Evaluasi Ulang Metode Belajar Menulis di Sekolah


Evaluasi Ulang Metode Belajar Menulis di Sekolah
Isa Alamsyah

Hampir pasti semua di antara kita pernah belajar menulis atau lebih tepatnya mengarang ketika di sekolah.
Tapi kenapa sebagian besar kita, ketika remaja atau dewasa, kini tidak bisa menulis/ mengarang?

Setelah saya analisa singkat, nampaknya metode belajar menulis kita yang tidak sesuai.
Bisa dikatakan ketinggalan jaman, bahkan lebih parah metode ini malah membuat kreativitas menulis jadi terhambat.
Setiap kali kita menulis kita selalu diajarkan untuk membuat kerangka karangan.
Lalu kerangka karangan biasanya hanya dibagi tiga bagian utama; Pembuka, isi dan penutup.
Nah di sinilah letak kesalahan besarnya.
Pengajaran ini membuat kita tanpa sadar terbawa kearah berpikir kronologis dan monoton ketika menulis.
Gaya pembelajaran ini juga membebani kita untuk membuat rencana komplit dahulu sebelum menulis.
Tentu saja rencana penting dalam menulis, tapi bukan berarti harus menunggu rencana selesai baru bisa miulai menulis.
Apalagi di era komputer sekarang ini, rencana tidak menjadi begitu penting karena kalau kita mau rubah haluan, kita tinggal copy paste saja, dan melakukan penyesuaian.
Metode kerangka karangan masuk akal di zaman dahulu karena semua ditulis tangan atau diketik, kalau salah harus ulang dari awal. Tapi kini kita dengan mudah merombak tulisan jika berubah pikiran.

Dalam workshop yang kami adakan, kami selalu menekankan beberapa hal penting agar kita bisa mempunyai karya tulisan.
Kunci pertama yang terpenting adalah:
Menulis
Kedua terpenting adalah: menulis
Ketiga terpenting adalah: menulis.
Ya langsung saja menulis, jangan peduli kerangka karagan, jangan peduli bagaimana memulai, jangan peduli bagaimana mengakhirinya, yang penting tulis dulu.


Selanjutnya yang perlu dingat:
Keempat: Jangan takut salah (Jika Anda punya opini tulis saja, jangan takut salah. Penulis besar di masa lalu banyak yang terbukti salah di masa kini, toh mereka sudah berperan mengubah dunia).
John Naisbit dalam bukunya mengatakan saat ini ada ribuan buku yang mengatakan bahwa akan terjadi pencairan es yang luar biasa akibat pemanasan global akan tetapi ada juga ribuan buku yang mengatakan dunia akan kembali ke ice age (membeku).

Kelima: Jangan tunggu sempurna. Karena tidak ada yang namanya sempurna. Apa yang kita bilang bagus sekarang akan tetap bisa diedit agar lebih bagus, dan tetap bisa diedit lagi dan lagi.

Keenam: Selesaikanlah. Ini yang penting. Mulailah menulis, biarkan mengalir dan selesaikanlah.

Karena itu dalam Asma Nadia Writing Workshop, kami sangat mementingkan hal di atas.
1. Menulislah
2. Jangan takut salah, jangan tungu sempurna
3. Selesaikanlah.

Untuk pemula, setelah selesai, upload tulisannya di facebook, kompasiana, atau di media apapun.
Lihat respon pembaca, minta komentar teman, dari sana bisa kita belajar untuk kembangkan diri.

Khusus untuk pelajaran kepenulisan bagi anak-anak, kita harus juga menyajikan pengajaran menulis
dengan unsur fun atau menyenangkan.
Buat kegiatan menulis menjadi hiburan, buat tantangan menulis menjadi tantangan yang menyenangkan,
sehingga anak-anak jadi cinta menulis.
Karena itu kami juga membuat berbagai games yang membuat anak bisa cerdas dan cinta bahasa serta suka menulis.

Pada artikel lanjutan saya akan bahas pengganti kerangka karangan yaitu kerangka ide atau kerangka pikiran atau kerangka pertanyaan.
Nanti akan saya share lagi tip menulisnya.

0 Comments

Post a Comment