Must watch movie: My Name is Khan

Must watch movie: My Name is Khan
Isa Alamsyah

Anda sudah tahu kan, film Avatar dari segi income adalah film paling sukses penjualannya sepanjang masa, US$1,841 miliar (Rp 18 triliun) dalam waktu enam minggu saja. Film animasi CGI (Computer generated imagery) ini mengalahkan rekor terlaris sepanjang sejarah yang tak terkalahkan selama 13 tahun yaitu film Titanic. Hebatnya baik Atlantic dan Avatar keduanya adalah hasil karya James Cameron. Artinya yang berhasil mengalahkan rekor James Cammeron selama belasan tahun adalah James Cameron sendiri.
Film ini merajai Amerika sebelam beberapa minggu.
Tapi setelah cukup lama berada dipuncak, akhirnya penjualan mingguan film ini tergeser juga. Tahu apa film yang berhasil menggeser penghasilan mingguan Avatar?
Itu adalah film My Name is Khan.
Film ini berhasil merajai tangga teratas di Amerika dan Inggris untuk beberapa saat.
Kenapa?
Tentu saja karena film ini tergolong fenomenal.
Memang film ini tidak semenghibur Three Idiot tapi pesan yang terkandung di dalamnya sungguh amat dalam, dan misi yang dibawa film ini sungguh besar dan mulia (Ada perdebatan mana yang lebih bagus antara Three Idiot atau My Name is Khan).
Mungkin tidak ada film lain yang mempunyai misi sebesar ini untuk perdamaian dunia dan kerukunan antar umat beragama.
Semakin banyak orang yang menonton dan terilhami film ini, semakin tercipta kembali kerukunan antar agama di dunia.

Ada kata-kata yang sangat menarik dari film ini:
Dunia dulu dibagi antara BC (Before Christ) atau SM (sebelum masehi) dan AD (Anno Domini - setelah masehi), tapi kini dunia dibagi menjadi sebelum 9/11 dan sesudah 9/11.

Sejak kejadian serangan teroris ke WTC pada 9/11 dunia tidak sama lagi.
Rasa curiga, kebencian dan prasangka menghantui dunia, dan Khan adalah salah satu korbannya.

Khan adalah anak yang lahir dari keluarga muslim di India.
Khan kecil tumbuh ketika terjadi kerusuhan antara Hindu dan Muslim di India. Saat itu ribuan muslim India dibantai dan beberapa tentu saja melakukan perlawanan, yang juga memakan korban di pihak Hindu.
Untuk membangkitkan rasa kasih sayang antar sesama manusia, kepada Khan yang auitis ibunya menyodorkan dua gambar. Satu gambar seorang yang memukul orang lain dan satu orang yang memberi permen pada orang lain. Khan mengatakan bahwa yang baik adalah yang memberi permen dan yang jahat adalah yang memukul dengan kayu.
Lalu ibunya bertanya. Yang mana yang muslim yang mana yang hindu?
Khan tidak bisa melihat perbedaaannya.
Sang ibu bilang, itulah manusia. Yang membedakan orang baik baik dan buruk adalah perbuatannya.
Sejak saat itu Khan selalu ingin menjadi orang baik.

Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar orang autis mempunyai kelebihan tertentu di satu bidang. Einstain mungkin salah satunya, dan Khan juga contoh lainnya.
Khan mempunyai keahlian memperbaiki apapun, sehingga semua mengenalnya sebagai ahli reparasi semua alat.

Singkat cerita Khan akhirnya merantau ke Amerika, menyusul Adiknya yang sukses di sana. Banyak masalah yang dialaminya selama di Amerika apalagi ia seorang penderita Autis.

Akan tetapi memang jodoh tidak kemana. Khan akhirnya menemukan seorang wanita yang akhirnya jatuh cinta padanya. Seorang janda muda keturunan India yang mempunyai seorang anak laki-laki bernama Shameer. Mereka akhirnya menikah.
Wanita ini beragama Hindu sehingga pernikahan beda agama ini sangat ditentang adik kandungnya.
Tapi dua sejoli ini akhirnya menikah juga, dan sang istri bersama anaknya menggunakan nama marga Khan, yang merupakan marga keluarga Muslim di India.

Lalu terjadilah peristiwa yang mengejutkan.
Gedung kembar WTC ditabrak oleh kelompok teroris yang menewaskan ribuan nyawa.
(Saya sepakat menggunakan kata 'teroris' untuk pelaku 9/11 karena siapapun pelakunya, atas apapun alasannya, sama sekali tidak ada pembenaran secara agama. Aksi itu siapapun yang melakukannya telah membuat gerakan dakwah Islam dan kerukunan antar umat beragama mundur beberapa tahun.)

Kejadian 9/11 ternyata juga berpengaruh terhadap kehidupan Khan.
Dan yang terparah adalah, kejadian ini secara tidak langsung membuat Shameer Khan yang kini menyandang nama muslim menjadi korban kekerasan yang berakibat fatal.
Istri Khan sangat terpukul hingga akhirnya menyalahkan Khan.
Sang istri merasa jika saja Shameer tidak menggunakan nama berembel-embel Islam mungkin tidak menjadi korban.
Sang Istri bersumpah tidak akan mau bertemu Khan sampai ia bisa menyampaikan pesan pada Presiden Amerika secara langsung bahwa ia (khan) bukan teroris,
Khan akhirnya pergi meninggalkan istrinya hanya dengan satu misi,
bertemu langsung dengan presiden Amerika dan berkata;
"My Name is Khan. and I'm not a terrorist!"
dari sinilah sebenarnya inti kisah ini bermula.

Perjalanan seorang autis keliling Amerika menelusuri jadwal sang Presiden tentu bukan hal yang mudah. Peristiwa demi preristiwa dialaminya.
Dan dari peristiwa-peristiwa inilah kita akan banyak belajar tentang toleransi, kerukunan, rasa saling mengharagai dan cinta yang bersifat universal.
Hampir semua sisi berhasil ditangkap dalam kisah ini.
Ada scene diskriminasi yang dialaminya
Ada kasus muslimah yang membuka jilbab sejak 9/11.
Ada contoh muslim garis keras yang pro teroisme.
Ada juga kristen yang menyambut kehadiran Khan di gereja.
Ada sekelompok muslim yang bahu membahu membantu kaum kristen yang mengalami bencana.
Pokoknya banyak sekali adegan mengharukan yang membuat kita berpikir betapa pentingnya kerukunan dan saling menghargai satu dan lainnya.

Film ini akan memberikan pelajaran yang sangat berharga akan pentingnya toleransi dan kerukunan.

Ada kekurangannya?
Ketika saya melihat beberapa komentar beberapa rekan-rekan muslim di facebook, saya melihat banyak mulslim yang kecewa dengan keputusan Khan menikahi wanita Hindu dalam kisah tersebut. Tapi menurut saya justru di situlah benang merahnya kisah ini? Karena ini fiksi, sah-sah saja. Tanpa pernikahan antar agama ini cerita ini tidak akan kuat.
Saya tidak mengatakan apa yang dilakukan Khan sesuai syariah, tapi yang ingin saya sampaikan adalah sepanjang kita bisa belajar dari seseorang, ambil pelajaran sebanyak-banyaknya. Kalau ada yang kita tidak sukai, ya jangan ditiru.
Orang mungkin melakukan satu kesalahan tapi bukan berarti segala hal lain yang dilakukannya jadi ikut salah.

Kalau ada kekurangan lain, acting Shahrukh Khan sebagai pemeran autis tentu saja langsung dibandingkan dengan Tom Hanks dalam Forest Gum yang berhasil meraih Oscar, dan sudah pasti sulit menandingi acting Tom Hanks sudah memenangkan dua oscar.

Bagaimana menurut Anda yang sudah menontonnya?

Terlepas dari segala kontroversialnya film ini sangat inspiratif bagi siapapun yang menyaksikannya.

Nampaknya film ini adalah bentuk protes Khan juga yang secara pribadi pernah di tahan di bandara Amerika Serikat ketika berkunjung ke negeri Paman Sam.
Ada yang bilang keislamannya yang menjadi dasar penahanan.
Publik India memprotes keras kejadian tersebut karena menagnggap Amerika sama sekali tidak menghargai tokoh yang dihormati di India tersebut.

Jangan buang waktu film yang tidak bermutu, sisakan 3 jam ANda yang akan memberi bekas dalam kehidupan selanjutnya.

Note tambahan:
Jika Anda membaca buku No Excuse kita bisa melihat film budget besar belum tentu untung sebaliknya budget kecil bisa untung besar.
Film yang mempunyai pesan dan misi kebaikan belum tentu di terima pasar, sebaliknya film tanpa misi bisa sukses di pasaran.
Jadi tantangan terbesar adalah membuat film kaya misi dan sukses di pasaran.
Khan salah satunya dan film lain bisa dilihat di buku No excuse yang siap masuk pasaran Rabu besok Insya Allah.

0 Comments

إرسال تعليق