3 Kunci Sukses Marketer Terungkap di MarkPlus Conference 2011

Salah satu anggota Komunitas Bisa! mengirim posting yang insya Allah bermanfaat buat Anda semua.

Sekalipun tema utamanya marketing, saya yakin Anda bisa memanfaatkan informasi ini untuk kepentingan lain.

Silakan simak artikelnya.

3 Kunci Sukses Marketer Terungkap di MarkPlus Conference 2011

oleh Yoga Rokhmana http://www.facebook.com/yogabos

(Chief Marketing Officer Boneka Horta), Universitas Indonesia. Member of Campus Marketeers Club.

“Kuasai tiga komunitas ini maka perusahaan anda akan menguasai pasar!”

Mungkin itu yang ingin diungkapkan oleh Hermawan Kartajaya kepada ribuan marketer yang berkumpul dalam acara MarkPlus Conference 2011 pada tanggal 16 Desember 2010 lalu. Acara yang bertempat di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta menjadi arena pemanasan bagi para marketeers untuk siap berperang di tahun 2011. Rasanya sudah menjadi agenda wajib para marketer tiap tahunnya menghadiri acara ini, salah satunya saya yang setengah mati memperjuangkan untuk bisa menghadiri acara ini walau tiket sudah sold out. Bagi Anda yang tidak bisa hadir jangan khawatir sesaat lagi Anda pun akan mengetahuinya. Keep Reading..

Kunci sukses yang pertama adalah komunitas anak muda (Youth) yang berhasil menggeser komunitas senior. Anak muda terbukti responsif terhadap perubahan yang terjadi. Mereka senantiasa terbuka terhadap pasar dan cenderung tidak banyak mikir, berbeda dengan komunitas senior yang cenderung tertutup dan kebanyakan mikir. Kaum muda pun menjadi akar kuat terhadap terciptanya Brand Equity (ekuitas merek) produk karena anak muda memiliki perjalanan konsumsi yang panjang.

Kedua adalah komunitas wanita (Women) yang mengalahkan pengaruh kaum pria di pasar. Wanita lebih berperan aktif terhadap keputusan membeli dibanding kaum pria. Kaum wanita lebih terbuka dikontrol emosi dalam membeli dibandingkan pria yang lebih tertutup. Selain itu keuangan pun wanita memegang peranan yang kuat. ” Wanita bilang ke suaminya : Uangku uangku, uangmu uangku juga” begitulah lelucun yang terlempar dalam acara itu menunjukkan dominasi keuangan dipegang kuat oleh wanita. Ditambah lagi karakter wanita yang suka memikirkan orang lain dalam berbelanja, bisa jadi keluarga dan temannya akan menjadi konsumen bayangan yang sekaligus bisa diraih. Tak perlu diragukan lagi, dapatkan wanita sebanyak-banyaknya..

Ketiga, yang menurut saya merupakan terobosan terhebat, adalah komunitas netizen (pengguna internet) yang pengaruhnya sangat dahsyat terhadap perkembangan pasar produk kita. Komunitas netizen bahkan dianggap lebih berpengaruh dibanding citizen. Netizen vs citizen bagaikan pertarungan online vs offline yang secara dampak netizen atau online lah yang tampil sebagai pemenang. Bayangkan saja pernyataan netizen bisa mempengaruhi jutaan orang dibanding citizen yang lebih terbatas jangkauan informasinya. Pun penyebaran informasi secara online sangat cepat dan mampu menjangkau seluruh pelosok Nusantara. Bahkan saya sudah membuktikan di tahun 2010 omzet meningkat sampai 300% berkat aktivitas online kami dominan. Tentunya perkembangan netizen yang begitu cepat seiring pembangunan digital negeri ini akan menambah kekuatan netizen semakin besar di tahun 2011.

Tunggu apa lagi, sudah saatnya bersiap melakukan terobosan di tahun 2011. Kunci sukses sebagai marketer sudah di tangan Anda. Jangan sampai didahuli pesaing kita. Semangat para marketer!!..

http://blog.the-marketeers.com/archives/3-kunci-sukses-marketer-terungkap-di-markplus-conference-2011.html

Bisnis dan Idealisme

Bisnis dan Idealisme

Isa Alamsyah

Banyak yang mengatakan bisnis adalah bisnis.

Jangan campur bisnis dengan idealisme atau moral.

Jika idealisme atau moral campur tangan dalam bisnis, maka bisnis akan hancur.

Benarkah demikian? Mungkin artikel ini menjawabnya.

Setelah bedah buku No Excuse! di radio SMART FM (95,90FM), saya sempat berbincang-bincang dengan produser di radio yang bermotto "The Spirit of Indonesia" itu.

Awalnya hanya tukar fikiran dan sharing visi saja, tapi lama-kelamaan justru kita melihat banyak kesamaan visi atas yang kita perjuangkan, Indonesia yang lebih baik.

Tapi ada yang membuat saya terhentak dan kaget (dalam arti positif).

Apa itu? Ternyata radio tersebut, menolak iklan rokok, minuman alkohol, dan iklan yang sensual.

Luar biasa! Itu nampaknya kata yang tepat untuk kita berikan pada radio ini.

Bayangkan saja, ketika hampir setiap stasiun televisi dan radio berlomba-lomba untuk mendapatkan iklan rokok yang memang selalu punya anggaran miliaran, radio ini justru menolak iklan dari perusahanan rokok.

Saya salut, karena hanya kekuatan idealisme saja yang bisa menolak kue iklan yang begitu menggiurkan.

Dengan kebijakan tersebut, SMART FM membuktikan bahwa perusahaan media bisa survive tanpa iklan rokok. Bahkan radio ini berkembang jadi salah satu radio terbesar di tanah air, dan kini mempunyai cabang di Jakarta, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Manado, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekanbaru dan Medan.

Semoga saja semakain banyak media yang meniru langkah SMART FM, apalagi saat ini Menkes sedang memperjuangkan peraturan pemerintah yang melarang iklan rokok di semua media. Mudah-mudahan segera terlaksana, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang sehat.

Mohon maaf bagi yang merokok, bukan saya benci perokok tapi benci asap rokok he he he. Tapi saya yakin para perokok pun jauh dalam hatinya ingin hidup sehat dan ingin berhenti merokok. Semoga saja langkah pemerintah ini akan mempermudah langkah para perokok yang ingin berhenti bisa cepat berhenti merokok tanpa banyak ganggunan.

Daripada buat beli rokok lebih baik disumbangkan ke Mentawai atau korban gunung merapi. Peace:)

Saya jadi teringat dengan perusahaan kosmetik Bodyshop. Perusahaan ini sangat menjunjung tinggi idelisme lingkungan hidup. Karena itu mereka memproduksi kosmetik alami dan menghindari uji coba pada binatang. Sekalipun mereka memegang teguh idealisme, ternyata perusahaan itu menjadi salah satu perusahan multinasional yang sukses.

Ternyata idealieme bisa seiring dengan bisnis.

Itu sudah dibuktikan oleh SMART FM, sudah dibuktikan oleh Bodyshop, dan semoga saja Asma Nsdia Publishing House menyusul sebagai salah satu perusahaan besar yang menjunjung tinggi nilai idelisme dan moral.

Jika Anda ingin semakin banyak perusahaan yang menjunjung tinggi idealisme, maka ada yang bisa Anda lakukan:

  • Tontolah film-film yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan, jadi semakin banyak produser film yang mau memproduksinya.
  • Tontonlah sinetron yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan dan larang anak-anak nonton sinetron yang rendah mutu atau acara TV yang murahan (silakan definisikan sendiri), sehingga produser akan membuat sinetron/ acara yang bermutu dan mempunyai visi dan misi.
  • Dengarkanlah dan populerkan radio yang mengajak kebaikan.
  • Belilah karya musik yang mengajak pada kebaikan dan beli CD/ kaset-nya original jangan bajakan.
  • Belilah buku-buku dari penerbit yang membawa misi perbaikan.
  • Belanjalah di toko-toko yang pemiliknya punya kepeduilian sosial.
  • Promosikanlah radio yang bagus, acara TV yang mendidik, film yang menghibur dan mendidik, karena masa depan bangsa akan jauh lebih baik jika media menjadi baik. Jangan peduli Anda tidak dapat keuntungan finansial langsung karena melakukan ini.
  • Jika ini menjadi gerakan masyarakat, maka di masa depan bangsa ini menjadi bangsa maju, makmur dan dihormati.

Pesawat Made in China
Pesawat Made in China
Isa Alamsyah

Apa alasan Anda membeli produk Cina?
Murah! Ya, itu jawaban yang paling banyak kita temukan.
Bagaimana dengan kualitas?
Sekalipun mulai banyak produk Cina yang berkualitas,
tapi bagaimanapun juga, harga rendah adalah kekuatan utamanya.
Jadi asalkan harga rendah, kualitas kurang konsumen bisa memaklumi.

Kalau kita beli HP merk Cina buatan resikonya kresek-kresek atau hang, tapi harganya bisa setengah harga bahkan bisa seperempat harga HP merk umum non merk Cina. Sekalipun merk umum dibuat di Cina juga tapi dengan standar perusahaan negara maju, kualitas HP-nya beda.

Kalau kita beli VCD resikonya macet.
Kalau beli radio, resikonya sember.
Kata orang harga gak bisa dibohongin.
Setengah harga, jangan harap kualitas sama.

Tapi ketika beli mobil Cina orang mulai berpikir panjang,.
Karena kita bicara uang ratusan juta, ratusan kali lipat dari harga HP Cina.
Kalau mengecewakan ruginya banyak.
Untuk beli mobil Cina maka pertimbangannya harus sangat matang.
Begitupun resiko paling sial ya mogok dan tidak nyaman.

Akan tetapi, kalau bicara pesawat Cina,
tampaknya pertimbangan matang saja tidak cukup, tapi harus beribu-ribu kali lipat lebih matang dari sekedar beli HP Cina, DVD, atau mobil Cina.
Kenapa?
Karena kita tidak lagi bicara suara kresek-kresek, tidak lagi bicara komputer hang, tidak lagi bicara mesin mogok.
Ketika bicara pesawat maka kita bicara nyawa, kita bicara miliaran rupiah.
Satu kesalahan saja, resikonya puluhan nyawa melayang dan aset miliaran meluap.

Karena itu wajar,
ketika mendengar berita pesawat MA-60 merpati jatuh di Papua,
yang menjadi sorotan media adalah pesawat itu made in China.
Berita pesawat jatuh memang banyak.
Berita pesawat kecelakaan di Papua juga lebih sering kita dengar, karena medannya yang berat.
Tapi tetap saja media mengangkat isu pesawat itu made in Cina, terlepas bagaimana nanti hasil KNKT.
Seolah media ingin bertanya; Apakah sudah dipertimbangkan dengan matang pembelian pesawat Cina?

Bagaimana pertimbangan kualitasnya?
Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla mengungkap, ketika ia menjabat, ia pernah menolak pembelian pesawat itu karena belum mendapat sertifikasi FAA (Federasi Keselamatan Penerbangan).
Pesawat MA-60 mengantongi lisensi Civil Aviation Adminitration of China pada Juni 2000.
Artinya ada rentang 11 tahun lebih pesawat ini tidak mendapat sertifikasi FAA.
Memang FAA tidak wajib kecuali jika pesawat ingin beroperasi di Amerika atau terbang antar negara, tapi terlepas dipasarkan ke Amerika atau tidak, sertifikasi FAA sangat membantu untuk menujukkan kualitas pesawat.
CN 235 produksi Dirgantara Indonesia saja mengantongi FAA, sekalipun tidak dijual di Amerika, tapi penting untuk menunjukkan kualitas produk(www.tempointeraktif.com).
Kalau memang yakin pesawat bagus kenapa tidak didaftarkan saja.
Karena itu CN 235 dipercaya dan dipakai di negara kaya timur tengah dan bahkan pesawat kepresidenan di Korea Selatan.
Sedangkan pesawat MA-60 buatan Cina Zambia. Fiji , Nepal dan Laos dan biasanya dijual biasanya dibeli sebagai imbal balik dagang antara pemerintah Cina dengan negara pembeli.
(www.tempointeraktif.com)

Ada catatan penting tentang kualitas.
Republika Senin 9 Mei 2011 mengungkap informasi Yurlis H, direktur kelaikan udara Kemenhub yang menyatakan bahwa pesawat produksi 2006 itu pernah ada crack (retak) tapi sudah diperbaiki.

Bagaimana pertimbangan harga?
Sebagian besar kita tentu saja mengira alasan kita membeli pesawat dari Cina karena harganya murah. Apakah betul demikian?
Mengenai harga, Yurlis H, direktur kelaikan udara Kemenhub, sebagaimana dikutip dari Republika Senin 9 Mei 2011, menyatakan:
"Harga pesawat MA-60 sebetulnya tidak beda jauh dibanding buatan AS atau Eropa. Tapi, ya memang lebih murah sedikit. Sebetulnya baling-baling pesawat MA-60 dibuatnya di AS, hanya bagian kerangkanya yang dibuat di pabrik Cina".

Dalam kolom front page Republika Senin 9 Mei 2011 menulis:
Pada November 2008 Merpati protes atas harga yang ditawarkan Cina sebesar 15 juta dollar AS (atau Rp 135 miliar). Harga pesawat sejenis di pasar 11 juta dolar AS.
Cina mengancam hentikan pendanaan proyek listrik 10 ribu megawatt tahap pertama jika pembelian batal.
Pemerintah RI kemudian menego ulang dengan tim perunding Memperindag Mari Eka Pangestu.
Sekarang bagaimana pendapat Anda?
Tidak punya kartu kredit bukan berarti Anda bebas dari Debt Collector
Tidak punya kartu kredit bukan berarti Anda bebas dari Debt Collector
Isa Alamsyah

Kalau Anda mengira tidak akan bebas dari Debt Collector karena tidak punya kartu kredit, itu salah besar, karena Debt collector akan mengancam siapa saja yang punya hutang di Bank atau lembaga keuangan (Finance).

Ancaman yang lebih berbahaya justru mengancam para pengkredit motor, atau mobil daripada pemegang kartu kredit.
Kenapa?
Kalau kartu kredit tidak ada agunan sedangkan kredit mobil dan motor bisa diambil seenaknya.

Mungkin Anda bilang, saya baik-baik saja dengan kredit motor atau mobil saya.
Tapi tunggu dulu.
Waktu paling berbahaya adalah 3 bulan terakhir atau tahun terakhir.
1 bulan saja telat, bahkan terkadang satu hari, DEBT COLECTOR akan datang untuk merebut mobil Anda.
Kenapa demikian?
Di sini kunci kelicikannya.
Mau tahu, ayo kita bongkar satu per satu.

Fakta 1 Debt Collector dan Lembaga Keuangan Saling Membutuhkan
Lembaga Keuangan sangat butuh Debt Collector untuk bisa menarik uang mereka (Bad debt) yang tercecer. Debt Collector bisa menjadi lembaga yang mengerjakan dirty job (pekerjaan kotor) yang tidak bisa ditangani lembaga keuangan.
Jika Anda sempat menyaksikan dialog Janji Wakil Rakyat di TV One ketika membahas kasus Citibank, terungkap bahwa Citibank membuat perjanjian dengan Debt Collector dalam bahasa Inggris (aneh kan?) dan di salah satu pasal kuang lebih dinyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas perilaku Debt Collector.
Debt Collector juga sangat butuh lembaga keuangan untuk mendapat mangsa. Mereka menggunakan surat dari Bank untuk menekan atau menteror.
Sekalipun artikel ini fokus ke pinjaman mobil dan motor, tapi talkshow TV One di atas cukup relevan.

Fakta 2 Debt Collector tidak digaji
Sebagian besar debt collector adalah out source dan tidak digaji.
Jadi dari mana ia mendapat penghasilan? Dari komisi tagihan. Tapi ada lagi sumber lain, biasanya orang yang ditagih akan kasih uang rokok yang jumlahnya tidak sedikit kalau sudah didatangi. Biasanya korban yang tidak punya uang banyak, mengulur waktu dengan "menyogok Debt Collector" atau memang dipancing untuk menyogok.
Jadi surat dari lembaga keuangan yang mereka pegang benar-benar dimanfaatkan oleh debt collector secara maksimal.
Lembaga keuangan tentu saja tahu penyalahgunaan ini, tapi mereka juga sadar ini cara mereka bisa mempertahankan debt collector yang tidak mereka gaji untuk tetap bekerja dengan mereka menagih uang.

Kunci 3: Pasal lalai
Kekuatan lembaga keuangan adalah pada artikel
"Jika pelanggan lalai bla..bla..bla.. maka mobil/motor bisa diambil...bla bla..bla..."
Dengan artikel ini sekalipun lalai 1 hari pun sekalipun motor atau mobil Anda bisa diambil. Sekalipun anda tinggal membayar 1 bulan lagi. Gila kan?

Kunci 4: Hati-hati bulan atau tahun terakhir
Ini yang paling penting.
Supaya debt collector tetap berpenghasilan, sasaran empuknya adalah pelanggan di bulan atau tahun terakhir.
Kalau Anda lalai di bulan pertama kedua tidak perlu khawatir, tidak akan ada debt collector yang mengancam. Kenapa?
Karena kalau kita terlambat di bulan pertama, maka kita tidak rugi sekalipun mobil atau motor di ambil, apalagi yang programnya DP rendah, anggap saja sewa.
Lembaga keuangan tahu itu dan debt collector juga tahu itu.
Karena itu kalau Anda telat di bulan-bulan awal mereka menelepon saja.
Tapi kalau sudah tinggal satu bulan lagi, terlambat satu hari saja Debt Collector datang dan urusannya jadi runyam.
Pokoknya hati-hati di tahun terakhir atau terutama di tiga bulan terakhir.

Saya pernah mengalaminya, bukan sekali tapi dua kali, karena itu saya percaya ini adalah pola. Kalau ada yang mengalami juga mohon dishare.
Pertama ketika motor supir saya terlambat bayar padahal tinggal 3 bulan lagi lunas.
Padahal biasanya di telepon kalau terlambat tapi ketika tiga bulan lagi lunas yang datang debt collector.
Konyolnya, kalau kita terlambat di bulan-bulan terakhir tiba tiba mentranfer jadi susah.
Selama ini saya yang mentransferkan uangnya, tapi sering tertolak, jadi saya kira ditolak karena sudah bayar ternyata ditutup karena terlambat.
Aneh kan? Bukannya dipermudah ketika terlambat malah dipersulit.
Ternyata itu tujuannya. Memberi makan Debt Collector.
Jadi yang membayar cicilan via transfer lebih beresiko daripada yang bayar langsung.

Kejadian kedua, ketika cicilan mobil tinggal 1 bulan.
Tiba tiba debt colector datang mau ambil mobil karena terlambat 1 hari. Ya, benar benar 1 hari. Jadi debt colector menunggu samapai batas tanggal terakhir.
Padahal kita pakai auto debet.
Ternyata ketika di auto uang kosong, kemudian kita masukkan uang berapa hari berikutnya mereka tidak mendebet lagi.
Jadi memang niatnya bukan nagih hutang tapi mau kasih makan dect colector dengan memanfaatkan kelalaian pelanggan.
Karena keterlambatan 1 hari tersebut saya dipaksa bayar 4 juta.
Tentu saja saya tidak mau, karena itu saya datang ke lembaga keuangan tersebut (XXX finance), saya ajak staf lembaga keuangan (bukan debt colectornya) tersebut berdebat, di depan dia saya pasang rekaman sebagai tanda bukti kalau saya perlu tulis.
"Kamu mau nagih uang atau mau rampok mobil?" tanya saya.
"Tapi peraturannya...jika lalu maka..bla-bla bla!" jawab mereka.
"Ya kalau niat mau nagih hutang di debet gak ada di cek lagi dong, bukannya sengaja gak di debet. Sengaja dipersulit bayar...bla...bla...bla...".
Terakhir saya terpaksa ancam (tapi beneran akan saya lakukan) dan saya catat nama dua orang yang berbincang dengan saya.
"Berapapun kerugian saya , saya jamin lembaga Anda akan rugi ribuan kali lipat, dari apa yang akan saya lakukan! Saya janji."
Saya tahu gak ada gunanya ribut ama debt colector, jadi mending langsung ke staf lembaga keungan bersangkutan.
Akhirnya mereka diskusi dan berhitung resiko juga, dan membatalkan denda, dan Debt colector sangat kecewa karena gak kebagian komisi (Karena urusan saya selesai, dalam tulisan ini tidak saya tulis nama lembaga keuangan tersebut).
Tapi Debt colector sekalipun urusan saya sudah selesai tidak mau menyerah. Mereka merasa masih pegang surat di tangan mereka. Mereka berkordinasi ingin tetap merebut mobil, mungkin juga ingin kerubutin saya, tapi saya sudah hitung resiko itu. Karena itu saya parkir mobil ditempat jauh, selalu di tempat publik, dan mengawasi kalau ada yang mengikuti.
Melihat gelagat tidak baik, saya laporkan lagi perilaku Debt Colector tersebut pada staf penagihan dan saya minta surat mandatnya dicabut. Akhirnya debt colector diamankan dan suratnya dicabut. Itupun saya masih dilobi untuk kasih sekedar uang rokok ganti transport.
Semua peristiwa ini kembali dalam ingatan setelah membaca berita kejadian di Citibank baru-baru ini. Setelah kejadian citibank, saya rekomendasikan untuk selesaikan via telepon saja.
Jadi intinya hati-hati, yang cermat, karena lembaga keuangan dan debt collector menunggu Anda lalai, di bulan-bulan terakhir atau tahun terakhir.
Tidak butuh beberapa bulan menunggak, kalau sudah di tahun terakhir, satu hari saja telat anda telat, bisa kena pasal lalai dan berhadapan dengan debt collector.
Kejamnya dunia!

Sukses selalu, No Excuse!
Menabung Emas, Tidak Mesti Kaya #Think Dinar!

Menabung Emas, Tidak Mesti Kaya #Think Dinar!




Menabung Emas, Tidak Mesti Kaya #Think Dinar!

Banyak yang mengira untuk memulai menabung emas kita harus kaya dulu,
harus mapan dan harus berpenghasilan besar.
Pendapat ini jelas menyesatkan.
Justru menabung emas akan membuat orang yang penghasilannya minim atau biasa-biasa akan sejahtera di masa depan. Sebaliknya jika tidak mulai menabung Dinar emas mungkin nasibnya tidak akan berubah selamanya.
Karena itu menabunglah emas dari sekarang, rintislah rencana keuangan investasi emas mulai hari ini, jangan ditunda-tunda.

Tentu saja muncul pertanyaan.
Bagaimana mungkin membeli emas jika penghasilan pas-pasan?
Kuncinya; disiplin, berpikir jangka panjang dan selektif atas biaya konsumtif.

Sebuah lompatan selalu diawali dari langkah-langkah kecil.
Memiliki emas dengan jumlah berapapun, dengan dana yang kita punyai saat ini
adalah cara terbaik mengawali tabungan emas kita,
baik berupa emas batangan maupun Dinar.
Investasi emas adalah model investasi paling mudah.
Dengan dana sekitar Rp 400.000 pada tahun 2010, kita sudah bisa memiliki 1 gram emas, tinggal mendatangi toko-toko emas atau agen dan distributor emas batangan.
Bagaimana jika uang Rp 400.000 juga tidak ada.
Ya harus mendisiplinkan diri untuk menyisihkan penghasilan.
Misalnya menyisihkan Rp 50.000 setiap ada uang lebih lalu jika terkumpul Rp 400.000 segera beli emas.
Percayalah jika tidak segera dibelikan emas, uang kita akan cepat habis.
Ada saja godaan untuk memakai uang kontan yang ada di tangan atau uang yang mudah ditarik di ATM (Buku Think Dinar halaman 73)

Additional
by Isa Alamsyah

Jika kita menabung dalam bentuk cash atau ATM, melihat tas bagus bawaannya mau pakai, pulsa habis langsung pakai, lihat baju bagus langsung pakai, lihat restoran enak mau makan di sana.
Tapi kalau aset kita tersimpan di rumah, anggap saja penabung emas pemula, punya tabungan berbentuk emas emas 1 gram, maka tidak mudah memakainya.
Ketika lihat tas bagus kita berpikir harus pulang dulu, ambil emas, jual emas lalu beli tas.
Memikirkannya saja kita sudah malas.
Jika kita melihat restoran enak, dan mau makan di sana, maka kita berpikir harus pulang dulu, ambil emas, jual emas lalu makan di restoran tersebut.
Memikirkannya saja hilang selera makan kita.

Jadi menabung emas membuat kita lebih tidak konsumtif.
Ingat, bukan tunggu kaya baru menabung emas,
tapi kalau mau kaya ya mulai menabung emas.
Kaya hati, kaya harta, kenapa tidak?

*****
Tidak diberi kesempatan, rebutlah!

Selama kita punya excuse (dalih) untuk gagal, kita akan mudah menerima

kegagalan dan sulit untuk berhasil.
Seringkali kita mengeluh karena
tidak diberi kesempatan atau tidak mempunyai kesempatan yang sama atas
sebuah peluang. Alasan ini sering menjadi excuse kita untuk gagal.
Karena menganggap tidak diberi kesempatan, maka dengan santai kita
merasa wajar untuk gagal.
Apakah itu excuse yang pantas?
Orang sukses tidak peduli diberi kesempatan atau tidak ia tetap berusaha
sukses.
Jika ada kesempatan diambil.
Jika dihalang-halangi maka dilewati.
Jika tidak ada kesempatan maka mereka membuat kesempatan.
Artikel singkat Agung Pribadi menggambarkan itu.
Silahkan simak.

"If you think you can, you can. And if you think you
can't, you're right." (Mary Kay)

Itulah filosofi hidup Mary Kay
pendiri Mary Kay Cosmetics Inc. Ia yakin ia bisa sukses dan akan sukses.

Tapi
ketika ia bekerja sebagai pegawai tahun 1960-an di Amerika itu sedang
terjadi diskriminasi terhadap perempuan di dunia kerja. Kalo kita tonton
film Monalisa Smile yang menceritakan diskriminasi terhadap perempuan
di dunia akademis tahun 1950-an, maka pada tahun 1960-an situasinya
belum terlalu berubah. Diskriminasi juga terjadi di dunia kerja dan
dunia bisnis.

Dalam film itu diceritakan tugas perempuan hanyalah
sebagai ibu rumah tangga sedangkan dunia kerja adalah milik laki-laki.
Situasi yang dialami Mary Kay kurang lebih serupa. Di perusahaan
kosmetik tempatnya bekerja laki-lakilah yang diutamakan untuk menduduki
jabatan-jabatan tinggi. Mary Kay tidak diberi kesempatan promosi.
Karirnya mentok.

Ia tidak diberi kesempatan untuk maju oleh
perusahaan tempat ia bekerja ataupun oleh iklim dunia kerja dan dunia
bisnis di Negara Amerika saat itu.

Mary Kay lalu membuat
keputusan paling penting dalam hidupnya yaitu berhenti dari tempat
kerjanya. Ia lalu menulis buku tentang kesulitan-kesulitan di tempat
kerja buat seorang wanita. Ia pun memutuskan untuk menjadi business
women yang sukses. Ia melihat ada peluang. Ia melihat Avon cosmetics dan
perusahaan lainnya tidak menjual facial skin care.

Iapun
mendirikan perusahaan kosmetik sendiri yaitu Mary Kay Cosmetics Inc.
Sistem penjualan di perusahaan ini adalah direct selling.

Di
perusahaan ini Mary Kay ingin wanita menjadi maju. Hampir semua karyawan
dalam perusahaan direct selling ini adalah perempuan kecuali anak
laki-lakinya yang menjadi presiden perusahaan.

Hebatnya
perusahaan ini tidak menggunakan hewan dalam eksperimen produk.
Perusahaan ini juga memenangkan penghargaan dari Badan Lingkungan Hidup
PBB.
Suatu hal yang oleh banyak perusahaan dianggap merugikan kalau
memperhatikan lingkungan hidup.

Perusahaan ini menjadi maju
pesat. Perusahaan ini memiliki cabang di 28 negara dan menjadi
perusahaan direct selling cosmetics terbesar di Amerika Serikat.

Satu-satunya
rival adalah Avon. Nilai asset perusahaan ini adalah 320 juta dollar.
Setiap tahunnya perusahaan ini menghasilkan lebih dari 1,5 juta dollar
penjualan langsung. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 300.000
pegawai.

Berangkat dari pengalaman hidupnya yang dihambat
keinginannya untuk sukses, perusahaan Mary Kay juga berkeinginan memberi
jalan kesuksesan buat perempuan. SUdah banyak milyarder perempuan yang
dilahirkan melalui Perusahaan mary Kay ini.

Perusahaan ini juga
memberikan award buat para distributor dengan penjualan tertinggi. Award
ini berupa Mobil Cadillac berwarna pink, berlian. Pin bumblebee dan
liburan kelas bintang 5. Perusahaan ini ingin para wanita nyaman dengan
dirinya. Baik itu para distributor ataupun para konsumen.

Jadi
Mary Kay tidak memikirkan diri sendiri. Ia juga berusaha menjadi jalan
bagi kesuksesan perempuan-perempuan lainnya. Ia menjadi perintis bagi
kesuksesan bisnis perempuan-perempuan lainnya di seluruh dunia.

Jadi
ketika tidak diberi kesempatan sukses Mary Kay tidak hanya mengeluh.
Kalaupun mengeluh keluhannya itu bersifat produktif dan menjadi buku.
Seteleh mengeluh Mary Kay melakukan action dengan menciptakan kesempatan
itu untuk dirinya dan banyak wanita lainnya.


Tidak diberi kesempatan untuk maju, rebutlah!
ditulis oleh Agung Pribadi (Hitorivator) untuk Komunitas Bisa.

Jika ingin mendapat pesan inspiratif berkala di inbox facebook Anda, silakan bergabung di group Komunitas Bisa! (group 8). Kami akan mengirim pesan langsung ke inbox Anda.

Bumerang kata-kata

isa Alamsyah

Setelah melihat hasil karya mahasiswa yang tidak memuaskan, seorang dosen yang terkenal killer
dengan muka garang berkata pada mahasiswanya di ruang kelas.
"Siapapun yang merasa idiot di ruang kelas ini berdiri!" ucapnya.
Suasana kelas mencekam, semua mahasiswa diam duduk tertunduk.
Sang dosen mondar mandir melihat wajah mahasiswanya satu-persatu.
Setelah sekian lama suasana hening, satu mahasiswa nekat menunjuk tangan dan bertanya.
"Pak, apakah bapak merasa idiot?" tanyanya
"Tentu saja tidak, saya ini dosen dan titel saya doktor!" jawab sang dosen.
"Lalu, kenapa hanya bapak sendiri yang berdiri di ruang kelas ini?"
Grrr...

Humor dan hikmah
Kita sering mendengar pepatah "senjata makan tuan" atau
seringkali bumerang menjadi perumpamaan contohnya.

Kita lempar senjata tersebut, jika tidak terampil maka kita justru menjadi korbannya.

Sadarkah, seringkali kita jadi korban kata-kata atau perilaku sendiri?
Kadang orang tua bisa termakan omongannya sendiri.
"Gimana sih kamu, kerjanya main aja. Isi waktu dengan yang bermanfaat, jangan buang waktu"
kata seorang ibu pada anaknya.
"Tapi ibu juga sering ngabisin waktuuntuk gosip dan nonton sinetron" jawab anaknya.
Nah lho.

"Kalian harus tepat waktu masuk ke kantor." kata seorang bos yang sering
terlambat.
Walaupun tidak ada yang protes, tapi wibawa sang bos sudah merosot.

"Kamu jangan pacaran, konsentrasi belajar aja!"
"Dulu Bapak Ibu pacaran nggak?"
"Iya, tapi kan kita sekarang sadar itu tidak baik"
"Kalu gitu aku juga nanti insyaf kok, kalau seumuran Bapak/Ibu!"
Hmm, ini yang error siapa ya?

"Belum bisa cari duit, jangan merokok!" kata Bapak.
"Kalo sudah bisa cari duit sendiri boleh ngerokok dong, ya!" jawab anak

"Dasar anak kurang ajar!"
Kata orang tua
"Berarti yang tidak bisa mengajar siapa?" jawab anak


Banyak contoh lainnya.
Kadang ada respon langsung yang kita terima, tapi dalam banyak kasus, apalagi kalau posisi kita superior,

bawahan tidak berani mengkritik.

Jadi yang paling tepat adalah, kita evaluasi diri atas perkataan

dan perilaku kita agar tidak menjadi bumerang di masa kini atau di masa depan.

Mendefinisikan secara bijak, mahal dan murah.

Belajar berpikir ala wirausahawan

Isa Alamsyah di Komunitas Bisa!

Jika saya tanya pada Anda,
Apakah mahal kalau naik ojek cuma 1 km bayarnya Rp 50.000 cuma 1 menit?
Jika saya tanya pada Anda, apakah mahal beli buku tipis hanya 10 halaman seharga Rp 100.000?
Apakah mahal ikut seminar senilai 1 juta hanya untuk beberapa jam?
Bagaimana jawaban Anda?
Pikirkan beberapa detik sebelum menjawab?
Sudah dipikir matang?Apa jawaban Anda?

Apakah jawaban Anda:
MAHAL?
Jika jawaban Anda mahal, maka Anda harus berlatih lagi

untuk lebih bijak mendefinisikan mahal dan murah.

Sesekali perlu kita menggunakan kacamata wirausaha,

kacamata enterpreneur atau sudut pandang pengusaha.


Apa jawaban yang bijak? TERGANTUNG!
Semua jawaban atas pertanyaan di atas tidak bisa langsung di jawab mahal atau
murah tapi tergantung.
Tergantung apa?
Situasi atau kondisi, feed back - timbal balik, konsekwensi atau reward.
Misalnya, ojeg cuma satu km membayar Rp 50.000 padahal cuma 1 menit.
Padahal dalam kondisi tertentu justru karena cuma 1 menit itulah maka jadi mahal tetapi
pantas dibayar.

Saya teringat jaman kampanye, ada menteri yang jadi juru kampanye lalu terhambat macet.

Lalu ia mengejar waktu naik ojeg, tapi lupa bayar.

Setelah akhirnya ketemu sang tukang ojeg ia membelikan tukang ojeg motor baru.
Kenapa? Apa tidak kemahalan?
Tidak bagi sang menteri, karena kalau tidak ketemu ojeg tersebut ia akan terlambat
jadi pembicara, dan acara kacau dan partainya bisa marah, dan kerugiannya
lebih besar. Jadi hadiah yang dia berikan jauh lebih kecil dari
resiko yang dia bayar. Walaupun menurut saya gak perlu gitu-gitu
amat. Tapi justru karena begitu menteri tersebut diliput berbagai media dan jadi popularitasnya meningkat.


Buku tipis seharga Rp 100.000?

Padahal buku lain tipis harganya cuma 10.000.
Bukan masalah bukunya tapi apa isinya.
Jika buku tipis itu isinya daftar inteljen yang menyamar mungkin nilainya bisa tak terhingga

karena menyangkut kerahasiaan negara.
Jika itu isinya alamat penting untuk bisnis, maka akan mempermudah riset tahunan,

dan jadi sangat murah.


Intinya, pebisnis tidak melihat berapa bahan bukunya.
Buat apa beli buku tebal murah kalau isinya tidak bermanfaat?
Jadi bukan bahan bukunya tapi bagaimana manfaatnya.


Bagaimana dengan seminar atau workshop senilai 1 juta beberapa jam?
Apakah mahal? Tergantung.
Tung Dasem Waringin sampai jual sawah untuk ikut seminar Anthony Robin,

habis puluhan juta. Tapi dari seminar tersebut ia bisa buat berbagai seminar dan
bahkan kini, sekali saja seminar penghasilannya bisa mengganti semua
tanah dan sawah yang pernah dijualnya.


Jadi apakah seminar puluhan juta mahal?

Tung Dasem membuktikan itu tidak mahal karena semua balik modal
dalam hitungan waktu yang cepat.
Jadi tergantung.

Lalu apa perbedaan cara pandang pengusaha dan cara pandang awam?
Perbedaaan
pertama.
Orang awam melihat mahal dari kesanggupan bayar.
"Wah seminarnya mahal, saya tidak sanggup bayar!"
Ketika melihat harga, pengusaha melihat apa timbal balik yang di dapat dari harga itu.

Jika ia yakin bermanfaat untuk ke depannya, ketika tidak sanggup bayar,

pengusaha mencari cara bisa membayarnya karena ia sadar akan mendapat manfaat
lebih, bukan sekedar mengeluh.
"Seminarnya memang tinggi harganya, tapi setelah seminar ini

saya mungkin bisa berpenghasilan 10 kali lipat dari biaya seminar tersebut!'
Jadi jatuhnya murah.

Misalnya setelah mengikuti workshop kepenulisan kami, ada dua buku dari peserta yang
sudah diterbitkan dan beberapa peserta dilibatkan dalam kepenulisan buku.
Artinya potensi penghasilannya sudah menutupi biaya yang pernah dibayarnya.

Atau yang ikut workshop dinar, masa depannya terselamatkan hanya dengan beberapa ratus ribu. Padahal tanpa pengetahuan dinar mungkin sepuluh tahun kemudian mereka menyesal karena salah alokasi dana.


Perbedaan kedua.

Orang awam melihat mahal dari perbandingan bahan material fisik.
"Misalnya buku ini sama-sama tipis kok yang ini mahal"
"Jadi pembicara cuma dua jam kok bayarnya 5 juta, padahal yang lain cuma
500 ribu?"
Pengusaha melihat dari esensi sekalipun non fisik.
"Buat apa bayar pembicara Rp 500 ribu per dua jam kalau gak ada ilmu
tambahan, sama saja buang waktu!"
"Lebih baik buku tipis, yang ada manfaatnya daripada buku tebal yang tidak ada manfaatnya"
Jadi yang utama adalah manfaat bukan tebal tipisnya.

Artikel ini hanya sekedar memberitahu, ada hal lain yang harus dilihat ketika menilai
harga, jangan sekedar nominal? Nominal sama sekali bukan hitungan
yang tepat.


Jadi kalau Anda mau menilai mahal atau murah
harus diperhatikan:
Apa manfaatnya?
Apakah manfaatnya lebih dari yang dibayar?
Apakah harga tersebut bisa memberi potensi penghasilan lebih banyak?
Apa yang membedakan ini dengan yang lain sekalipun kelihatannya sejenis?

Dari cara kita menilai akan terlihat seberapa kita bijak,

dan seberapa kita bisa mengembangkan jiwa wira usaha kita.
Ditunggu komentarnya

Cukup satu tiket saja

Cukup satu tiket saja




Di sebuah cafe di stasiun, dua orang pria membanggakan diri mereka pada seorang pria asing yang baru
dikenalnya. Mereka bercerita bisa naik kereta hemat setengah harga setiap saat
"Kami setiap naik kereta, sekalipun berdua, cukup hanya dengan membeli 1 tiket,

triknya mudah, setiap kali petugas datang kami berdua masuk ke toilet, lalu ketika petugas mengetuk toilet,

saya tinggal melambaikan satu tiket ke petugas untuk di lubangi!" kata salah satu dari mereka.
"Wah, saya bahkan bisa naik kereta sendirian, tanpa tiket" kata pria asing itu, tak mau kalah.
"Mana mungkin, buktikan pada kami!" kata kedua pria tersebut.
Akhirnya ketiganya naik kereta dan dua pria tersebut membeli satu tiket sedangkan sang pria asing tidak
membeli tiket.
Mereka bertiga duduk di gerbong yang sama.
Dua pria yang sempat menyombongkan diri tersebut mulai bertanya-tanya,
bingung dengan strategi teman barunya tersebut.
Tak lama kemudian datang petugas kereta.
Dua pria itu panik dan langsung pergi ke toilet.

Mereka heran kenapa pria asing tersebut nekat sendirian tanpa tiket tapi terlihat santai.

Karena tak ada waktu, kedua pria itubergegas sembunyi di toilet.
Tak lama kemudian pintu toilet diketuk.
Sebuah tangan keluar dari toilet dan melambaikan ticket.
Tidak seperti biasanya, tiket itu diambil bukan dilubangi.
Ternyata tiket tersebut diambil oleh si pria asing, dan segera minta petugas kereta
melubanginya.
"Ini tiket saya, dan ada dua orang di toilet yang tidak punya tiket!" lapornya.
Tak lama kemudian petugas mengetuk toilet dan dua pria di dalamnya kebingungan karena tidak punya tiket.

Tiket satu-satunya sudah di ambil oleh pria asing tersebut.
Grrr...

Humor dan hikmah
Seringkali kita menjadi korban atas kesombongan sendiri.
Kadang untuk memberi kesan pada orang lain kita bercerita banyak lebih dari
seharusnya. Tanpa sadar kita sesumbar dan justru membocorkan rahasia
bisnis atau rahasia pribadi paling berharga.
Kadang pelatih sepakbola sesumbar bilang akan menaklukkan lawannya karena punya strategi jitu.
tapi tanpa sadar membocorkan strateginya.
Kadang kita bilang bisnis kita akan lebih hebat dari pesaing,

tapi tanpa sadar membocorkan strateginya hingga jadi didahului.
Karena itu berhatihatilah dengan perkataan kita.
Jaga baik-baik rahasia bisnis, pribadi atau apapun yang tidak perlu diungkap.
Jangan gegabah mengungkap kelemahan yang membuat kita mudah diserang.
BICARA YANG PERLU ATAU SEBAIKNYA DIAM.



Cukup satu tiket saja ditulis oleh Isa Alamsyah teriinspirasi dari humor yang berkembang di masyarakat.

========

Dapatkan beragam humor dengan penuh hikmah yang memotivasi di buku Humortivasi.
Saat ini buku Humortivasi tidak lagi dijual di toko buku dan hanya dijual online di
www.facebook.com/groups/tokoasmanadia
atau bisa lewat WA (hub salah satu saja)
Richie +62 838-7468-6083, 
Wiro +62 852-1868-3858, Kamal +62 858-9115-8876

Satu Nasehat Dua Tafsiran
Seorang pengusaha muda yang sukses dan kaya raya terpaksa harus menghadapi ajalnya karena kanker kulit yang parah akibat sensitifitas tidak normal terhadap sinar matahari.
Sebelum meninggal, kepada dua anaknya yang masih belia ia berpesan :
"Ayah akan mewarisi seluruh kekayaan dan usaha ini pada kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan utama agar kalian sukses dan kaya raya seperti ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama. Pertama jangan biarkan sinar matahari menyinari kulitmu secara langsung terlalu lama, karena mungkin gen kanker kulit ini menurun pada kalian. Kedua, dalam bisnis, jangan pernah menagih hutang pada pelanggan."
Setelah memberi pesan tersebut sang ayah meninggal, tanpa sempat memberi penjelasan yang lebih banyak. Kedua anak tersebut berjanji akan memenuhi permintaan ayah mereka.
Kedua anak tersebut dibesarkan oleh ibunya. Setelah cukup umur, sang ibu memberi keduanya usaha yang diwariksan ayah mereka.
Sepuluh tahun kemudian, salah satu anak menjadi anak yang sangat kaya raya, sedangkan satu lagi menjadi sangat miskin.
Sang ibu akhirnya bertanya, kenapa salah satu menjadi miskin sedangkan yang satu menjadi kaya. Padahal keduanya memegang teguh nasehat ayah mereka.
Anak yang miskin berkata pada ibunya.
"Ibu, bagaimana saya tidak miskin. Ayah berpesan agar selalu menghindari matahari. Jadi setiap pagi aku harus pergi pakai kendaraan, sewa mobil, naik taksi, sekalipun sebenarnya jaraknya dekat dan bisa jalan kaki. Tentu saja hidup saya menjadi boros. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang kepada klien. Tentu saja bisnis saya tidak berjalan baik. Setiap kali ada yang menunggak saya tidak bisa menagih sehingga lama kelamaan modal saya habis. Saya jadi bangrut dan miskin!"
Lalu sang ibu menengok ke wajah anak yang kaya raya, menunggu jawaban.
Kepada sang ibu anak yang kaya berkata;
"Wahai ibu, saya menjadi kaya raya seperti ini karena mengikuti nasehat akhir ayah. Karena ayah meminta saya menghindar dari matahari, maka saya selalu pergi ke kantor sebelum matahari terbit. Kalau dekat saya bisa jalan kaki tanpa perlu takut sinar matahari karena belum terbit. Karena saya selalu datang pagi pegawai jadi ikut disiplin tidak berani terlambat. Sedangkan ketika pulang, saya selalu menunggu matahari terbenam, jadi jam kerja saya selalu di atas rata-rata orang lain. Lalu ayah berpesan jangan menagih hutang pada klien. Karena itu saya menerapkan sistem cash and carry, sehingga arus kas perusahaan saya sangat maju."
Demikianlah akhirnya sang ibu tahu bagaimana nasehat yang sama bisa menghasilkan penafsiran yang berbeda dan hasilnya jauh berlawanan.

Apa pelajarannya?
Kadang konsep dan penerapan berbeda jauh.
Sering kita lihat orang yang memegang kitab suci yang sama tapi berbeda jauh kualitas hidupnya, padahal keduanya sama-sama merasa berpegang teguh pada kitab tersebut.
Sering kita lihat pegawai yang bekerja dengan peraturan perusahaan yang sama tapi sikapnya saling berseberangan.
Kadang -kadang masalah utama bukan di peraturannya tapi bagaimana kita menerjemahkannya.

Bagaimana menurut Anda?
Tip Bisnis: Hukum 90:10
oleh Isa Alamsyah

Rasulullah bersabda:
9 Dari 10 Pintu Rizki adalah melalui berdagang

Kelihatannya sederhana, akan tetapi dalam penerapannya, hadist ini berkembang menjadi teori 90:10 yang cukup valid di banyak bidang.

Di dunia ini 90% orang bekerja untuk memperebutkan 10% uang yang beredar, sedangkan 10% orang mengendalikan 90% uang yang beredar, dan 10% orang tersebut adalah pebisnis, pedagang atau pengusaha.
Apakah Anda ingin menjadi bagian dari yang 90% atau 10%?

Di dunia ini 90% orang bekerja pada 10% orang atau 10% populasi menjadi bos atas 90% populasi.
Anda pilih jadi yang 10% atau 90%?

Di dunia penerbitan juga seperti itu.
Dari 1000 judul buku yang ada di toko buku, hanya 100 judul buku yang best seller.
Penghasilan 100 buku best seller tersebut sama dengan 900 judul buku yang tidak best seller.
Karena itu penerbitan kami, AsmaNadia Pulishing House selalu berusaha menerbitkan buku yang termasuk dalam best seller.
Prinsip kami menerbitkan buku bermutu sekalipun sedikit, lebih baik dari pada banyak buku yang tidak bermutu.

Memang teori ini hanya atas asumsi belaka, namun cukup berharga untuk direnungi.

Saya ingin jadi yang 10%!
Bagaimana dengan Anda?

Ada ide lain penerapan teori 90:10 ini?
Bisnis dan Idealisme

Isa Alamsyah

Banyak yang mengatakan bisnis adalah bisnis.

Jangan campur bisnis dengan idealisme atau moral.

Jika idealisme atau moral campur tangan dalam bisnis, maka bisnis akan hancur.

Benarkah demikian? Mungkin artikel ini menjawabnya.

Setelah bedah buku No Excuse! di radio SMART FM (95,90FM), saya sempat berbincang-bincang dengan produser di radio yang bermotto "The Spirit of Indonesia" itu.

Awalnya hanya tukar fikiran dan sharing visi saja, tapi lama-kelamaan justru kita melihat banyak kesamaan visi atas yang kita perjuangkan, Indonesia yang lebih baik.

Tapi ada yang membuat saya terhentak dan kaget (dalam arti positif).

Apa itu? Ternyata radio tersebut, menolak iklan rokok, minuman alkohol, dan iklan yang sensual.

Luar biasa! Itu nampaknya kata yang tepat untuk kita berikan pada radio ini.

Bayangkan saja, ketika hampir setiap stasiun televisi dan radio berlomba-lomba untuk mendapatkan iklan rokok yang memang selalu punya anggaran miliaran, radio ini justru menolak iklan dari perusahanan rokok.

Saya salut, karena hanya kekuatan idealisme saja yang bisa menolak kue iklan yang begitu menggiurkan.

Dengan kebijakan tersebut, SMART FM membuktikan bahwa perusahaan media bisa survive tanpa iklan rokok. Bahkan radio ini berkembang jadi salah satu radio terbesar di tanah air, dan kini mempunyai cabang di Jakarta, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Manado, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekanbaru dan Medan.

Semoga saja semakain banyak media yang meniru langkah SMART FM, apalagi saat ini Menkes sedang memperjuangkan peraturan pemerintah yang melarang iklan rokok di semua media. Mudah-mudahan segera terlaksana, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang sehat.

Mohon maaf bagi yang merokok, bukan saya benci perokok tapi benci asap rokok he he he. Tapi saya yakin para perokok pun jauh dalam hatinya ingin hidup sehat dan ingin berhenti merokok. Semoga saja langkah pemerintah ini akan mempermudah langkah para perokok yang ingin berhenti bisa cepat berhenti merokok tanpa banyak ganggunan.

Daripada buat beli rokok lebih baik disumbangkan ke Mentawai atau korban gunung merapi. Peace:)

Saya jadi teringat dengan perusahaan kosmetik Bodyshop. Perusahaan ini sangat menjunjung tinggi idelisme lingkungan hidup. Karena itu mereka memproduksi kosmetik alami dan menghindari uji coba pada binatang. Sekalipun mereka memegang teguh idealisme, ternyata perusahaan itu menjadi salah satu perusahan multinasional yang sukses.

Ternyata idealieme bisa seiring dengan bisnis.

Itu sudah dibuktikan oleh SMART FM, sudah dibuktikan oleh Bodyshop, dan semoga saja Asma Nsdia Publishing House menyusul sebagai salah satu perusahaan besar yang menjunjung tinggi nilai idelisme dan moral.

Jika Anda ingin semakin banyak perusahaan yang menjunjung tinggi idealisme, maka ada yang bisa Anda lakukan:

  • Tontolah film-film yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan, jadi semakin banyak produser film yang mau memproduksinya.
  • Tontonlah sinetron yang mengedepankan pesan moral dan pendidikan dan larang anak-anak nonton sinetron yang rendah mutu atau acara TV yang murahan (silakan definisikan sendiri), sehingga produser akan membuat sinetron/ acara yang bermutu dan mempunyai visi dan misi.
  • Dengarkanlah dan populerkan radio yang mengajak kebaikan.
  • Belilah karya musik yang mengajak pada kebaikan dan beli CD/ kaset-nya original jangan bajakan.
  • Belilah buku-buku dari penerbit yang membawa misi perbaikan.
  • Belanjalah di toko-toko yang pemiliknya punya kepeduilian sosial.
  • Promosikanlah radio yang bagus, acara TV yang mendidik, film yang menghibur dan mendidik, karena masa depan bangsa akan jauh lebih baik jika media menjadi baik. Jangan peduli Anda tidak dapat keuntungan finansial langsung karena melakukan ini.
  • Jika ini menjadi gerakan masyarakat, maka di masa depan bangsa ini menjadi bangsa maju, makmur dan dihormati.
Kaca Ajaib

Isa Alamsyah

Al kisah di sebuah negeri antah berantah, hiduplah seorang kakek bijak yang kaya raya.

Ia dikenal sakti karena mempunyai kaca ajaib yang bisa menuntaskan berbagai masalah ekonomi.

Suatu hari datanglah seorang pengusaha yang baru saja bangkrut dari usahanya.Ia sangat frustasi, apalagi hartanya yang dulu melimpah kini jadi hutang yang membengkak.

Pengusaha tersebut datang kepada sang kakek dan berharap bisa melihat cermin ajaibnya.Konon mereka yang melihat kaca ajaib ini akan kembali menjadi kaya.

"Kek, izinkan saya melihat cermin ajaibnya, agar saya bisa bangkit kembali, " pintanya.

"Tapi ada syaratnya, kamu harus mengikuti dulu ilmu pendahuluannya," jawab sang kakek.

Singkat cerita akhirnya sang pengusaha berguru pada sang kakek.

Mereka membahas segala permasalahan bisnis yang dihadapi sang pengusaha.

Selama diskusi berhari-hari, satu persatu masalah mulai terpecahkan.

Dari pertemuan tersebut si pengusaha mulai menemukan celah baru untuk mendapatkan modal,

ia punya visi baru tentang bisnisnya, ia tahu bagaimana melunaskan hutangnya dengan strategi baru.

Intinya pengusaha itu sudah mendapatkan semangat dan visi baru untuk membangun bisnisnya.

"Nah, nampaknya kamu sudah siap melihat kaca ajaibku," seru sang kakek di akhir pertemuan.

"Baik Kek, terima kasih atas bimbingannya," kata pengusaha itu menggebu gebu.

Lalu mereka masuk keruangan khusus yang selalu terkunci rapat.

Ruangan itu putih, kosong dan nyaris tidak ada apa-apa.

Hanya ada satu kaca dipojok yang terbungkus kain putih.

Lalu sang kakek, memegang kain penutup kaca siap membuka.

Sebelum membuka penutup, sang kekek tersebut berkata:"Kamu jangan kaget, pokoknya kamu tanya pada yang kamu lihat di kaca tersebut,

apakah dia bisa membantu. Kalau dia bilang bisa, maka masalah kamu selesai."

"Baik, Kek!" kata pemuda itu tak sabar,

hatinya menggebu-gebu ingin bertemu dengan penolongnya.

Satu ...dua.. tiga....

Tadaaa...seru sang kakek mengangkat kain sambil bersikap seperti pesulap yang baru saja mempersembahkan magicnya.

Akhirnya kaca itu terbuka.

Pemuda itu kaget melihat sosok di kaca tersebut.

Ya, kaca ajaib itu tidak lain hanyalah cermin biasa.

Dan yang terlihat oleh pengusaha tersebut adalah dirinya sendiri.

"Ya, itulah penolongmu sekarang," kata sang kakek.

Silahkan tanya pada dirimu, silahkan tanya pada dirimu sendiri, apakah kamu siap menolong dirimu.Karena semua masalahmu hanya akan selesai kalau kamu mau menolong diri sendiri

dan sadar semuanya tergantung kamu sendiri.

Dengan semua yang baru dipelajari, dengan semua semangat yang baru didapat,

pengusaha itu akhirnya sadar kini masa depan ada ditangannya sendiri.

Ia tidak perlu kaca ajaib untuk mewujudkannya.

Hikmah:Begitulah kehidupan kita.

Ketika kita menghadapi masalah, ketika kita menghadapi kendala,

maka diri sendirlah yang harus menjadi tumpuan utama untuk bangkit.Kalau ada yang membantu Alhamdulillah, kalau ada yang menolong ya syukur,

tapi tetap saja pada akhirnya diri sendiri yang jadi tumpuan harapan.

Orang mungkin bisa menyerah membantu kita, orang bisa menolak untuk menolong kita,

tapi selama kita masih mau menolong diri sendiri, kita tetap bisa bangkit.

Don't give up on yourself!

Apakah Anda punya cermin di rumah?Berarti Anda punya kaca ajaib.

Jika ada masalah, lihatlah ke cermin dan katakan

"SAYA AKAN MENGATASINYA"Lihatlah cermin dan sosok itu adalah SOLUSI atas semua masalah ANDA.

Anda adalah jawabannya, karena Tuhan telah memberikan semua yang kita butuhkan untuk bangkit.

No Excuse!