M. Zainul Majdi, paling muda paling menonjol
Gubernur NTB, Tokoh Perubahan 2010 Republika
Ketika terpilih sebagai Gubernur NTB di usia 36 tahun pada 2008, M. Zainul Majdi tercatat sebagai gubernur termuda dalam 48 tahun terakhir sejarah Indonesia.
Akan tetapi sekalipun paling muda dibanding gubernur lain, lulusan Univ Al Azhar Kairo ini mengukir prestasi gemilang dalam pemerintahannya.
Dalam dua setengah tahun kepemimpinannya, angka kemiskinan berkurang 2,36% atau rata-rata 1,2% pertahun. Penurunan angka kemiskinan ini lebih tinggi dari angka nasional yang masih di bawah 1%.
"Untuk bisa turun 2% pertahun memang masih berat, tapi kita mengarah ke sana," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi NTB juga meningkat pesat mencapai 11,3% per tahun, hampir dua kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 6%.
Selain itu tingkat pengangguran bisa ditekan hingga mencapai 5,6% sedikit lebih rendah dari pengangguran tingkat nasional yang mencapai 6,7%.
Pencapaian ini membuat ia terpilih sebagai tokoh pembaharuan 2010 pilihan Republika.
Sebenarnya apa yang dijalankan oleh gubernur muda ini adalah salah satu bentuk perwujudan No Excuse! dalam pemerintahan.
Sang gubernur tidak menjadikan usia muda sebagai excuse untuk tidak berprestasi. Ia justru menjadikan usia muda sebagai tantangan untuk membuktikan bahwa ia bisa bekerja lebih baik dari yang tua.
(Bahasan excuse "Saya masih terlalu muda" muncul pada buku No excuse 2)
Mubalig muda ini juga tidak menjadikan minimnya pengalaman sebagai excuse untuk gagal.
Sekalipun sebelumnya ia tidak punya pengalaman dalam organisasi politik ketika mulai terjun di Parlemen pada tahun 2004, ia bisa menjalankan amanah dengan baik, bahkan akhirnya berhasil menduduki posisi tertinggi di provinsinya dan menunjukkan prestasi gemilang pada kepemimpinannya.
Pmuda yang sebelumnya menyandang gelar tuan guru bajang ini (guru agama yang muda) juga tidak menjadikan minimnya modal sebagai excuse untuk sukses.
NTB adalah provinsi yang IPM (Indeks Pembangunan Manusia)-nya atau HDI (Human Development Indeks)-nya termasuk papan bawah dibanding provinsi lainnya. NTB termasuk 1 dari 6 provinsi dengan tingkat kemiskinannya mencapai lebih dari 20%. Pada tahun 2008 tingkat kemiskinan mencapai 24% dan berhasil ditekan sampai 21% pada tahun 2010.
Dengan segala kekurangan tersebut sang gubernur tetap berusaha membangun NTB dengan segala potensi yang ada.
Semoga sukses dan menjadi inspirasi bagi penyelenggara pemerintah lainnya.
Ia pak Isa, saya pernah baca kesuksesan pak M. Zainul Majdi dalam artikel ssalah satu majalah maskapai penerbangan. Jujur saya sangat kagum pada kegigihan beliau dan ingin mencontohi semangatnya. "No Excuse" :)
ReplyDeleteBeliau Gubernur NTB, dan itu adalah daerah asal saya. semoga beliau tetap berprestasi dan menjadi pemimpin yang berkualitas dan mensejahterakan rakyatnya.
ReplyDeletedan semoga pemimpin lain dapan mengikuti keteladanannya.aamiin
sehingga Indonesia bisa lebih maju.
soeorang pemimpin yang baik itu harus benar benar bisa melihat kearah bawah tanpa takut dengan yang diatas ( jabatan lebih tinggi ) semoga anda benar benar seorang pemimpin yang bisa menjadi tauladan buat para pemimpin pemimpin yang lainya .. amin
ReplyDeletetetap semangaaaaaaaattttttttttttttttt
dari kacamata awam sy, beliau pun berhasil memajukan pariwisata dua pulau selain lombok, yaitu bima dan sumbawa. krn selama ini, ntb hanya dikenal dengan pulau lombok nya. bahkan sekrg beliau jg sedng mendirikan islamic center terbesar.
ReplyDeletecha yo....pak gubernur!!!!
barakallahu laka....
Layak di ekspos media elektronik nie.sebelumnya saya pernah membaca kisah beliau di harian Kompas.Kenapa ya kalau yang bagus-bagus televisi jarang menampilkan.Yang buruk-buruk ditampilkan berulang-ulang,makanya yang ditiru juga yang buruk-buruk.televisi oh televisi,sepertinya mereka perlu training oleh BISA ACADEMY :)
ReplyDelete~fs~