Bodyguards and Assasins: 1 Jam yang Paling Bermakna

Bodyguards and Assasins: 1 Jam yang Paling Bermakna



Oleh Isa Alamsyah; wartawan dan penulis

Apa yang Anda bisa lakukan dalam 1 jam?

Bagaimana 1 jam Anda bisa bermakna?

Jika menonton film Hong Kong berjudul "Bodyguards and Assasins" yang dibintangi oleh Donnie Yen, Anda akan takjub melihat apa yang bisa terjadi dalam 1 jam.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini, menggambarkan tentang 1 jam kunjungan Dr. Sun Yat Sen (pendiri Cina republik) ke Hong Kong untuk melakukan rapat kordinasi mengatur gerakan kemerdekaan Cina. Merdeka dari penjajahan Eropa dan merdeka dari sistem monarki yang menindas.

Film fantastis ini diangkat dari kisah nyata!

Selama satu jam kunjungan terpenting tersebut, ratusan tentara dan pembunuh bayaran sudah disiapkan membunuh Dr. Sun Yat Sen dan hanya belasan orang amatir yang melindungi.

Tugas utama para bodyguard hanya satu, memastikan Dr. Sun Yat Sen selamat dan rapat tersebut bisa berjalan selama 1 jam tanpa gangguan.
Hanya 1 jam saja, tetapi merupakan satu jam terpenting dalam sejarah Cina modern, dan akan berpengaruh terhadap seluruh sejarah Cina dan sejarah dunia.

Dalam satu jam tersebut,
tukang becak menjadi pahlawan,
penjual tahu menjadi pahlawan,
seorang penjudi jadi pahlawan, karena ingin dikenang sebagai orang baik oleh anak perempuannya,
pengemis menjadi pahlawan,
semua terjadi dalam satu jam.


Hasil pertemuan satu jam tersebut merupakan cikal bakal kebebasan Cina dari penjajah.
Satu jam tersebut pada akhirnya membuat 400 juta rakyat Cina bebas dari penjajahan.

Saya berani katakan, film ini terlalu berharga untuk dilewati.
Sempatkan waktu untuk menyaksikannya di bioskop
(iklan nih? Di bayar berapa? Ha ha ha, saya rela beriklan untuk sesuatu yang baik sekalipun tidak dibayar)
Pembelajaran sejarah dan kehidupan yang disajikan dalam fim epik ini sangat apik, dramatis dan menegangkan.

Kisah sukses orang-orang besar juga selalu diawali dengan satu jam, satu menit atau bahkan 1 detik terpenting dalam hidup mereka.

Satu jam terpenting untuk JK Rowling mungkin ketika ia naik kereta selama 4 jam, dan dalam perjalanan terbesit membuat cerita tentang anak yang mempunyai ilmu sihir. Lalu ia menghasilkan Harry Potter yang membuatnya menjadi lebih kaya dari ratu Inggris.

Satu jam terpenting bagi Bill Gates mungkin ketika ia berhasil membuat deal menjual software untuk IBM dalam sebuah pertemuan.

Satu jam terpenting dalam hidup Henry Ford mungkin ketika pertama kali ia melihat kereta. Setelah kejadian itu ia sangat obsesi untuk menciptakan mobil. Kendaran pribadi tanpa kuda.

Satu jam terpenting dalam hidup Isaac Newton mungkin ketika ia melihat apel jatuh dan menemukan teori gravitasi.

Sekarang kembali pertanyaan pada kita?
Adakah satu jam yang sangat berharga dalam hidup kita?
Yang bisa mengubah masa depan kita.
Jika belum ada, buat satu jam terbaik dalam hidup Anda! Temukan!
Ciptakan satu jam yang bisa mempengaruhi hidup Anda selamanya.

Semakin banyak Anda mengisi waktu dengan semakin banyak kegiatan berharga, semakin besar kemungkinan Anda menciptakan 1 jam terbaik dalam hidup Anda, keluarga, atau dalam hidup umat manusia.

Semoga, membaca artikel ini menjadi salah satu menit terbaik, dalam satu jam terbaik, yang bisa memberikan ide perubahan pada hidup Anda.
Amin.

Sportivasi: Film tema olahraga untuk motivasi kehidupan

Sportivasi: Film tema olahraga untuk motivasi kehidupan

Sportivasi: Film tema olahraga untuk motivasi kehidupan
Isa Alamsyah
Salah satu cara untuk membangkitkan semangat atlet adalah sering menonton film bertemakan olah raga.
Jenis olah raga yang ada dalam film tidak harus berhubungan dengan olah raga yang kita geluti karena hampir setiap semua olah raga mempunyai nilai yang sama di antaranya:
1. Serendah apapun kita diremehkan, kita tetap punya kemungkinan menang.
2. Kerja keras dan latihan sangat penting tapi lebih penting adalah mental juara-mental pemenang.
3. Selama masih ada waktu, masih ada harapan untuk menang.
4. Menang memang menyenangkan tapi kalah juga pasti kita alami. Karena pilihannya cuma menang atau kalah.
Yang penting kalau kalah, selalu berusaha kalah yang lebih tipis atau kalah yang lebih terhormat.
Dengan nilai-nilai di atas kita juga bisa belajar kehidupan dan kesuksesan dari film bertemakan olah raga.
Agar film olah raga bernilai motivasi, setelah menonton film bertemakan olah raga, tanya pada diri sendiri,
apa pelajaran yang bisa diambil dari film ini untuk kehidupan.
Di bawah ini adalah film-film tema olah raga yang inspiring yang saya pernah tonton.
Artinya kalau saya rekomendasikan, insya Allah Anda tidak kecewa menyaksikannya, jadi Anda gak perlu buang waktu menonton film tidak bermutu.
(Urutan disusun berdasarkan ingatan yang muncul di kepala, bukan dari kualitas film ya).
1. Muhammad Ali (Film Dokumenter)
Ini mungkin satu dari sedikit film dokumentar yang menghibur, lucu dan sangat inspiring.
Melihat film ini membuat kita merasa pencapaian kita dan kepercayaan diri kita tidak ada apa-apanya dibanding
Muhammad Ali. Bahkan menurut saya film diokumenter ini lebih menarik daripada film "Ali" yang dibintangi Will Smith.
Padahal film yang dibintangi Will Smith saja sudah bagus tapi melihat dokumentary Muhammad Ali
akan membuat Anda terkesima. Awalnya saya mau sewa "Ali" versi Will Smith tapi salah ambil, dan ternyata ini jauh lebih baik.
Rekomendasi: Wajib nonton, kalau perlu dengan anak-anak. Sangat lucu, dan sangat inspiring.

2. Rocky (1976) - His whole life was a million-to-one shot - Sylvester Stallone
Film tentang petinju juara dunia yang membuka peluang bagi petinju amatir yang berani menantangnya.
Film ini sangat sukses sehingga dibuat sekuel beberapa kali (favorit saya Rocky pertama)
Film Rocky termasuk film tema olah raga tersukses dalam sejarah.
Rekomendasi: Inspiring (Rocky is far more than an inspirational tale about the power of the human spirit and the rise of the underdog. It is also a sensitive and powerful study of modesty).


3. Mystery, Alaska (1999) Russell CroweTentang pemain ice hockey di Alaska yang sangat cinta Hockey tiba-tiba didatangi tim New York yang legendaris.
Rekomendasi: Inspiring, penceritaan tidak klise, lucu juga

4. The Longest Yard (Adam Sandler)
Tentang pemain American Footlball yang terkenal tiba-tiba harus masuk penjara karena pacarnya.
Di penjara ia harus melatih narapidana olah raga tersebut untuk melawan sipir penjara.
Rekomendasi: Lucu banget, inspiring, wajar
5. Cinderella Man (2005) Boxing - Russell Crowe
One man’s extraordinary fight to save the family he loved
Rekomendasi: Inspiring, menyentuh
6. Invictus (Matt Damon dan Morgan Freeman)
Tentang klub Rugby Africa Selatan yang mulai menggabungkan kulit hitam dalam grup kulit putih
Rekomendasi: Sangat inspiring, menyentuh
7. Karate Kid The Karate Kid (2010)
Dibintangi Jaden Smith (anak Will Smith) dan Jackie Chan
Rekomendasi: Lucu dan inspiring
(saya lebih suka versi terbaru ini daripada Karate Kid versi lama yang terlihat usang kalau ditonton sekarang)
8. Remember The Titans (2000) American football - History is written by the winners
Dibintangi oleh Denzel Washington
Tentang football di masa masih ada diskriminasi terhadap kulit hitam
Rekomendasi: Inspiring
9. Million Dollar Baby (2004) Boxing - It’s the magic of risking everything for a dream that nobody sees but you
Sutradara: Clint Eastwood, Cast: Clint Eastwood, Hilary Swank, Morgan Freeman,
Rekomendasi: Inspiring, menyentuh banget
10. Invincible (2006) - Mark Wahlberg
Rekomendasi: Inspiring (diproduksi oleh Disney)
11. Leatherheads (2008) - George Clooney
Rekomendasi: Lucu konyol (ini film yang disutradarai George Clooney).
12. The Blind Side (2009) - Sandra Bullock (Actor), Tim McGraw (Actor), John Lee Hancock (Director)
13. Garuda di dadaku (Indonesia)
14. King (Indonesia)
Selain itu ada juga film sport yang juga inspiring (menurut berbagai resensi) dan akan jadi daftar buruan saya juga karena belum sempat nonton. Kalau sudah ada yang nonton tolong komentarnya ya.
1. Any Given Sunday (1999) American football
Director: Oliver Stone Cast: Al Pacino, Cameron Diaz, Dennis Quaid, James Woods, Jamie Foxx, LL Cool J
2. A League Of Their Own (1992) Baseball - To achieve the incredible you have to attempt the impossible
Director: Penny Marshall Cast: Tom Hanks, Geena Davis, Madonna, Lori Petty, Jon Lovitz, David Strathairn
3. Raging Bull (1980) Boxing - I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss...
Director: Martin Scorsese, Cast: Robert De Niro,
4. We Are Marshall (Widescreen Edition) (2006) - Matthew McConaughey (Actor), Matthew Fox (Actor),
5. Against the Ropes (Widescreen Edition) (2004) - Meg Ryan (Actor), Charles S. Dutton (Director)
6. Seabiscuit (Widescreen Edition) (2003) - Berkuda - Tobey Maguire (Actor), Jeff Bridges (Actor)
7. Hoosiers (Two-Disc Blu-ray/DVD Combo) (1986)- Gene Hackman (Actor), Dennis Hopper (Actor)
8. Gridiron Gang (Widescreen Edition) (2006) - Dwayne Johnson (Actor)
9. Radio (2003) - Cuba Gooding Jr. (Actor), Ed Harris (Actor), Michael Tollin (Director)
10. Rudy (Special Edition) (1993) - Sean Astin (Actor), Jon Favreau (Actor), David Anspaugh (Director)
11. Prefontaine (1997) Lari - Jared Leto (Actor), R. Lee Ermey (Actor), Steve James (Director)
12. Chariots of Fire (1981) Athletics - Two men chasing dreams of glory Director: Hugh Hudson
13. National Velvet (1944) Racing - MGM’s great technicolour heart drama - Director: Clarence Brown
Cast: Mickey Rooney, Donald Crisp, Elizabeth Taylor, Anne Revere, Angela Lansbury, Jackie Butch Jenkins
14. Brian's Song
Bagaimana kalau susah mendapatkan film ini?Ada beberapa alternatif.
Bisa cari di peminjaman VCD atau DVD atau
bisa nonton online, cari yang gratis. Coba klick di google misalnya "watch online Judul film"
biasanya sudah ada yang mengupload film2 tersebut.
Selamat menyaksikan, semoga terhibur dan terinspirasi.
Movietivasi: Gulliver's Travels

Movietivasi: Gulliver's Travels



Movietivasi: Gulliver's Travels
Isa Alamsyah
Kisah Gulliver yang terdampar di negeri liliput mungkin bukan kisah yang asing lagi.
Wajar saja karena buku novel Gulliver's Travels sudah ada sejak tahun 1726 dan selama berabad abad di-republish dan dibaca ulang serta diceritakan dari generasi ke generasi.
Sedikit berbeda dengan versi buku klasiknya, film Gulliver's Travels baru beredar awal tahun 2011 ini, akan mengangkat kisah Gulliver versi lama yang telah di kombinasi dengan kehidupan modern.
Di kisah film Gulliver Travel ini, Gulliver digambarkan sebagai petugas kurir di kantor yang selama bertahun tahun hanya mempunyai posisi seperti itu saja. Posisi terbawah. Sepanjang waktu, kerjanya hanya bermain dan menikmati kehidupan seperti anak kecil.
Sampai suatu ketika ia terdampar di negeri liliput dan menjadi orang yang paling berkuasa.
Apakah ia akan menjadi penguasa yang buruk?Apakah ada yang bisa mengalahkannya?Apakah ia mau kembali ke dunianya atau betah justru di negeri liliput.
Bagaimana kelanjutannya, silahkan saksikan sendiri filmnya.
Film yang dibintangi Jack Black sebagai Gulliver ini disajikan dengan gaya komedi yang sangat menghibur siapa saja.
Pada beberapa scene ide-ide humornya cukup liar (dalam arti positif - mirip seperti gaya Jack Black di School of Rock), dan sekalipun beberapa humor bersifat slapstick, tapi tetap menghibur, terutama buat anak-anak.
Pokoknya gak nyesel deh nonton film ini.
Yang lebih menarik lagi, sebagaimana sebagian besar film anak-anak, film ini juga punya selipan pesan.
Dari film ini kita bisa belajar tentang:Jangan takut bermimpi!
Konsep badan besar dan jiwa besar.
Cinta sejati atau cinta karena materi,
Konsep perang dan damai, dll.
Jika Anda menonton film ini bersama anak-anak,
mungkin bisa dijadikan momen ini sekaligus sebagai bahan diskusi motivasi atau pemberdayaan anak.Tanyakan mereka apa hilkmah fim ini, dan bahas bersama mereka.
(Lakukan juga untuk semua film yang ditonton bersama keluarga).
Film ini sekaligus bagus buat pembelajaran buat sineas kita,
bagaimana mengangkat sebuah film klasik menjadi tontonan modern.
Indonesia juga punya banyak kisah klasik yang layak naik layar lebar,
tapi tantangannya seberapa kreatif kita bisa mengangkat itu
menjadi tontonan yang menarik, menghibur sekaligus mendidik.
Saya dan Adam memberi rate film ini sangat bagus, sedangkan Asma Nadia dan Salsa memberi rate film ini bagus.
Bagaimana menrurt Anda?
(NB: Untuk materi resensi film di komunitas bisa!, saya menyebut dengan istilah baru Movietivasi: Movie yang bisa memberi inspirasi dan motivasi)
Must watch movie: The Unstoppable

Must watch movie: The Unstoppable



Must watch movie: The Unstoppable
Isa Alamsyah
Sadarkah Anda, sekecil apapun pekerjaan, serendah apapun gaji, bisa berdampak besar.
Jika sadar akan hal ini, Anda akan bekerja sebaik mungkin karena tahu pekerjaaan bukan cuma sekedar mencari uang.
Ada tukang sampah, melihat tikus di pinggir jalan.
Dia ambil atau tidak ambil tikus tersebut, gajinya tetap.
Toh bos tidak tahu. Kalau masyarakat protes, bilang saja tidak lihat.
Tapi seandainya dia tidak ambil, mungkin ada bayi di sekitar yang meninggal karena penyakit akibat bangkai tikus ini.
Mungkin ada anak yang tertabrak mobil karena menghindar bangkai tikus dan belok mendadak.
Mungkin dan banyak kemungkinan lainnya.Karena itu tukang sampah yang punya dedikasi akan tetap mengambil bangkai tersebut sekalipun ia tidak dapat keuntungan finansial.
Sadarkan, banyak kesalahan kecil yang berakibat besar?
Ada tukang listrik korupsi beberapa ratus ribu dengan membeli kabel yang murah, akibatnya ada keluarga yang mati karena kebakaran (fakta).
Ada orang buang rokok sembarangan, akibatnya terjadi salah satu kebakaran terbesar di Amerika (fakta)
dan banyak contoh lainnya.
Jika Anda ingin melihat hal seperti ini secara visual, tontonlah THE UNSTOPPABLE
Dalam sebuah dialog Danzel Washington yang berperan sebagai Frank Barnes seorang operator kereta api yang sudah berpengalaman 28 tahun, menegur Will Colson (Chris Pine: pemeran kapten Kirk di Startrek) seorang pemula yang baru hari pertama tugas di lapangan.
"Jika kamu salah dalam tes, kamu dapat F. Tapi kalau salah dalam tugas ini bisa mengakibatkan kematian"
The Unstoppable berkisah tentang sebuah kereta yang meluncur tanpa masinis karena ada salah satu pegawai yang lalai meninggalkan lokomotif.
Kesalahan kecil yang bisa mengakibatkan potensi kerugian senilai US$ 100 juta dan mengancam 700 ribu nyawa.
Sekalipun kelihatannya sederhana, tapi film ini sangat seru, menegangkan, sarat makna, dan menakjubkan.
Sutradara Tony Scott yang sebelumnya pernah menyutradarai Enemy of the State, Spy Game, Man on Fire, Déjà Vu, dll, dalam film Unstoppable bisa menggambarkan sebuah kereta begitu menakutkan seperti robot, atau monster yang mematikan.
Selain itu sutradara asal Inggris ini juga bisa menampilkan sisi kemanusiaan yang luar biasa, hubungan ayah dan anak, suami dan istri serta hubungan atasan dan bawahan.
Saya sendiri tidak pernah terpikir sebuah film tentang kereta bisa dibuat sebagus ini.Saya yakin, kalau ada sineas Indonesia ditantang untuk buat cerita tentang kereta api, tidak banyak (kalau tidak bisa dibilang tidak ada) yang sanggup membuatnya menjadi hebat. Bahkan di Holywood sekalipun setahu saya tidak banyak (setahu saya tidak ada) yang berani membuat film bertemakan kereta api kecuali sebagai setting saja bukan sentral cerita, sepertii tempat terorisme, perang, dsb.
Walaupun pernyataan saya terkesan bombastis, tapi ini nyata. Tema kereta, not so easy.
Tapi Sutradara Tony Scott dan bintang sekelas Danzel bisa menyajikannya menjadi tontonan yang menegangkan.
Saya tentu saja tidak akan bercerita bagaimana akhirnya, bagaimana prosesnya, jadi Anda harus menonton film ini untuk dapat menangkap pesan dan hiburannya.
Saya jamin tidak menyesal!
Oh ya film ini juga aman untuk anak-anak, dan jangan lupa tanya mereka apa hikmahnya.
Yang pasti semangat No Excuse! muncul di film ini, he he he.
Selamat menonton.
Artikel ini dibuat sebagai dukungan terhadap film bermutu.
Inspiratif dan tidak kotor.
(Kalau sempat anak-anak/ remaja boleh juga diajak nonton Rapunzel- Tangled, very cool).
Must watch  Movie: ? (Baca: Tanda Tanya)

Must watch Movie: ? (Baca: Tanda Tanya)


Must watch Movie: ? (Baca: Tanda Tanya)

Isa Alamsyah

Apa pendapat Anda tentang seorang muslim yang berprofesi sebagai aktor mengambil peran sebagai Yesus Kristus dalam sebuah drama paskah di gereja, yang diadakan dalam rangka meningkatkan iman kristiani?
Ada muslim mungkin akan keberatan atau tidak setuju sama sekali. Bukankah demikian?
Tapi tidak sedikit juga pemeluk agama Katholik atau kristen yang juga keberatan jika peran Yesus dimainkan oleh orang yang tidak mengimani Yesus.

Bagaimana pendapat Anda tentang seorang muslimah berjilbab yang bekerja di restoran Cina di mana hidangan babi dan makanan halal disajikan?
Apakah jika sang koki Cina memisahkan panci, penggorengan dan piring dan sebagainya untuk makanan yang halal dan tidak halal, maka restoran tersebut jadi restoran halal?

Apa pendapat Anda tentang seorang wanita yang pindah agama dari Islam ke Katholik karena kecewa dengan suaminya yang alim kemudian memutuskan untuk poligami.

Sudahkan Anda memikirkan pendapat Anda?
Well, sebaiknya jangan jawab dahulu.
Saran saya saksikan dahulu film film "?" baca tanda tanya karya Hanung Bramantyo.

Saya berani katakan ini adalah karya Hanung yang temanya berani tapi patut dapat acungan jempol. Two thumb up!
Film ini sangat menghibur, komedinya cerdas, banyak dialog yang tajam, gambar apik, simbolis yang berbobot dan penceritaan yang kaya.

Terus terang, sebelumnya ketika saya baca sekilas di Republika tentang isu yang diangkat dalam film ini, dengan detail sebagaimana saya tulis di atas, saya sempat agak skeptis.
Skeptis karena temanya berat, kontroversial, dan bertanya-tanya apakah akan bisa digarap jadi film yang menarik.
Ternyata sekptisme saya, SALAH BESAR.

Hanung BERHASIL membuat tema yang berat tersebut menjadi sangat menyejukkan, berimbang, dan memberi pelajaran yang tinggi akan makna sebuah perbedaan.
Asma Nadia yang dulu mengatakan, film "Sang Pencerah" sebagai masterpiece Hanung, kini mengatakan film "?" lebih bagus dari Sang Pencerah. Lebih kaya, lebih dalam, dan lebih berbobot. Menurut Asma film ini menunjukkan bahwa sang sutradara tetap berkembang dalam karyanya.
Penulis yang baru saja menerima penghargaan sebagai salah satu tokoh perubahan Republika ini ini bahkan mengatakan film ini harus menjadi agenda nasional sebagai bahan perenungan bangsa. Asma juga mengagendakan film ini sebagai tontonan wajib keluarga khususnya Salsa dan Adam sebagai media pembelajaran buat anak dalam melihat perbedaaan.

Saya akui, di film "?" ini, mungkin ada yang kecewa melihat gambaran perilaku muslim yang anarkis. Tapi kita juga disejukkan dengan fakta bahwa ada muslim (Banser NU) yang menerapkan rahmatan lil alamin, dengan menjaga gereja dan berkorban untuk keselamatan manusia, sekalipun mereka adalah jemaat gereja.
Di film ini akan melihat ada pendeta yang bijak, tapi juga ada umat yang antipati pada Islam.
Di film ini kita lihat ada orang Cina yang sangat toleran, tapi ada juga yang antipati pada pribumi.
Semua digambarkan berimbang, apa adanya, tanpa ada penghakiman.

Jangan salahkan Hanung kalau ada fakta yang kurang berkenan, karena sang sutradara hanya menyajikan potret yang benar-benar terjadi.
Karena ini diangkat dari kisah nyata maka fakta yang ditampilkan juga harus nyata.
Hampir setiap scene yang ditampilkan, diilhami kisah nyata.
Saya berani berkata demikian, karena beberapa di antara scene yang ada pernah saya liput sendiri ketika masih aktif sebagai jurnalis lapangan beberapa tahun lalu.
Beberapa saya baca juga beritanya di koran.

Justru sajian film ini kembali mengingatkan pada kita adanya fakta yang terjadi, adanya masalah di lapangan, dan kita dibekali visi untuk menghargai perbedaan.

Kalau saya boleh berbagi apa yang saya dapatkan dari film ini, saya bisa katakan bahwa film ini akhirnya menunjukkan bahwa betapa banyak konflik yang terjadi sebenarnya bersumber pada individu pada oknum.
Terkadang oknum membawa embel-embel kelompok, seragam, organisasi yang akhirnya membuat sebuah masalah kecil menjadi besar.
Film ini juga menyentil kita untuk tidak dengan mudah menghakimi pilihan orang lain, karena pada akhirnya setiap pilihan ada tanggung jawabnya masing-masing.

Seusai saya menonton premier film ini, saya sedikit bertanya pada Hanung, kenapa ia membuat film ini, dan kurang lebih ini jawabannya.
"Saya risih Islam dianggap teroris, jadi saya juga ingin menampilkan Islam yang bersahabat. Saya memang dari kecil hidup dalam keluarga yang multi kultural dan multi religi. Keluarga dari Ibu saya keturunan Cina. Dulu kan agama Kong Hu Chu dilarang sehingga keturunan Cina harus pilih antara agama Islam, Kristen, Katholik (Hindu atau Budha). Ibu saya pilih Islam sedangkan sebagain besar keluarga pilih kristen. Saya betul betul melihat situasi seperti itu. Jadi saya ikut merasakan dua hari raya. Kalau lebaran saya dan ibu dan ayah berlebaran, kalau natal kita berkunjung ke keluarga ibu. Dan hubungan kami baik-baik saja tidak ada pertentangan apa-apa. Tapi sekarang kan orang jadi di kotak-kotakan hanya karena kelompok tertentu. Dikelompok-kelompokan, kalau tidak begini berarti teroris ini itu, main stigma label-labelan.'

Artinya spirit Hanung ketika membuat film ini adalah spirit religius, akan tetapi ia ingin juga mengusung isu ini menjadi milik bersama bukan kelompok Muslim saja. Karena itu patut kita dukung.

Hari Kamis ini, 7 April film akan ditayangkan.
Jadi luangkan waktu untuk menonton di hari-hari pertama.
Sempatkan menonton film ini saat week end, Anda tidak akan menyesal.

Sama seperti dukungan saya pada Rumah Tanpa Jendela, artikel ini adalah satu langkah saya dam Komunitas Bisa! untuk mendukung film Indonesia bermutu.

Sekali lagi saya rekomendasikan buat umat Muslim, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha untuk menonton film ini sebagai hiburan yang mencerahkan.
Benar lo, film ini sangat menghibur. Ternyata disamping ide besarnya, film ini bisa membuat kita terbahak-bahak.
Semoga saja persatuan semakin terbina di antara kita, dengan hadirnya film ini.

Oh ya, film ini memberi sayembara Rp 100 juta bagi yang menemukan judul yang menarik untuk film ini. Kenapa tidak dicoba?

Salam Bisa! No Excuse!



Baik Buruk Bukan Satu Paket
Baik Buruk Bukan Satu Paket
Isa Alamsyah

Ketika Asma Nadia gencar mempromosikan film "Rumah Tanpa Jendela" di twitter beberapa respon ada yang cukup memprihatinkan, beberapa di antaranya bernada sama yaitu:
"Malas ah, ada YS sih!" (sambil menyebut nama salah satu aktris yang terlibat beberapa detik di film ini)
Setelah ditelusuri, ternyata alasannya para perespon negatif tersebut, adalah karena sang aktris dianggap 'tidak religius' (setidaknya itu bahasa halus yang bisa diungkap di tulisan ini).

Well, saya tidak mau terjebak dengan bahasan seberapa religius atau tidaknya si artis atau orang yang merasa lebih religius dari lainnya, tapi saya lebih tertarik membahas bagaimana kita begitu mudah men-genaralisir sesuatu.

Seringkali kita menganggap kebaikan dan keburukan satu paket.
Kalau orang baik maka dianggap baik selalu.
Dan kalau ada orang tidak baik dianggap tidak baik selamanya.
Padahal satu hal yang diingat, setiap orang punya sisi baik dan sisi buruk,
kebaikan dan keburukan pada setiap manusia bukan satu paket.
Ketika kita benci pada perbuatan buruk seseorang, maka kita harus benci pada perbuatannya, bukan pada orangnya.
Jadi ketika orang itu berbuat baik, kita harus mendukungnya.
Sebaliknya ketika melihat orang yang sering berbuat baik, kita bisa mencontohnya,
kemudian suatu hari kita menemukan sisi buruk orang baik tersebut,
kita juga harus sadar itu manusia.

Ini berlaku pada siapa saja, kapan saja, pada profesi apa saja.
Kita mungkin benci pada sutradara yang membuat film esek esek. Tapi harus pastikan kita hanya benci ketika ia membuat film esek-esek, dan ketika ia membuat film bagus dan berkualitas kita harus dukung, mungkin dukungan itu bisa membuat ia meninggalkan film esek-esek.
Anda boleh benci dengan artis karena satu dan lain hal, tapi ketika ia berperan mendukung film yang baik, maka kita harus tetap mendukung filmnya.
Kadang kita bertemu orang yang merokok tapi menasehati anaknya tidak merokok, berarti ia melakukan hal baik ketika menasehati anaknya dan wajib didukung.

Sama juga dengan politik.
Banyak orang yang bilang politik itu busuk.
Tapi tidak segala hal tentang politik itu busuk,
karena ada banyak hal baik yang bisa dilakukan dengan politik.

Karena itu sekarang banyak ulama, ustadz yang masuk ke kancah politik,
karena mereka sadar ada hal baik yang mereka bisa lakukan dengan berpolitik.
Saya sendiri melihat hal itu sebagai langkah positif.

Kemarin, petinggi partai PKS berbondong-bondong datang ke Bioskop menonton film Rumah Tanpa Jendela. Mulai dari Presiden Partai Luthfi Hasan, Mantan ketua MPR Hidayat Nur Wahid sampai beberapa anggota DPR dari fraksi PKS menyempatkan diri untuk nonton Rumah Tanpa Jendela ditengah kesibukan mereka dengan hiruk pikuknya berita politik yang memanas.

Kenapa mereka mau bersusah payah menyediakan waktu menonton film ini?
Padahal ini bukan karya partai atau perpanjangan tangan partai.
Padahal ini juga bukan film yang kental berlabelkan Islam.

Jawabannya sederhana, karena PKS juga melihat sisi baik film ini untuk masa depan bangsa.
Kita semua mengenal politisi dari partai dakwah ini peduli pada segala hal yang berkaitan dengan maslahat bangsa.

Dalam interview setelah menyaksikan fim ini, presiden PKS Lutfi Hasan berkomentar:
"Fakta-fakta kehidupan di lapangan banyak yang tidak diangkat ke permukaan padahal faktanya ada. Dan jumlahnya jutaan. Kalau film2 horor itu kan sifatnya imajinatif kan, sebaiknya mengangkat yang riil dan faktual. Bukan abad kita, bukan era kita untuk bicara yang imajiner. Kalau fiktif ya fiktif ilmiahnya (bukan hantu-hantuan-red).

Ini termasuk yang ustadz (Lutfi) rekomen tidak?
Oh ya ya. Saya berharap kader-kader PKS untuk nonton film ini dan saya berharap menteri sosial ...beserta seluruh jajarannya, dinas dinas sosial insya Allah bisa nonton. Kalau PKS sih udah fix lah. Kita akan dorong semuanya."

Komentar Hidayat Nur Wahid tentang Rumah Tanpa Jendela
"Di tengah kekhawatiran akan hadirnya produksi film (horor & kotor red), ternyata masih hadir film yang memberikan pencerahan, film yang mendorong masyarakat dan manusia sadar bahwa ternyata kebaikan masih bisa hadir di tengah kita. Saya kita itu yang bisa ambil dari kehadiran film (Rumah Tanpa Jendela) ini. Selamat dan semoga memberikan inspirasi bagi rekan rekan yang ingin membuat film agar bisa menghasilkan film yang lebih bagus lagi, film yang menghadirkan kepedulian bagi kemanusiaan. Dan ini adalah penyelematan bagi kemanusiaan dan dunia film yang mungkin (saat ini kebanyakan) bisa hancur karena nilai-nilai rendah yang mereka jual. Sekali lagi selamat.

Yoyoh Yusroh (Anggota DPR Fraksi PKS)
"Film ini bukan sekedar layak ditonton, tapi harus atau wajib nampaknya, untuk mengasah kepedulian sosial. Sekalipun film satu cerita tapi pesannya begitu banyak. Ada pesan-pesan moral dan pesan-pesan yang saat ini banyak dilupakan. Dalam film ini jelas terlihat anak-anak perlu kepekaan hati, bukan hanya anak-anak tapi juga orang tua, harus ditonton semua umur.

Agenda film bermutu juga didukung banyak pihak.
Di Bandung pada hari yang sama Wagub Dede Yusuf juga menonton film Rumah Tanpa Jendela, dan akan mengusahakan dinas pendidikan untuk merekomendasikan film ini untuk anak-anak Indonesia.

Di Palembang walikota juga sudah menyediakan waktu khusus agar anak-anak di sana bisa menonton tontonan bermutu. Di Padang (Sumatera Barat) Gubernur juga menyediakan waktu dan program khusus agar anak-anak di sana bisa menonton tontonan bermutu.

Alhamdulillah, jika kita bisa saling mendukung segala hal yang baik dan positif di negeri ini.


Melakukan banyak hal dalam satu waktu
Melakukan banyak hal dalam satu waktu
Isa Alamsyah

Ada yang bertanya pada saya atau Asma Nadia bagaimana bisa menulis 50-an buku dalam jangka waktu beberapa tahun, padahal kami juga melakukan hal yang sama dengan kebanyakan orang selain menulis, seperti: tetap melakukan pekerjaan harian (bekerja/ berbisnis), mendidik anak-anak, bermain dengan anak, silaturahmi, dll.
Jawabannya sederhana, efisiensi waktu dan optimalisasi waktu.
Kami selalu merancang untuk bisa melakukan beberapa hal dalam satu waktu.

Buat banyak keluarga mungkin nonton film bersama keluarga adalah hiburan.
Buat kami menonton film bersama adalah hiburan, pendidikan, pelajaran menulis, pengajaran analisa, dll.

Ketika main game dengan anak-anak, selain untuk membahagiakan anak dan diri sendiri, saya gunakan kegiatan game sebagai saat untuk menilai karakter anak sebagai bahan pendidikan. Apakah dia suka curang, apakah ia punya mental pemenang, dsb?

Di kamar mandi saya sering menaruh satu buku tebal (Ingat datanya, setiap manusia dewasa menghabiskan waktu 2 tahun di kamar mandi selama hidupnya), di dekat meja makan juga taruh buku, di mobil juga taruh buku. Tanpa sadar dalam beberapa hari semua buku bisa terbaca, padahal hanya dibaca selingan ketika menunggu.

Dulu Ketika SMA (Terutama kelas III) kalau saya tidak kebagian duduk di bis, maka waktu berdiri di bis saya gunakan untuk menghapal rumus yang dicatat di kertas kecil, kalau dapat duduk di bis saya gunakan untuk membaca pelajaran. Setelah turun dari bis, ketika berjalan dari halte ke sekolah, digunakan lagi untuk menghapal sambil berjalan.
Hasilnya, ketika lulus SMA mendapat NEM tertinggi di sekolah, padahal ketika masuk ke SMA, peringkat saya nyaris terakhir hanya sedikit di atas cadangan (Ranking 243-an).

Hari ini saya mengantar Adam ke Bandung untuk bertanding bola. Selama menunggu saya gunakan kesempatan di Bandung untuk menelusuri pusat grosir kaos, grosir kain dan beberapa hal lain.
Hanya dalam beberapa jam di Bandung saya menemukan bisnis baru yang akan dikembangkan, dan itu dilakukan hanya di sela-sela waktu ketika menunggu Adam bermain bola.

Kalau saya beli es buah, rujak, somay, dll, sambil memesan saya sering bertanya-tanya tentang bahan, tips, porsi terjual dsb. Saya jadi pembeli sekaligus belajar bisnis.
Dari pembicaraan singkat itupun sudah terpikir beberapa bisnis baru.

Contoh menarik lainnya adalah ketika saya dan Asma Nadia, serta crew ANPH (Asma Nadia Publishing House) mengikuti shooting Rumah Tanpa Jendela (Klik jika ingin melihat trailernya).
Saat itu beberapa crew ANPH diundang untuk jadi figuran di adegan kebakaran (Di situ ada Dedi Padiku, Roonie, dan Adam Putra Firdaus sebagai figuran, dan ada juga Asma Nadia loh, lihat gak?).
Shooting dilakukan di daerah kumuh di Menteng Pulo yang merupakan tempat pembuangan sampah, rumah kumuh dan kuburan dalam satu tempat.
Namanya buat film, selalu saja lama untuk menunggu.
Lalu apa yang kami lakukan?
Kami (Asma Nadia Publishing House) membuat film sendiri (dengan handycam) di area pekuburan.
Film yang diberi label Menangkal Thriler ala Asma Nadia Publishing dibuat hanya dalam waktu satu jam-an di sela-sela shoting Rumah Tanpa Jendela dan film ini mempromosikan buku sebagai salah satu penghilang rasa takut, penghilang stres, dll.
Lumayan lucu loh filmnya.
Kalau mau lihat film yang kami buat lihat di youtube film berjudul Menangkal Thriler ala Asma Nadia Publishing (Silakan klik link di atas)


Nah kesimpulannya, jika Anda ingin mempunyai banyak karya dan lebih produktif.
Lakukan banyak hal dalam satu waktu. Bisa!
Percayakah, dalam tidur pun Anda bisa melakukan sesuatu yang produktif misalnya: Download data internet atau copy paste dokumen file besar menjelang tidur, mendelegasikan kerja, dsb.

Hargailah waktu, maka Anda akan dapat manfaat sebanyak-banyaknya dari waktu.

Sudah nonton RTJ?
Segera manfaatkan hari Minggu ini untuk menonton RTJ bersama keluarga.
Yang daerahnya belum masuk, bersabarlah, satu minta ke bisokop untuk segera memutar. Biasanya kalau ada permintaan, pihak bioskop akan cepat mengadakan filmnya.
(Di beberapa bioskop sudah turun, dan hanya kita penonton yang peduli film berkualitas yang bisa membuat film ini bertahan lebih lama).

JAKARTA

Theater
ATRIUM11:4513:4515:45--:----:--
BINTARO12:3014:4016:5019:0021:10
BLOK M SQUARE12:1514:2516:3518:4520:55
BUARAN12:4514:55--:----:----:--
CIJANTUNG12:4514:55--:----:----:--
GADING11:4513:4515:45--:----:--
KALIBATA11:4513:4515:45--:----:--
SLIPI JAYA12:0014:0016:00--:----:--
Last Update: Friday, 04 March 2011
Jadwal tayang dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
(All schedules are subject to change without notice.)
















CILEGON

Theater
CILEGON12:3014:40