Helvy Tiana Rosa Berangkat ke Palestina

Isa Alamsyah

Keluarga besar istri (Asma Nadia) dirundung kekhawatiran, karena Helvi Tiana Rosa (Kakak Asma) berencana pergi ke Palestina dalam rangka pertemuan LSM sedunia.

Tentu saja mereka khawatir karena selain Palestina adalah daerah perang tidak ada jaminan keamanan untuk LSM, malah LSM seringkali menjadi target serangan tentara Israel.

Kalau boleh memilih, Mami (bundanya Helvy dan Asma) sebenarnya lebih suka Helvy tetap di Indonesia saja, tapi Helvy tetap berangkat karena percaya ini merupakan salah satu peluang amal yang tidak boleh dilewatkan.

Akhirnya penulis cerpen legendaris "Ketika Mas Gagah Pergi" ini pergi ke Palestina, sedangkan keluarga berdoa agar segalanya berjalan lancar.

Satu hari setelah perjalanan Helvy ke Palestina tidak ada berita yang istimewa.

Hari kedua tidak ada berita yang luar biasa.

Hari ketiga, keluarga besar dikagetkan dengan sebuah berita duka.

Berita yang membuat Mami (bundanya Helvy dan Asma) menangis tersedu-sedu.

Sebuah truk container menabrak keras sebuah mobil box yang sedang berhenti.

Salah satu penumpang meninggal seketika.

Kejadian ini tidak terjadi di Palestina.

Kejadian ini terjadi di Pemalang.

Dan penumpang yang dipanggil Yang Kuasa bernama Martin, anak dari adik Mami, atau sepupu Helvy dan Asma.

Sepupu yang mempunyai hubungan dekat dengan Helvy dan Asma ini baru berusia 30 tahun ketika menghembuskan nafas terakhir.

Ia adalah tumpuan keluarga selain juga tumpuan bagi istri dan anaknya.

Sebuah berita yang sangat mengagetkan seluruh keluarga.

Helvy kini sudah kembali dari perjalanan ke Palestina.

Ia begitu sedih mendengar berita wafatnya Martin, yang baru disampaikan setelah ia pulang dari Timur Tengah.

Mari kita berdoa agar almarhum diterima dengan baik di sisi Allah SWT.

Itulah kehidupan.

Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggal.

Di antara kita ada yang merasa ajalnya masih jauh karena masih muda.

Di antara kita ada yang merasa umurnya akan panjang karena selalu makan makanan sehat dan berolah raga.

Di antara kita merasa hidup kita akan lama karena tinggal di daerah aman.

Karena kita merasa masih panjang umurnya kita menunda untuk berbuat baik.

Kita menunda untuk berbuat sesuatu yang berharga.

Kita menunda untuk berkarya,

Hiduplah seolah-olah kamu mati besok sehingga kamu melakukan terbaik yang kamu bisa.

Tidak ada jaminan kita akan mati tua.

Apakah Anda sudah melakukan yang terbaik dalam hidup Anda?

Bagaimana Anda ingin dikenang setelah ajal datang?

0 Comments

Post a Comment