Evaluasi Ulang Metode Belajar Menulis di Sekolah (Bagian 2)


Evaluasi Ulang Metode Belajar Menulis di Sekolah (Bagian 2)

Isa Alamsyah

Apapun pekerjaan Anda, apapun cita-cita Anda, kemampuan menulis akan membuat Anda mempunyai nilai lebih.

Di sekolah kita sering dilatih untuk membuat kerangka karangan sebagai rangka bangun rencana membuat tulisan.

Pada prakteknya, kerangka karangan justru membuat kita terpaku pada rencana monoton dan kaku dalam kepenulisan.

Ada cara lain yang lebih efektif dan lebih kreatif dalam membuat rencana tulisan.

Silakan sebut ini kerangka rencana, kerangka ide, atau kerangka pikiran, atau bahkan Anda boleh menyebutnya kerangka karangan juga gak apa, tapi yang penting daftar pertanyaan ini perlu direnungkan sebentar sebelum menulis.

Jawabannya boleh ditulis, boleh disimpan di kepala. Selama pertanyaan ini masih mengendap di kepala maka

insya Allah kita akan menghasilkan tulisan yang berbeda, mengena dan impresif.

Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang harus dipikirkan ketika kita mau menulis.

Coba baca pertanyaan ini sebelum menulis, maka akan muncul percikan-percikan ide di kepala kita.

Tidak perlu tunggu sampai semua terjawab, ketika satu saja sudah ada jawabannya kita bisa mulai menulis.

Anggap saja proses menjawab pertanyaan di bawah ini sebagai proses pengembangan kreativitas sebelum membuat tulisan/cerita.

PERTANYAAN SEPUTAR IDE/ TEMA (Berlaku untuk fiksi dan non fiksi):Apa yang saya akan tulis? (Biasanya ini yang memicu kita mulai menulis)

Apa yang ingin saya sampaikan?

Kenapa tema/ide ini menarik saya untuk menulis dan bagaimana membuat pembaca juga tertarik?

Terpenting: Apa yang membuat tulisan ini berbeda sekalipun banyak ide/tema mirip sudah beredar?

Apa hal baru yang kita ingin sajikan?Apa yang unik dari yang kita sampaikan?

PERTANYAAN SEPUTAR ALUR (Berlaku untuk fiksi dan non fiksi):

Bagaimana cara menyajikan tulisan ini?

Bagian mana dulu yang mau diangkat? (Apakah flashback, kronologis, klimak, anti klimak?)

Bagaimana membuka opening yang menarik dan tidak biasa?

(Opening yang baik akan membuat pembaca terpikat untuk melanjutkan bacaannya)

Apa peristiwa (konflik) yang akan dimunculkan sehingga tulisan ini mempunyai nyawa (Tidak datar)?

Informasi Apa yang harus saya sembunyikan sehingga menimbulkan penasaran? Bagaimana membuka sedikit demi sedikit informasi agar terbangun klimaks?

PERTANYAAN SEPUTAR KARAKTER (Khusus untuk fiksi):

Idealnya, berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk kisah ini?Nama yang cocok apa? Apakah perlu nama?

Apa karakter terbaik untuk tokoh yang ditampilkan dalam cerita ini?Bagaimana cara terbaik mendeskripsikan karakter ini dalam kisah hingga kuat pengkarakterannya?

PERTANYAAN SEPUTAR SETTING WAKTU DAN TEMPAT (Khusus untuk fiksi):

Dimana setting tempat terbaik untuk tulisan ini?Kapan waktu terbaik untuk tulisan ini?

PERTANYAAN SEPUTAR ENDING ATAU CLOSING (Berlaku untuk fiksi dan non fiksi):

Apa ending terbaik untuk kisah ini?

Bagaimana membuat agar endingnya menyentak atau tak terduga?

Bagaimana agar pembaca puas setelah membaca tulisan ini hingga mereka mau merekomendasikan pada orang lain untuk membacanya?

Percaya atau tidak, sekalipun banyak penulis besar tidak melakukan check list pertanyaan seperti di atas, tapi secara naluriah, terjadi proses berpikir dalam pikiran mereka dengan pertanyaan dan jawaban yang muncul di kepala mereka.Sebagian besar langsung menumpahkannya dalam tulisan dengan tetap mempertahankan ide tersebut berkembang di kepala, sebagian lainnya menumpahkannya dalam kerangka karangan agar tidak lupa (Ingat, yang pertama muncul kerangka pertanyaan dan jawaban dulu dikepala - kerangka ide - lalu dijadilkan kerangka karangan, bukan buat kerangka karangan lalu memasukkan isinya).

Jadi bagaimana kesimpulannya.

Pertama muncul ide tulisan.

Kedua, lalu baca pertanyaan di atas, lalu pikirkan jawabannya, tapi jangan terpaku langsung saja tulis.Ketiga, tulis, tulis, tulis, jangan takut salah, jagan tunggu sempurna dan selesaikan.

Keempat, selesai ditulis, lihat lagi pertanyaan di atas, apakah Anda puas dengan tulisannya?

Kelima, jika belum masuk tahap komersial upload saja di blog, facebook notes, atau kompasiana, lalu tunggu responnya.

Jika tahapan ini Anda lakukan ketika menulis, maka tulisan Anda akan istimewa, karena Anda akan menulis lebih cepat tetapi tetap mempunyai standar tinggi dalam kepenulisan.

Silakan coba resepnya semoga tulisan kita semakin bagus.

Sebenarnya banyak contoh, visual dan video yang bisa membantu Anda memahami artikel ini lebih jelas, hanya saja karena keterbatasan fasilitas online, maka untuk sementara contoh, visual dan videonya hanya bisa ditunjukkan secara langsung saat workshop atau pertemuan off air lainnya.

Semoga dengan segala keterbatasannya, tulisan ini bisa memberikan manfaat.

هناك تعليقان (2)

  1. saya sedang memulai belajar berani mempublikasikan tulisan saya di note facebook, bang. Mungkin memang belum baik, tapi menggembirakan ketika teman ada yang menyukainya. terima kasih, artikel ini memotivasi! ^.^

    ردحذف
  2. waaaaah... keren banget tipsnyaaaa :) jazakallahu khairan

    ردحذف


EmoticonEmoticon