannya tapi bagaimana kita menerjemahkannya.

Bagaimana menurut Anda?