Leadership tanpa kekerasan gaya Jokowi (Walikota Solo)

Leadership tanpa kekerasan dan excuse gaya Jokowi (Walikota Solo)
Tokoh Perubahan 2010 Republika

Baru beberapa saat setelah Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai walikota Solo, kepala Satpol PP datang kepadanya untuk meminta dana untuk membeli 600 pentungan dan 600
tameng. Maklum saat itu pedagang kali lima merupakan salah satu sumber kesemrawutan di kota Solo.

Joko tersentak, dan berkata;" Saya tanya, mau menggebuki atau mengayomi rakyat?"
Sejak saat itu Joko memerintahkan seluruh tameng dan pentungan dikumpulkan dan dimasukkan dalam gudang dan dikunci.
Untuk mempertegas citra pemerintahan tanpa kekerasan, Joko juga mengganti sosok kepala satpol PP yang identik dengan pria besar berwajah garang dengan seorang wanita.

Lalu apakah ia berhasil menertibkan pedagang kaki lima tanpa kekerasan?
Tidak hanya sukses ia kini bahkan menjadi tokoh inspirasi.
Republika baru saja menobatkannya sebagai salah satu tokoh perubahan 2010.
Sebelumnya, pada tahun 2008 ia terpilih sebagai tokoh pilihan 2008 versi majalah Tempo.

Menertibkan kesemrawutan tanpa kekerasan memang bukan perkara mudah.
Konon, untuk memindahkan pedagang kaki lima Banjarsari saja, Jokowi mengajak para pedagang untuk makan siang bersama lebih dari 50 kali. Ia baru mengungkapkan rencana pemindahan PKL tersebut setelah makan siang ke-54.

Pemindahan pedagang kaki lima ke lokasi baru pun dilakukan dengan tanggung jawab.
Ia mengadakan pawai meriah khusus untuk prosesi pemindahan pedagang tersebut.
Pawai ini membuat lokasi baru tersebut diserbu masyarakat.

Jokowi juga memegang prinsip No Excuse! dalam membangun kota Solo.
Kota Solo bisa dikatakan sebagai kota dengan sumberdaya terbatas.
Wilayahnya sempit dan sulit untuk dikembangkan, kalau saja ia mau excuse.
Industri berkembang di sekitar Solo bukan di wilayahnya, perumahan baru dibangun di luar kota Solo, bahkan Airport berada di luar kota Solo.

Tapi Jokowi juga sadar, masih ada potensi yang bisa dikembangkan.
Orang dengan prinsip No Excuse akan fokus pada yang ada bukan apa yang tidak ada.

Ia membangun sumber daya manusia (human resourses), dimulai dari aparat, bahkan dimulai dari dirinya sendiri.
Sebagai pemimpin ia menunjukkan pola hidup sederhana. Mobil dinasnya adalah mobil bekas pejabat sebelumnya; Hyundai Trajet dan Toyota Camry yang berusia lebih dari 10 tahun. Semasa dinas, Camry-nya sudah mogok 4 kali. Supirnya sering jadi bahan cemooh supir dari walikota atau bupati wilayah lain.
Bagi Joko, kesederhanaan membuatnya bisa fokus dalam bekerja untuk rakyat, tidak berpikir memperkaya diri sendiri.

Untuk membangun SDM aparat, ia mengadakan pelatihan rutin untuk pegawainya. Karena pelayan profesional aparat akan mempermudah pengembangan kota. KTP, yang dulu dibutuhkan waktu berminggu untuk membuatnya, kini bisa dibuat hanya dalam waktu 1 jam dengan biaya cuma Rp 5.000.

Untuk membangun SDM rakyat, Joko memberi dukungan penuh pada pengusaha lokal.
Ia juga membuka kran investasi yang siap menggandeng pengusaha lokal atau memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Sejak awal walikota yang berlatar belakang pengusaha furnitur ini, sudah menempatkan pemihakannya kepada rakyat.
Dalam 5 tahun pemerintahannya, ia mendirikan 15 pasar tradisional, padahal sebelumnya tidak ada pasar tradisional baru selama 30 tahun.
Ia memilih untuk membuat satu pasar tradisional milik puluhan warga daripada puluhan hipermart milik satu pengusaha.
"Kami ingin bukan hipermart yang banyak di Solo, tapi pasar tradisional dan pedagang kecil," ujarnya.

Potensi lain yang dilirik adalah tanah-tanah terlantar. Taman Belekambang yang terlantar dijadikan taman, begitu juga tanah terlantar lainnya. Untuk keindahan kota, ia juga merapihkan kabel listrik yang semrawut .

Setelah pembenahan kota berjalan baik, sang walikota masuk ke agenda berikutnya.
Ia mencanangkan kota Solo sebagai kota Meeting, Incentive, Convention dan Exibition.
Menjadikan Solo sebagai daerah kunjungan wisata dan seminar dengan memanfaatkan hotel yang ada dan peninggalan sejarah yang tersisa.
Kunjungan orang dari luar berarti uang masuk ke kantong-kantong orang di kota Solo.

Ia menerapkan pemerintahannya sebagaimana ketika menjalankan bisnis.
Ia memulai dengan menciptakan branding kota Solo. Sang walikota mendaftarkan Solo sebagai anggota organisasi Kota-Kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006.
Pada Oktober 2008 ia berhasil mengadakan konferensi organisasi tersebut di Solo.
Pada tahun 2007 kota Solo menjadi tuan rumah Festival Music Dunia di kompleks benteng Vastenberg yang sebelumnya sempat terancam tergusur untuk dijadikan pusat perbelanjaan dan bisnis. Pada tahun 2008 FMD diadakan lagi di komplek Istana Mangkunegaraan.

Usahanya membawa hasil, Solo berkembang pesat, dan rakyat kembali memilihnya menjadi walikota untuk periode berikutnya sampai 2015.
Semoga Pak Walikota tetap konsisten dengan visinya dan berhasil mencapai impiannya membangun Solo menjadi kota sekelas kota-kota di Eropa.

Jabatan politik di Indonesia mungkin hanya bisa di pegang maksimal 10 tahun, tapi kita bisa abadi dengan karya kita ketika menjabat.
Selamat atas terpilihnya Sang Walikota sebagai Tokoh Perubahan 2010, semoga semakin menginspirasi.



10 comments

  1. seandainya smua pejabat brprinsip spt dia, brpihak pd rakyat....
    semoga.

    ReplyDelete
  2. izin share ya.....

    ReplyDelete
  3. woow...the inspiring Man...good...good...

    ReplyDelete
  4. Subhanallah...ini baru namanya pemimpin..smg muncul pemimpin2 bangsa ini seperti Pak Joko Widodo di kemudian hari. Semangat!!!Indonesia Bisa \(^.^)/

    *ijin share ya pak isa

    ReplyDelete
  5. Smg akan lbh byk lg pemimpin spt ini di Indonesia,amin. Negeri ini memerlukan byk pemimpin spt ini.

    ReplyDelete
  6. Sebagai orang solo, bangga banget punya walikota sperti Jokowi....

    ReplyDelete
  7. Mudah-mudahan dicontoh oleh pemimpin yang lainnya !

    ReplyDelete
  8. Sama seperti Walikota Yogyakarta.. Heri Zudianto.. beliau2 ini figur pemimpin yang memahami betul arti amanah sebagai pemimpin.. mudah2an penerus2nya akan melanjutkan perjuangannya.. tidak hanya di solo dan jogja.. tapi di kota2 lain di Indonesia.. amiiiiiin

    ReplyDelete
  9. pak jokowi memang subahanallah
    ahkan beliau mampu memindahkan PKL tanpa pemaksaan dengan cara unik beliau; mengundang mereka makan..

    *izin share ya pak

    ReplyDelete
  10. semoga Allah memanjangkan umurnya dan memberkahi hidupnya...seandainya semua pemimpin seperti itu...jadi kangen sama figur Pak Natsir, Pak Jendral Sudirman...sederhana, tapi disegani tokoh-tokoh dunia. lha pemimpin-pemimpin sekarang???

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon