Bisnis dan Idealisme

Bisnis dan Idealisme

Isa Alamsyah

Banyak yang mengatakan bisnis adalah bisnis.

Jangan campur bisnis dengan idealisme atau moral.

Jika idealisme atau moral campur tangan dalam bisnis, maka bisnis akan hancur.

Benarkah demikian? Mungkin artikel ini menjawabnya.

Setelah bedah buku No Excuse! di radio SMART FM (95,90FM), saya sempat berbincang-bincang dengan produser di radio yang bermotto "The Spirit of Indonesia" itu.

Awalnya hanya tukar fikiran dan sharing visi saja, tapi lama-kelamaan justru kita melihat banyak kesamaan visi atas yang kita perjuangkan, Indonesia yang lebih baik.

Tapi ada yang membuat saya terhentak dan kaget (dalam arti positif).

Apa itu? Ternyata radio tersebut, menolak iklan rokok, minuman alkohol, dan iklan yang sensual.

Luar biasa! Itu nampaknya kata yang tepat untuk kita berikan pada radio ini.

Bayangkan saja, ketika hampir setiap stasiun televisi dan radio berlomba-lomba untuk mendapatkan iklan rokok yang memang selalu punya anggaran miliaran, radio ini justru menolak iklan dari perusahanan rokok.

Saya salut, karena hanya kekuatan idealisme saja yang bisa menolak kue iklan yang begitu menggiurkan.

Dengan kebijakan tersebut, SMART FM membuktikan bahwa perusahaan media bisa survive tanpa iklan rokok. Bahkan radio ini berkembang jadi salah satu radio terbesar di tanah air, dan kini mempunyai cabang di Jakarta, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Manado, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekanbaru dan Medan.

Semoga saja semakain banyak media yang meniru langkah SMART FM, apalagi saat ini Menkes sedang memperjuangkan peraturan pemerintah yang melarang iklan rokok di semua media. Mudah-mudahan segera terlaksana, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang sehat.

Mohon maaf bagi yang merokok, bukan saya benci perokok tapi benci asap rokok he he he. Tapi saya yakin para perokok pun jauh dalam hatinya ingin hidup sehat dan ingin berhenti merokok. Semoga saja langkah pemerintah ini akan mempermudah langkah para perokok yang ingin berhenti bisa cepat berhenti merokok tanpa banyak ganggunan.

Daripada buat beli rokok lebih baik disumbangkan ke Mentawai atau korban gunung merapi. Peace:)

Saya jadi teringat dengan perusahaan kosmetik Bodyshop. Perusahaan ini sangat menjunjung tinggi idelisme lingkungan hidup. Karena itu mereka memproduksi kosmetik alami dan menghindari uji coba pada binatang. Sekalipun mereka memegang teguh idealisme, ternyata perusahaan itu menjadi salah satu perusahan multinasional yang sukses.

Ternyata idealieme bisa seiring dengan bisnis.

Itu sudah dibuktikan oleh SMART FM, sudah dibuktikan oleh Bodyshop, dan semoga saja Asma Nsdia Publishing House menyusul sebagai salah satu perusahaan besar yang menjunjung tinggi nilai idelisme dan moral.

Jika Anda ingin semakin banyak perusahaan yang menjunjung tinggi idealisme, maka ada yang bisa Anda lakukan:

  • Tontolah film-film yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan, jadi semakin banyak produser film yang mau memproduksinya.
  • Tontonlah sinetron yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan dan larang anak-anak nonton sinetron yang rendah mutu atau acara TV yang murahan (silakan definisikan sendiri), sehingga produser akan membuat sinetron/ acara yang bermutu dan mempunyai visi dan misi.
  • Dengarkanlah dan populerkan radio yang mengajak kebaikan.
  • Belilah karya musik yang mengajak pada kebaikan dan beli CD/ kaset-nya original jangan bajakan.
  • Belilah buku-buku dari penerbit yang membawa misi perbaikan.
  • Belanjalah di toko-toko yang pemiliknya punya kepeduilian sosial.
  • Promosikanlah radio yang bagus, acara TV yang mendidik, film yang menghibur dan mendidik, karena masa depan bangsa akan jauh lebih baik jika media menjadi baik. Jangan peduli Anda tidak dapat keuntungan finansial langsung karena melakukan ini.
  • Jika ini menjadi gerakan masyarakat, maka di masa depan bangsa ini menjadi bangsa maju, makmur dan dihormati.

0 Comments

Post a Comment