Pelajaran berharga dari tulang kita
Belajar dari Tulang
Isa Alamsyah

Fungsi tulang terlihat sederhana jika di banding otak atau jantung, padahal tanpa tulang manusia juga tidak bisa bertahan lama untuk hidup.
Di sebuah tayangan National Geographic tentang tulang, ditampilkan gambar manusia sedang berdiri.
Lalu channel tersebut menujukkan ilustrasi apa yang terjadi jika manusia tidak ada tulang.
Gambar manusia berdiri tersebut langsung jatuh ke tanah dan menceper seperti karpet.
Ya itulah manusia jika tanpa tulang.
Manusia seperti karpet, atau gumpalan kain yang berada di lantai.

Tulang manusia terdiri dari dua komposisi utama yaitu collagen fibril dan kalsium.
Seandainya saja tulang manusia hanya terdiri atas kalsium saja maka tulang manusia akan rentan pecah seperti kaca.
Tentu saja Anda tidak mau bukan jika jatuh lalu terpecah belah.
Bayangkan, berapa manusia utuh yang tersisa di dunia jika tulang manusia hanya terdiri dari kalsium.

Seandainya saja tulang manusia hanya terdiri collagen fibril saja, maka tulang manusia akan seelastis karet.
Mungkin Anda melihat manusia berjalan membal, menggelinding, menyeret, jika terdiri hanya dari collagen fibril.

Allah sudah menciptakan tulang dengan komposisi paling ideal.
Dengan campuran kalsium dan collagen fibril, maka tulang mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan fleksibilitas yang menakjubkan.

Sebuah percobaan menunjukkan, tulang mempunyai kekuatan lebih kuat dari beton dengan baik dalam kekuatannya apalagi fleksibilitasnya (dalam skala yang sama).
Karena itu bersyukurlah akan ciptaan Allah ini.

Lalu apa yang kita bisa ambil hikmah dari komposisi material tulang ini?
Dari komposisi tulang kita bisa belajar tentang mental manusia.
Tulang mengajarkan kita untuk bisa tegas dan fleksible dalam waktu bersamaan.
Tulang mempunyai funsi sebagai sandaran dan perlindungan.
Jika Anda ingin melindungi diri sendiri dan keluarga, atau m,enjadi tempat bersandar.
Maka tugas Anda adalah : TEGAS (KUAT) dan tetap FLEKSIBEL.






Belajar dari Mata
Belajar dari Mata
Isa Alamsyah

Selain untuk melihat, ternyata mata juga memberi pelajaran berharga buat kita.
Kedua mata kita berkedip bersamaan, melihat bersama, bergerak bersama, melirik bersama, menangis bersama, terpejam bersama dan tidur bersama.
Hampir semua hal mereka lakukan dengan kompak dan serempak.
Kedua belah mata tahu tugasnya masing masing dan tahu satu dan lainnya saling mendukung.
Yang paling menarik dari semua itu, mata kanan dan mata kiri tidak pernah saling melihat tidak pernah berjumpa langsung.
Tapi mereka bekerja sama seiring setiap waktu.

Bukankah luar biasa jika kita bisa menumbuhkan persaudaran kita seperti mata kita.
Kita bekerja bahu membahu karena kita saling percaya bahwa semua mengerjakan tugasnya masing-masing.
Sekalipun kita tidak saling kenal,
tapi kita penderitaan saudara kita membuat kita menangis juga.
Sekalipun kita tidak saling kenal tapi kita rela membantu saudara yang kesusahan.

Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)

"Orang-orang mukmin laksana satu tubuh, bila satu dari anggotanya sakit, maka seluruh tubuh turut mengeluh kesakitan dengan merasa demam dan tidak bisa tidur malam hari”.


Tipe daya tahan menghadapi tekanan
Tipe daya tahan menghadapi tekanan
Isa Alamsyah

Ada macam-macam tipe orang ketika menghadapi tekanan.

Ada tipe kepompong, baru sekali ditekan langsung kempes. Bahkan cukup ditekan dengan jari, sudah kempes.
Biasanya anak manja, anak orang modern yang selalu menghindari masalah sangat rentan menjadi tipe ini.

Ada tipe kapas atau kapuk, tipe ini fleksibel terhadap tekanan.
Ketika ditekan mereka kempes setelah beberapa lama kembali lagi ke bentuk awal.
Orang seperti ini bisa tertekan tapi mampu kembali ke asal.

Ada tipe kaleng, kalau ditekan berbekas. Walaupun tidak rusak atau kehilangan apa-apa. Tipe kaleng bisa kembali ke bentuk asal jika ditekan lagi dari arah berlawanan. Ditempa lagi.
Ini tipe orang yang tertekan, dan tidak bisa memperbaiki diri kecuali disokong orang lain.

Yang cukup bahaya tipe balon. Ditekan fleksible, tapi kalau tekanannya terlalu keras akan hancur dan tidak bisa kembali ke asal.
Ini tipe anak yang mengurung diri ketika tertekan, menahan dendam tapi kalau lepas kontrol bisa frustasi.

Ada tipe besi.
Jika ditekan mereka kuat tidak berbekas, tapi kalau penekannya semakin kuat dan berbahan keras juga lama kelamaan akan tertekan juga.
Hebatnya mental besi ini sekalipun dibakar di ubah ia tetap menjadi besi dan kembali ke asal.

Ada juga tipe diamond.
Makin di pukul dan di tempa makin berkilau. Tapi kalau di tumbuk ya hancur juga.

Ada juga tipe bola pimpong, semakin keras dilempar semakin kuat meresponnya. Sekalipun jatuh meluncur ke bawah tapi ia bangkit melambung ke atas.

Bagaimana dengan Anda?

Kalau saya pilih tipe air.
Air selalu bergerak menuju tujuan (daerah yang lebih rendah)
Kalau ditekan ia fleksible, tidak hancur tapi menyebar. Benda yang menekan justru diselubungi air.
Kalau di tepak, air muncrat menyebar justru memperkuat pengaruhnya.
Bahkan dibakar sekalipun air menguap tetap menjadi air dan akan turun lagi sebagai air dan konsisten dengan sifatnya.

Mungkin itu kenapa 80% lebih tubuh manusia terdiri dari air.
Sudahkan Anda mempunyai target yang jelas untuk tahun baru?
Saya yakin banyak di antara kita yang sudah mempunyai target atau keinginan untuk dicapai di tahun baru.
Tapi apakah kita sudah membuat target atau rencana tertulis?
Kalau cuma sekedar "Saya ingin tahun baru, lebih baik" wah, maaf itu "OMONG KOSONG"
Kita harus membuat rencana tertulis dan detail, jadi harus di tulis! tulis! dan tulis!

Jika ingin ada perubahan yang monumental, maka kita harus memulai dengan langkah di antaranya:
1. Buat rencana tertulis (kalau bisa divisualisaikan), misalnya:
Pekerjaan: Saya ingin naik jabatan atau karir!
Saya ingin punya proyek baru! Saya ingin punya bisnis baru!
Keuangan: Saya ingin penghasilan meningkat!
Aset: Saya mau punya mobil baru! Saya mau beli rumah!
Keluarga: Saya ingin anak-anak lebih baik
Saya ingin hubungan suiami istri lebih harmonis.
Keagamaan: Saya ingin iman meningkat
Kepribadian: Saya ingin menjadi lebih baik

Catatan : Kalau perlu rencana jangka panjang. Tulis dream atau keinginan setinggi-tingginya jangan batasi dengan kemampuan yang ada saat ini.
Jack Canfield pernah menulis cek US$ 100.000 untuk dirinya, ia tidak tahu nanti dapat dari mana, pokoknya dia tulis dan ditempel di langit2 tempat tidurnya. Tiba-tiba ia dapat bisnis dan untung US$ 100.000. Lalu ia pikir, kenapa tidak coba US$ 1 juta, lalu ia tulis check untuk dirinya senilai US$ 1 juta. Dan ia berhasil mendapat US$ 1 juta pertamanya dari buku Chicken Soup of the Soul.

Bill Clinton memajang gambar gedung putih di depan meja kerjanya, setiap hari ia melihat gambar gedung putih dan percaya "One day I will be there" dan ia menjabat 2 kali masa jabatan.

2. Target harus detail. Kalau cuma sekedar tulisan di atas , masih "SAMA AJA BOHONG", juga tidak banyak merubah apa apa, tapi rencana harus detail.

Pekerjaan : Saya ingin naik jabatan atau karir! (Naik jadi apa, penempatan di mana?). Saya ingin punya proyek baru! (Proyek sebesar apa? Dimana?). Saya ingin punya bisnis baru! (Bisnis bidang apa? mulai bisnis di mana?)
Keuangan : Saya ingin penghasilan meningkat! (Penghasilan dari mana? dari pekerjaaan sekarang saja? atau dari penghasilan lain?)
Aset : Saya mau punya mobil baru! (Merknya apa? warnanya apa? automatic atau manual?) Saya mau beli rumah! (Sebesar apa? lokasinya?
Keluarga : Saya ingin anak-anak lebih baik (Jadi lebih baik bagaimana? tidak berbohong lagi? Tidak pre occupied dengan Handphone, tidak membuat masalah? )
Saya ingin hubungan suami istri lebih harmonis. (harmonis bagaimana? tidak berdebat lagi? hindari kekerasan? lebih sering jalan2, kurangi shopping - wah bad idea buat ibu-ibu ya-, lebih sering di rumah?)
Keagamaan : Saya ingin iman meningkat (apa sering ke rumah ibadah, perbanyak puasa senin kamis, perbanyak tahajud, menambah hapalan?, ikut pengkajian agama?)
Kepribadian : Saya ingin menjadi lebih baik (jadi lebih jujur, tidak suka emosional, dsb)


3. Buat rencana, check list dan pentahapan untuk mencapai target
Rencana cuma dua " Membuat Rencana GAGAL" atau "Gagal membuat rencana"
Semua pasti tidak mau membuat rencana gagal, tapi banyak yang gagal membuat rencana.
Kita harus membuat tahapan untuk mencapat target kita

Salah satu kunci kesuksesan Michael Jordan adalah, ia selalu membuat target dan menyederhanakan pentahapannya.
Dalam setiap pertandingan ia mempunyai target skor pribadi.
Lalu ia membagi, setiap 5 menit berapa skor yang harsu dicapai
Setiap satu menit harus berapa.
Jadi dalam pertandingan ia sudah mengukur targetnya tercapai atau tidak, kalau belum ia tingkatkan mobilitasnya.
Kalau ada yang memblok Jordan, seusai pertandingan ia mencata-nama nama yang membloknya. Dan di masa depan ia bertekad menaklukkan mereka.

Sekarang bagaimana rencananya, tahapannya?
Pekerjaan : Saya ingin naik jabatan atau karir! (lewat jalur mana, harus melakukan apa?)
Saya ingin punya proyek baru! (hubungi siapa, mengirim proposal kemana?) Saya ingin punya bisnis baru! (siapa partnernya? dimana bukanya?)
Keuangan : Saya ingin penghasilan meningkat! (Sumbernya dari mana, selain pekerjaan sekarang?)
Aset : Saya mau punya mobil baru! Saya mau beli rumah! (Sistem pembayarannya? Ke Bank mana apply?)
Keluarga : Saya ingin anak-anak lebih baik (Acara apa yang sebaiknya diadakan untuk mempererat keluarga, jalan jalan kemana?)
Saya ingin hubungan suiami istri lebih harmonis (harus buat program apa? honey moon lagi?)
Keagamaan : Saya ingin iman meningkat (mau ikut pengkajian agama di mana, siapa guru agama yang OK, kumpul dengan komunitas apa sebaiknya?)
Kepribadian : Saya ingin menjadi lebih baik (Baca buku apa sebaiknya, kumpul dengan siapa sebaiknya)

Ini sekedar ide, silahkan buat plan masing-masing.
Anda akan takjub menyadari betapa plan tertulis untuk pribadi akan begitu powerful untuk mengubah hidup Anda.
Pernahkah Anda merasa pantas hidup biasa-biasa saja karena berasal dari keluarga biasa-biasa saja?
Seringkali kita merasa pantas dan wajar menjadi orang yang biasa-biasa saja, karena kita berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
Kita merasa pantas hidup serba berkekurangan, karena memang keluarga bukan berasal dari kleuarga yang sangat berkecukupan?
Padahal apapaun latar keluarga kita, kita bisa menjadi orang yang sangat besar, sangat berkecukupan jika kita ingan mencapainya.

Lee Myung Bak adalah presiden Korea Selatan yang dilantik dilantik pada 25 Pebruari 2008.

Apakah ia berasal dari keluarga politisi atau keluarga kaya?
Tidak, ia bahkan berasal dari keluarga sangat miskin dari daerah yang sangat miskin. Pada masa kecilnya, jika sarapan, ia hanya makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya dengan minum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan, untuk ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan minuman keras. Ibaratnya, masa kecil Lee harus memakan sampah!
Saat remaja, Lee menjadi pengasong makanan murahan dan es krim untuk membantu keluarga.
"Tak terpikir bisa bawa makan siang untuk di sekolah," sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul "There is No Myth," yang diterbitkan kali pertama pada 1995.
Namun, meski sangat miskin, Lee punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, ia mulai berkenalan dengan politik, dan aktif dalam demonstrasi.
Seusai kuliah Lee merintis karir di Hyundai dan mencapai prestasi yang gemilang sehingga akhirnya dikenal secara nasional, sampai akhirnya terpilih sebagai Presiden Korea Selatan.
Dikutip dari buku No Excuse karya Isa Alamsyah.
Sudah baca?
Jangan Takut Gagal ! (Wise Word)
Beberapa wise word (kata mutiara) yang diambil dari buku :
Jangan Takut Gagal (http://bit.ly/4uinQ3)
Untuk sebuah perenungan

“Our greatest glory is not in never failing, but in rising up every time we fail.”
"Kemenangan utama kita bukanlah karena kita tidak pernah gagal, akan tetapi bangkit setiap kali kita gagal."
Ralph Waldo Emerson quotes
American Poet, Lecturer and Essayist, 1803-1882

“Try and fail, but don't fail to try.”
"Lebih baik mencoba sekalipun gagal,
daripada gagal untuk mencoba."
Stephen Kaggwa

“Winners are not those who never fail,
but those who never quit.”
"Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal,
tetapi mereka yang tidak pernah berhenti."
oody Allen
Sutradara dan aktor kawakan Amerika

“An inventor fails 999 times, and if he succeeds once, he's in. He treats his failures simply as practice shots.”
"Seorang penemu gagal 999 kali, jika berhasil sekali saja,
ia sudah menjadi penemu. Mereka menganggap kegagalan hanya sebagai latihan."
Charles F. Kettering (1876-1958)
Ilmuwan teknik dan penemu electric starter Amerika

“Pergunakanlah lima perkara
sebelum datangnya lima perkara;
muda sebelum tua, sehat sebelum sakit,
kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit
dan hidup sebelum mati.”
(Hadist Riwayat Muslim)

Jika ingin melihat profil buku jangan takut gagal dan komentar mereka yang sudah baca silahkan buka link http://bit.ly/4uinQ3
Belajar kehidupan dari peserta workshop anak
Belajar kehidupan dari peserta workshop menulis anak
Isa Alamsyah

Kalau Anda mengira kami hanya mengajar menulis kepada anak-anak pada Minggu 26 Juni lalu, salah besar.
Karena ternyata dari workshop tersebut,
kami justru belajar banyak dari peserta tentang kehidupan.

Ada Damas (7 tahun) yang rela membongkar tabungannya untuk ikut serta dalam workshop.
Karena uangnya masih kurang ibunya menambah 1/3 dari biaya workshop.
Damas menunjukkan pada kita bahwa impian harus diperjuangkan dan siap berkorban.
Saya jadi teringat dengan 5 mahasiswa dari universitas berbeda, yang tahun lalu ingin ikut workshop karena suka menulis, tapi tidak punya uang.
Saat itu kami akhirnya memberi mereka beasiswa boleh ikut workshop tanpa bayar.
Tahu apa yang terjadi? Kelima-limanya tidak datang, padahal untuk mereka ada peserta lain yang tidak kebagian kursi.
Sejak saat itu kalau ada yang bilang mau ikut tidak punya uang, kami beri solusi jual buku tanpa modal, kalau tidak mau, kami anggap tidak serius.
Selain itu kami memberi peserta beasiswa bagi peserta peserta yang kami anggap qualified.

Ada juga Mayra dan Sarah, keduanya adalah penulis cilik yang bukunya sudah terbitkan.
Bukan hanya 1 buku tapi 2 -3 buku.
Dari mereka kami belajar kerendahatian dan keinginan untuk berkarya lebih baik.
Kami kadang juga memberi beasiswa (gratis) untuk penulis yang menurut kami bisa lebih ditingkatkan karyanya dengan mengikuti workshop, tapi tidak jarang yang bersangkutan justru tidak menyediakan waktu.

Lalu ada bocah kecil bernama Faiz. Usianya 5 tahun masih TK.
Ketika masuk ke ruang workshop ia tidak berani duduk sendiri dan minta ditemani.
Tapi setelah dilakukan pendekatan ia bahkan berani duduk di depan tanpa orang tua.
Bahkan ia kemudian menulis santai di panggung pembicara.
Dan ketika penugasan teaterikal, bocah imut ini bahkan menjadi sutradara yang mendirect 4-5 anak yang umurnya dua kali darinya.
"Faiz, apa kunci sukses untuk menulis!" tanya kami kepadanya ketika ia dipanggil ke atas panggung.
"Dengan suara imut ia menjawab "Menulis"
Rupanya ia menyimak materi kami.
Lalu apa kunci lain untuk jadi penulis.
Kali ini Faiz diam, karena kita baru berbicara kunci pertama.
Lalu dengan sigap setelah berpikir ia menjawab "Membaca"
Ya, Faiz masuk sebagai anak pemalu, mengakghiri workshop sebagai bintang hari itu.
Dari Faiz kami belajar menumbuhkan keberanian, adaptasi lingkungan, dan kepercayaan diri.

Lalu ada Ihsan yang jauh-jauh datang dari Cianjur ke Depok. Ada Naila, Emma, Naila, dan Aqila yang jauh jauh datang dari Tanggerang. Alyssa dari Pamulang, Mayra dan Nadia dari Bintaro, Dharmasatria dan Malahayati dari Bogor. Sekar, Bagus dan Hilya dari Bekasi. Bahkan karena workshop kami di Depok mereka yang dari Jakarta sebenarnya juga menempuh jarak jauh untuk kemari, seperti Maulidya (Keb Lama), Safina dan Sarah (keb Baru), Zahra (Kemayoran), Bilqis (Cijantung), Atika (Halim), Alia dan Nisya (Cibubur), Nadya (Jagakarsa), Asya (Cimanggis).
Dari mereka kami belajar, jarak bukan masalah untuk mencapai cita-cita.
Kami jadi teringat peserta dari Medan, Balikpapan, Hongkong, Pontianak, yang datang jauh-jauh ke wokshop kami sebelumnya untuk menuntut ilmu. Semoga kelelahannya terbayar dengan ilmu yang didapatnya.

Kami memang sadar lokasi di Depok tidak begitu strategis.
Tapi faktanya, gedung JDC (Slipi Jakbar) yang biasa kami sewa selalu penuh, dan waktunya tidak leluasa.
Karena itu kami memilih basecamp Rumah Baca Asma Nadia sebagai tempat workshop.
Ruangannya sendiri cukup representatif sebagai gedung pertemuan,
hanya memang lokasinya di Depok.

Last but not least, kami juga menghargai para peserta dari Depok.
Kenapa. ternyata banyak orang Depok yang tidak ikut karena menunda-nunda.
Tenang saja dekat, nanti juga ada lagi.
Sedangkan peserta dari Depok ini melihat ini peluang yang ada, karena sebelumnya jauh, kini dekat, dan mereka langsung mengikuti workshop,
Mereka adalah Alifajh, ALisha, Annisa, Astrid, Edrea, Kinanti, Aufa, Putri, Qonita, Sofia, Zahra, Dianda, Raissa, Nadira, Aisyah, Aisyah, Salma, Hasna, Nadisha.

Lebih dari itu semua peserta worskop baik yang remaja maupun anak-anak semua berkarya bersama di acara.
Dari sama kami belajar tentang kebersamaaan tanpa membedakan usia.

Alhamdulillah, dari workshop anak ini kami Isa Alamsyah dan Asma Nadia tidak hanya memberi pelajaran menulis tapi juga belajar tentang kehidupan dari anak-anak dan tentu saja dari dukungan orang tua mereka.

Sampai berjumpa di workshop khusus penulisan buku non fiksi Minggu 3 Juli
"Satu Buku Sebelum Mati...Bisa!"
Parentivasi: Professional advice from my children!
"Salsa, I need your professional opinion! " kataku pada Salsa yang sekarang sekarang sudah kelas II SMP.
Sekalipun terbilang masih anak-anak Putri Salsa sudah membuat 5 buku yang termasuk Best Seller di toko buku.
"Coba Salsa lihat, bagusan gaya penulisan ini (deskriptif kronologis) atau yang ini (gaya trivia)?" tanyaku sambil menunjukkan 2 lembar tulisan yang sedang aku buat. Kisah inspirasi yang sama dengan gaya penceritaan yang berbeda.
Setelah membaca sejenak Salsa bilang, "Bagus yang ini Ayah, lebih berkesan!" saran Salsa mantap.
Adam (kelas 4 SD) yang ada di sekitar lalu datang. Nampaknya dia juga ingin memberi tanggapan. Rasanya salah kalau dia yang minta duluan, seolah aku under estimate pendapatnya.
Maka langsung aku bilang juga ke Adam.
"Adam, I need your pressional opinion! Bagus mana, ini atau itu!
Adam, yang cerpennya sempat masuk dalam antologi cerpen, lalu membaca, sedikit agak lama. Lalu bilang "Yang ini bagusan!" sambil menyodorkan lembaran yang sama pilihannya dengan Salsa.
Keesokannya saya tanya lagi kepada mereka. Kali ini aku tanya ke Adam duluan agar ia tidak merasa ditanya belakangan terus.
"Adam I need your professional opinion, ini letaknya bagus di sini atau di sana?"
kali ini aku bertanya tentang lay out visual.
Adam memberi opininya, Salsa Juga. Kali ini opininya berbeda. Kebetulan saya sepakat dengan Adam.
Ini bukan pertanyaan basa-basi, opini mereka sangat membantu saya menentukan gaya penulisan pada buku yang sedang saya susun. Apalagi Bundanya sekarang sedang ada di Jepang, jadi hanya mereka 'professional' writer terdekat yang ada.

Itu sekilas kisah proses saya membuat buku.
Saya melibatkan mereka, dan saya katakan "secara professional" supaya mereka tahu, pertanyaan ini bukan pertanyaan kepada anak-anak tapi kepada manusia utuh yang punya opini yang harus dihargai.

Bunda 'Asma Nadia' juga sering bertanya pada anak-anak tentang tulisannya. Bahkan ketika masih sangat kecil. Tapi karena karya Asma non fiksi kadang Caca, panggilan Salsa ketika kecil, memprotes endingnya, terutama kalau sad ending.
"Pokoknya Caca nggak mau dia mati! " kata Salsa suatu hari mengomentari cerpen Bundanya yang membuat tokoh utama mati".

Seberapa banyak orang tua melibatkan anak dalam pekerjaan mereka?
Ini bukan saja meringankan pekerjaan tapi juga membangun kepercayaan dirinya lo.
Bagaimana dengan Anda?
Renungan tahun baru
Wise word for new year

“We will open the book. Its pages are blank. We are going to put words on them ourselves. The book is called Opportunity and its first chapter is New Year's Day.”
Kita akan membuka lembaran baru. Setiap halaman masih kosong. Sebut saja buku kesempatan, dan bab pertama adalah Tahun Baru"
Edith Lovejoy Pierce

“Let every new year find you a better man.”
"Jadikan setiap tahun menemukan kamu sebagai orang yang lebih baik"
Benjamin Franklin

“Many people look forward to the New Year for a new start on old habits.”
Banyak orang yang menunggu tahun baru hanya untuk mengulang kebiasaan lama.
Anonim

“People are so worried about what they eat between Christmas and the New Year, but they really should be worried about what they eat between the New Year and Christmas”
Banyak yang khawatir apa yang akan mereka selama natal dan tahun baru (cuma 6 hari), seharusnya mereka khawatir atas apa yang makan antara tahun baru dan natal (359 hari) berikutnya.



Anonim
1706-1790)
Motivasi setiap hari
Undang teman dan kerabat untuk masuk ke fanpage komunitas bisa (www.facebook.com/komunitasbisaindonesia atau group "bisa!" sebagai bentuk kepedulian, kasih sayang, dan amal jariyah.

Majalah Meeting and Conventions edisi Mei mengungkap : motivasi yang dikonsumsi secara teratur akan meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, serta pencapaian yang lebih baik.

Dalam buku berjudul Selling 101 alias 1001 Kiat Menjual karya Zig Ziglar, tertulis hasil pemikiran pakar biokimia Forrest Tenant, MD, Ph.D, bahwa tingkat hormon endorfin dan kortisol dalam darah akan meningkat sekitar 300 persen setelah mengikuti seminar motivasi. Ini mengakibatkan timbulnya semangat menggebu yang dirasakan para peserta seusai seminar. Penelitian ini dibuktikan melalui tes darah terhadap lima sukarelawan sebelum dan sesudah mengikuti seminar empat jam yang diselenggarakan Zig Ziglar suatu waktu di Anaheim, California, AS.

Tapi menurut Forrest Tennant, pengaruh ini memang tidak bertahan dalam jangka waktu lama. Itulah mengapa motivasi perlu dipertahankan dan dipelihara secara rutin.

Supaya kita BISA! terus termotivasi, kita harus selalu berkumpul dengan komunitas yang saling memberi Motivasi. Bisa!
No Excuse? Bisa sukses sekalipun pada bidang yang tidak diminati
Banyak yang percaya bahwa masa depan ditentukan oleh minat, keinginan atau cita-cita. Jika tidak berminat pada suatu bidang maka tidak akan sukses di bidang tersebut.
Anggapan ini akan membelenggu masa depan karena terikat pada bidang yang kita sukai saja, sehingga terkadang berbagai peluang lewat di depan mata dibiarkan, padahal mungkin masa depan lebih baik ada di sana, di tempat yang tidak kita minati.
Pada kenyataannya, tidak selamanya kesuksesan tergantung pada minat. Tidak ada "EXCUSE" untuk menerima kegagalan hanya karena kita berminat pada bidang tersebut.
Jangan penjara masa depan kita dengan minat dan ketertarikan kita pada bidang tertentu yang terbatas.

Banyak orang sukses sekalipun awalnya itu bukan bidang yang diminati, bukan yang dicita-citakan, seperti tokoh-tokoh di bawah ini :
Danzel Washington, ketika muda ia sangat ingin menjadi pemain American Football professional namun gagal. Kini ia adalah salah satu aktor peraih oscar termahal bayarannya di dunia.

Michel Jordan ketika kecil ia ingin sekali menjadi pemain baseball namun gagal, kini ia dikenal sebagai pemain legenda basketball paling fenomenal.

Tantowi Yahya, sejak kecil cita-citanya jadi diplomat, tapi kandas karena ia lulusan STM. Kini apa yang dicapai Tantowi Yahya, jauh di atas kebanyakan diplomat, baik secara finansial, popularitas bahkan manfaat bagi masyarakat. Dan ia pun kini menjadi duta, duta baca Indonesia.

Jose Mourinho adalah satu pelatih sepak bola sukses. Setiap tim yang dilatihnya keluar sebagai pemenang. Sebenarnya Jose Mourinho sangat ingin menjadi pemain bola tapi ia dinyatakan tidak qualified untuk pemain sepak bola profesional. Akhirnya ia mencari jalan lain untuk tetap dekat dengan sepak bola, kuliah jurusan olah raga, menjadi penerjemah pelatih hebat lalu akhirnya jadi pelatih.

Dikutip dari buku NO Excuse karya Isa Alamsyah
Baca kisah lengkapnya !
Belajar dari bersin
Sekalipun sepele, dari bersin kita bisa belajar tentang nilai kehidupan yang sangat berharga.
Bersin tidak lain adalah bentuk penolakan tubuh atas sesuatu yang dianggap tidak berpotensi bahaya bagi tubuh.
Begitu antisipatifnya, ketika bersin, kita menghasilkan kecepatan secepat 150km/ jam.
Jadi ada dua hal yang perlu diperhatikan dari bersin; pertama bersin mencakup sesuatu yang mempunyai potensi bahaya dan kedua potensi bahaya tersebut ditolak dan dibuang jauh-jauh secepat-cepatnya agar tidak membahayakan.

Nampaknya dari bersin Allah ingin mengajarkan pada kita untuk selalu bersifat responsif, antisipatif dan cepat terhadap hal-hal yang membahayakan kita.

Jadi kalau ada potensi bahaya, kita harus segera mengantisipasinya.
Tapi apakah begitu kebanyakan manusia bersikap?

Sayangnya justru manusia sering bersikap kebalikannya.
Banyak manusia menunda-nunda terhadap potensi bahaya.

Misalnya ada anak yang didekati teman yang mengajak ke pergaulan tidak baik,
bukan buru-buru menghindar malah berbaur sekedar untuk berteman.
Awalnya ia yakin tidak akan terlibat tapi lama kelamaan ikut terjerumus.

Ada orang tak sengaja buka situs porno. Awalnya cuma sekedar ingin tahu.
Lama kelamaan jadi kebiasaan , lalu jadi ketagihan.
Jika ikut prinsip bersin langsung ditutup dan dijauhi.
Tapi kalau tidak, penasaran malah akhirnya terjerumus.

Ada suami atau istri yang bertemu teman lama (baca: pacar lama)
Mereka tahu CLBK mulai tumbuh.
Bukan buru-buru bersin (baca: mengindar), malah sering janjian ketemu.
Akhirnya cinta lama tumbuh kembali dan ujungnya rumah tangga berantakan.

Intinya belajar dari bersin, kita harus buru buru mengantisipasi segala potensi bahaya, dengan kecepatan penuh.
Karena itu kalau kita bisa bersin kita ucapkan Alhamdulillah.





Revolusi Pendidikan: Mendidik anak menulis sejak dini
Dari segi manfaat untuk kehidupan, di sekolah ada 3 jenis pelajaran.
Pertama, pelajaran/pendidikan yang pasti terpakai dalam kehidupan.
Kedua, pelajaran/pendidikan yang mungkin terpakai dalam kehidupan.
Ketiga, pelajaran/pendidikan yang pasti tidak terpakai dalam kehidupan (Kalaupun terpakai prosentasenya sangat sedikit)

Idealnya, kriteria pertama, pelajaran yang pasti terpakai dalam kehidupan, adalah inti dari pelajaran di sekolah. Bobotnya harus paling tinggi.
Sayangnya bobotnya dipukul rata.
Lebih buruk lagi tak jarang justru kriteria kedua dan ketiga yang paling banyak mendapatkan porsi sedangkan kreteria yang sangat penting yaitu yang pertama, banyak dilupakan.


Salah satu pendidikan yang pasti terpakai dalam kehidupan yang banyak terlupakan adalah kemampuan "MENULIS".

MENULIS adalah kemampuan yang pasti bermanfaat untuk kehidupan.
Menulis yang dimaksud dalam artikel ini bukan sekedar bisa menulis melainkan kemampuan menuangkan gagasan, ide atau imajinasi dalam bentuk tulisan.

Saat ini kemampuan menulis anak dikebiri dalam sistem pendidikan nasional.
Soal dibuat pilihan ganda tanpa esai, yang tidak lain adalah menulis.
Alasannya kepraktisan.
Alasan lain keragaman jawaban. Anak dilarang mempunyai beda pendapat, guru juga dilarang punya beda penilaian. Jadi harus seragam. (Kemampuan menulis dan berpikir diabaikan).

Padahal menulis atau kemampuan mengungkap ide dalam bahasa tulisan adalah kemampuan yang pasti bermanfaat dalam kehidupan.
Dunia berkembang seperti sekarang karena orang di masa lalu menulis.
Kita tahu apa yang terjadi di masa lalu juga dari tulisan.
Bahkan batas antara sejarah dan pra sejarah adalah peninggalan berupa tulisan.

Menulis adalah kemampuan yang pasti bermanfaat apapun pekerjaan kita.
Menulis akan membuat kita mempunyai nilai lebih dalam pekerjaan.
Dokter yang menulis, guru yang menulis, manajer yang menulis akan mendapat respek dari teman se-profesi yang tidak menulis.

Menulis akan membuat kita menjadi referensi. Di dunia ini jutaan orang menjadi ayah tapi hanya ayah yang menulis yang menjadi referensi. Demikian juga profesi lainnya.
Endi Junaedi, penulis buku Think Dinar, sejak bukunya diterbitkan di undang ke berbagai seminar tentang Dinar di berbagai wilayah Indonesia, dalam dan luar negeri.
Semua terjadi setelah bukunya diterbitkan.
Demikian juga saya dengan buku No Excuse, atau penulis Asma Nadia Publishing lainnya.

Lebih dari itu, menulis membuat kita abadi.
Badan kita boleh masuk ke liang kubur, tapi kalau menulis maka ide kita akan abadi.

Karena itu kami di BIsa Academy dan Asma Nadia Workshop selalu mencanangkan
Motto:
"SATU BUKU SEBELUM MATI"...BISA
dan mengadakan workshop kepenulisan untuk fiksi dan non fiksi buat dewasa yang ingin meningkatkan kemampuan menulis.
Juga untuk anak-anak untuk menjadi penulis cilik.
Semua dalam rangka membuat hidup lebih berarti.

Buat kita yang sudah terlambat dewasa belum bisa menulis (menuangkan gagasan lewat tulisan) tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar.
Buat anak-anak yang masih dalam tahap pembelajaran.
Mulailah belajar menulis sekarang karena pasti bermanfaat di masa depan.


NO Excuse! Pernahkan kita menjadikan kesehatan dan keterbatasan fisik sebagai "Excuse" atas kegagalan?
Lance Amstrong adalah legenda hidup atlet sepeda. Ia menjadi juara tujuh kali berturut-turut Tour de France dari tahun 1999-2005.

Apa yang istimewa dari kisah Lance Amstron?
Prestasi puncaknya justru diperoleh setelah ia didiagnosis kanker dan dinyatakan tidak akan sembuh?
Pada awal jadi pembalap profesional tahun 1990-an, ia tertinggal jauh hingga 27 menit di belakang sang juara pertama. Namun, kekalahan itu memacunya untuk berlatih untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Usahanya berhasil, di tahun 1993 ia mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda.
Sayang, di tengah perjalanan mencapai puncak, ia harus menerima kenyataan pahit. Lance divonis menderita kanker testis yang sudah menjalar hingga ke paru-paru dan otaknya. Harapan memperoleh kesembuhan menurut dokternya sangat tipis. Tapi, sebagai seorang pria bermental juara, Lance tak menyerah. Ia tak patah semangat dan segera menjalani berbagai operasi dan kemoterapi untuk menyelamatkan hidup dan kariernya.
Keinginannya untuk sembuh sangat besar. Lance tetap bertekad ingin menjadi juara sejati sekalipun diragukan banyak orang. Sebab, untuk menjadi juara, seorang atlet butuh stamina prima, sedangkan Lance justru sedang dalam kondisi kritis.
Terbukti keinginan kuatnya berhasil. Setelah perjuangannya melawan kanker berhasil diatasinya, hanya berselang 18 minggu kemudian-Lance berhasil menjuarai Tour de France untuk kali pertama, yakni pada tahun 1999, dan dipertahankan selama tujuh tahun.
Dikutib dari buku NO Excuse karya Isa Alamsyah
Gagal, Mungkin Tuhan punya rencana lain!
Frank Slazak mempunyai mimpi terbang keluar angkasa. Tetapi ia tidak memiliki apa yang dibutuhkan. Ia tidak memiliki gelar, dan bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan pesawat ulang-alik dan warga itu adalah seorang guru. Frank adalah warga biasa dan seorang guru. Hari itu juga ia mengirimkan surat lamaran ke Washington.

Setiap hari ia melongok kotak pos, sampai akhirnya amplop resmi berlogo NASA datang. Doanya terkabulkan! Ia lolos penyisihan pertama. Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impiannya semakin dekat. Frank menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini ia menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? Tuhan, biarlah diriku yang terpilih! Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih seorang guru perempuan untuk terbang dengan pesawat ulang alik. Impian hidupnya hancur. Ia mengalami depresi. Rasa percaya dirinya lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaan.

Selasa, 28 Januari 1986, Frank pergi melihat peluncuran ruang angkas yang membawa pesaing yang mengalahkannya. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, ia menantang impiannya untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku ?! Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaannya dan menghapus semua keraguannya saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.
Dikutip dari salah satu kisah di buku "Jangan takut gagal" karya Isa Alamsyah
MAU JADI BOS ATAU LEADER?

MAU JADI BOS ATAU LEADER?



MAU JADI BOS ATAU LEADER ?
dikutip dari buku karya Isa Alamsyah

Apa yang membedakan 'bos' dengan 'leader'?
Secara sederhana bisa dikatakan bahwa bos adalah pimpinan sedangkan leader adalah pemimpin.
Bos atau pimpinan atau atasan adalah kedudukan/jabatan struktural dalam sebuah organisasi atau komunitas. Sedangkan leader atau pemimpin adalah bentuk pengakuan dan penghormatan atas peran, fungsi, pengaruh dan kontribusi seseorang. Seorang bos atau pimpinan tidak selalu menjadi pemimpin bagi bawahannya. Sebaliknya banyak pemimpin yang dihormati dan dihargai, tapi tidak mempunyai jabatan struktural.
Sebagian besar orang menganggap, ketika seorang menduduki pucuk pimpinan sebuah perusahaan atau pemerintahan, mereka telah menjadi "pemimpin" atau "leader". Padahal tidak selamanya demikian.
Orang yang menduduki posisi puncak suatu organisasi memang menjadi "pimpinan" atau "bos" bagi yang lain. Mereka mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari yang lain, tapi tidak berarti mereka otomatis menjadi "pemimpin" bagi yang lain.
Betapa banyak kepala negara yang membawa kesengsaraan rakyatnya. Betapa banyak pimpinan perusahaan yang justru membawa karyawannya ke jurang kehancuran.
Pemimpin adalah mereka yang akan membimbing, mengarahkan, dan membawa kita kepada jalan atau pencapaian yang lebih baik.
Dunia akan menjadi jauh lebih baik jika para pimpinan berfungsi dengan baik sebagai pemimpin atau leader bukan sebagai atasan atau bos.
Semoga buku ini ikut melahirkan pemimpin berkualitas di masa depan.

PERBEDAAN 1
Menjadi Bos atau atasan bisa didapat tanpa kerja keras

Tanpa kerja keras seorang putra mahkota akan menjadi raja, tanpa kerja keras seorang anak pemilik perusahaan bisa diangkat menjadi direktur.
Ini menunjukkan, bagi beberapa orang, mudah sekali menjadi bos, atasan atau pimpinan.
Tetapi perlu diingat, kedudukan ini tidak serta merta membuat mereka menjadi seorang "leader" atau "pemimpin".
Untuk mendapat pengakuan dan penghormatan sebagai pemimpin mereka harus membuktikan.

"Yang paling berbahaya dalam mitos kepemimpinan adalah kepercayaan bahwa pemimpin itu dilahirkan,
bahwa kepemimpinan adalah faktor keturunan.
Mitos seperti ini membuat orang melihat
adanya kharisma tertentu atau tidak.
Ini omong kosong.
Kenyataannya, yang benar adalah,
pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan."
Warren G. Bennis
Pelopor Studi Kepemimpinan dari Amerika, konsultan, dan penulis.

PERBEDAAN 1
Leader diraih atau didapat dari kerja keras dan pembuktian
Untuk menjadi seorang leader (pemimpin) kita harus bekerja keras dan membuktikan bahwa kita layak jadi pemimpin.
Orang bisa saja jadi atasan kita, orang bisa saja menjadi bos kita, seorang pangeran bisa saja menjadi raja, akan tetapi itu tidak langsung membuat mereka menjadi leader (pemimpin).

"Pemimpin adalah hasil tempaan, bukan dilahirkan.
Mereka menjadi pemimpin dengan kerja dan usaha keras, dan kerja keraslah harga yang harus dibayar
untuk mencapai tujuan apapun."
Vince Lombardi
(Pelatih top American Football, 1913-1970)
Impian dari Buku Jilbab Traveller, kembali tercapai!
Impian dari Buku Jilbab Traveller, kembali tercapai!

Setelah Asma Nadia pulang dari Eropa, kami (saya - isa, istri - Asma, dan anak-anak - Salsa & Adam) memasang magnet souvenir dari belasan negara yang dikunjunginya. Sengaja kami mengajak anak-anak ikut menempelkan magnet tersebut supaya terbangun impiannya keliling dunia.

Ada kejadian yang menarik sekali saat itu.
Ternyata di kulkas kita sudah ada beberapa souvenir magnet dari negara-negara yang dikunjungi, padahal sebelumnya belum pernah ada yang ke sana.
Anehnya di belakang magnet tersebut masih tersimpan sticker harga Rp 10.000. Loh kok?

Oh. Saya ingat waktu itu, sekitar tahun lalu bersama Asma, kita belanja di toko souvenir, dan melihat pajangan magnet dengan latar belakang beberapa negara.
Karena Asma punya impian keliling Eropa saya tanya
"Bunda ada magnet beberapa negara nih, ambil negara mana aja?"
Asma menjawab singkat, "Swis ambil, Belanda ambil, Paris ambil, New Zeland ambil" saat itu ada beberapa negara yang tidak dipilih Asma.

Ternyata impian ini masuk ke alam bawah sadar kita dan seperti teori the secret atau semestakung (semesta mendukung) atau teori hadist qudsi (Aku ikut prasangka hambaKu), impian ini telah memberikan sinyal ke alam semesta.

Satu tahun kemudian Asma diundang ke Swiss, mampir Paris, Belanda dan belasan negara lainnya. Beyond the dream! Hanya satu yang belum dikunjungi dari magnet tersebut New Zeland. Kita lihat saja tahun-tahun ke depan.

Lebih lucunya lagi sekitar 7 bulan sebelumnya Asma sudah menulis tema tentang impian dari pintu kulkas, sebagaimana yang tertulis di buku Jilbab Traveller.
Buku ini bukan cuma tentang travel tetapi juga membangun impian.

Saya percaya semua bukan terjadi karena kebetulan.
Ada proses alam bawah sadar yang menggerakkan semua.

Percaya atau tidak, insya Allah jika kita baca buku ini dan bangkitkan impian selama membacanya bukan tidak mungkin kita akan punya kesempatan keliling dunia.
Ayo bangkitkan impian!

Silahkan simak pengantar Asma Nadia di buku Jilbab Traveler.

Saya pakai jilbab pada detik-detik terakhir kelas 3 SMP. Waktu itu sempat juga mikir apakah nantinya ruang gerak bakal terbatasi dengan jilbab? Apa ada hal-hal yang menjadi lebih sulit ketika saya berjilbab? Apalagi salah satu mimpi saya keliling dunia… entah uangnya dari mana, harus punya pekerjaan apa, atau harus menikah dengan siapa (hehehe…) agar mimpi itu terwujud.

Maklum saya berasal dari keluarga sangat sederhana, yang selama dua puluh tahun di Jakarta, mengontrak dari rumah kecil yang satu ke rumah kecil lain, makan pas-pasan… segala sesuatu serba ngepas.

Mengingat kondisi itu, jalan ke luar negeri seperti mimpi yang terasa jauh. Apalagi saya bukan remaja yang punya ‘kutukan’ kaya, alias dari sananya memang sudah kaya. Misal punya ortu kaya, kakek ama neneknya juga kaya… terus kakeknya kakek sama neneknya nenek juga kaya banget, hehehe. Intinya kalangan mapan yang nggak pernah susah.

Nah mimpi jalan-jalan ke luar negeri itu bermula dari pintu kulkas.

Iya, serius… cuma dari pintu kulkas, terutama pintu kulkas almarhumah Oma yang dulu tinggal di Bandung, terus pintu kulkas sanak saudara yang kaya, sampai pintu kulkas tetangga satu gang, yang tinggal di sebuah rumah besar di huk.

Nah, di pintu kulkas mereka bertaburan magnit souvenir dari berbagai negara. Saya suka sekali melihat souvenir kecil dengan gambar-gambar khas, yang menempel di pintu kulkas mereka. Saking sukanya saya sering berlama-lama memandangi. Cuma memandang saja tanpa berani menyentuh. Takut jika saya coba ambil dan lihat dari dekat, malah terlepas dari tangan, lalu terjatuh dan pecah. Saya nggak punya duit jajan yang cukup untuk menggantinya. Apalagi souvenir seperti itu biasanya memang dibeli langsung dari negara asalnya (meski sekarang banyak buatan Cina). Nggak kebayang kalau harus ganti. Dan pastinya saya nggak mau nyusahin orang tua hanya gara-gara menuruti keinginan yang nggak penting itu.

Ketika saya lulus SMA dan diterima kuliah melalui jalur PMDK, wah bahagia betul. Nggak pakai ikut sipenmaru (sebutan tes masuk ke perguruan tinggi negeri kala itu), saya sempat merasakan masa-masa indah kuliah di IPB. Masa-masa di mana mimpi saya bersinar lebih terang.

Tapi kuliah saya ternyata tidak bisa selesai karena satu dan lain hal. Tentang ini kapan-kapan saya ceritakan di buku yang lain yah. Yang jelas bukan karena drop out dari kampus, apalagi karena otak saya yang lemot.

Kenyataan ini sempat membuat mimpi saya meredup. Kalau nggak kuliah… terus gimana caranya saya bisa ke luar negeri, dong?

Apalagi saya kurang yakin akan mendapatkan suami kaya, hehehe. Soalnya ya itu lagi… kembali ke ‘kutukan’. Biasanya orang-orang kaya hanya menikah dengan orang-orang yang memang memiliki ‘kutukan’ sama. Ada sih beberapa pengecualian. Tapi mengingat tampang dan penampilan saya yang biasa aja dan jauh dari bening, terus kali di utan panjang yang airnya hitam banget. Hihihi… apa hubungannya coba? Soal kali yang airnya hitam itu, nggak sih … seumur hidup saya belum ngalamin berenang di sana. Dan ini penting ditegaskan demi nama baik saya di depan anak-anak. Hihihi… soalnya adik saya, Aeron pernah meledek begini ketika suatu hari kami melewati kali utan panjang,

“Nah, di kali yang item dan butek inilah bunda dulu sering berendam dan berenang ke sana kemari!”

Sopan banget!

Kembali ke soal calon suami, ya begitu deh. Saya harus membuang kemungkinan punya suami yang memiliki kutukan kaya. Saking terasa impossible-nya.

Nah tapi… kalau yang rajin bekerja terus pintar nyari uang… yah ini mungkin masih bisa dipilih-dipilih… (hehehe… udah kayak pedagang di kaki lima aja…).

Apa kalau kepepet, jadi TKW aja?

Saking penginnya ke luar negeri, pikiran begitu sempat terlintas juga. Tapi gimana kalau nanti saya ditaksir majikan? Hihihi…ge er amat!:P

Atau yang lebih buruk dapat majikan kejam? Bisa-bisa pulang cuma badan doang alias nyawa selembar tertinggal di negeri orang. Sedihnya!

Anyway, setelah nggak kuliah, saya ambil sekolah guru TK. Makin jauh dong dari impian… apalagi waktu itu gaji guru TK minus banget. Saya sempat ngobrol sama seorang guru TK, dia suami dan bapak dari tiga anak. Sebagai guru, gajinya di tahun 95-an itu hanya seratus dua puluh ribu. Ampun, kepala keluarga gitu lho… berat banget! Saya salut sama komitmennya juga teman-teman guru lain yang tetap mengajar meski secara materi tidak sepadan.

Selain guru TK, saya sempat juga belajar bahasa Arab. Bukan khusus untuk persiapan kali-kali bekerja ke luar negeri, melainkan biar lebih paham pas membaca Al Qur’an.

Terus saya juga ambil les Bahasa Inggris di beberapa kursus. Lumayanlah, pikir saya. Ada harapan dikit. Belum sampai ke Amerika atau Inggris, paling nggak saya bisa dikit-dikit ngomong Inggris, hehehe. Pokoknya ada inggris-inggrisnya aja waktu itu, saya udah girang banget.

Lalu saya menikah dengan lelaki dari keluarga sederhana, yang harus membiayai kuliahnya sendiri. Satu lagi bukti keakuratan tebakan saya soal saya nggak bakalan konek sama kalangan yang punya kutukan kaya tadi. Paling nggak itu membuktikan saya cukup tahu diri (halah!:P)

Pendek cerita, sebagai pasangan muda, kami sangat hemat masalah uang. Lebih-lebih waktu krisis. Bisa makan sehari-hari plus beli susu buat Caca aja udah bagus… boro-boro mikir jalan-jalan ke luar negeri.

Tapi mimpi yang nyaris terlupakan menemukan bentuk ketika suatu hari suami membawa pulang sebuah kulkas satu pintu. Kecil, tapi membangkitkan lagi semangat untuk mengejar mimpi. Bayangan souvenir-souvenir magnit di beberapa pintu kulkas yang saya eja waktu kecil, kembali menari-nari di kepala.

Selain kulkas, ‘perabot’ yang terbilang mewah bagi saya saat itu adalah sebuah komputer yang dibeli suami dengan memaksa diri, sebab tahu saya suka menulis. Dulu saya menulis dengan mesin tik pinjaman, lalu mesin tik milik sendiri. Dengan bantuan mesin tik itu saya sempat mengirimkan beberapa tulisan ke majalah dan mengikuti lomba, pernah menang juga. ...
baca lanjutannya di Buku Jilbab Traveller (tersedia di toko buku Gramedia)
Modal tidak selalu uang
Modal tidak selamanya uang. Kreativitas, Ide, waktu, network, kredibilitas, pengalaman, adalah modal yang bisa memberi keuntungan ganda sekalipun tidak punya uang. Ada beberapa usaha yang bisa kita bangun tanpa menuntut banyak uang atau modal. Beberapa di antaranya : Makelar (Onasis menjadi orang terkaya di dunia ketika menjadi perantara penjualan tembakau dari Yunani ke Argentina, dari tabungan komisi tersebut ia membangun kerajaan kapal nya).
Ide (Mark Zuckerberg menjadi orang muda terkaya di dunia berhasil menjadi orang muda terkaya dalam sejarah yang mengumpulkan kekayaan dari keringat sendiri, dari idenya di sebuah kamar kost). Ada kisah tambahan? Ide tambahan?
No Excuse? Bisa sukses sekalipun pada bidang yang tidak diminati
Banyak yang percaya bahwa masa depan ditentukan oleh minat, keinginan atau cita-cita. Jika tidak berminat pada suatu bidang maka tidak akan sukses di bidang tersebut.
Anggapan ini akan membelenggu masa depan karena terikat pada bidang yang kita sukai saja, sehingga terkadang berbagai peluang lewat di depan mata dibiarkan, padahal mungkin masa depan lebih baik ada di sana, di tempat yang tidak kita minati.
Pada kenyataannya, tidak selamanya kesuksesan tergantung pada minat. Tidak ada "EXCUSE" untuk menerima kegagalan hanya karena kita berminat pada bidang tersebut.
Jangan penjara masa depan kita dengan minat dan ketertarikan kita pada bidang tertentu yang terbatas.

Banyak orang sukses sekalipun awalnya itu bukan bidang yang diminati, bukan yang dicita-citakan, seperti tokoh-tokoh di bawah ini :
Danzel Washington, ketika muda ia sangat ingin menjadi pemain American Football professional namun gagal. Kini ia adalah salah satu aktor peraih oscar termahal bayarannya di dunia.

Michel Jordan ketika kecil ia ingin sekali menjadi pemain baseball namun gagal, kini ia dikenal sebagai pemain legenda basketball paling fenomenal.

Tantowi Yahya, sejak kecil cita-citanya jadi diplomat, tapi kandas karena ia lulusan STM. Kini apa yang dicapai Tantowi Yahya, jauh di atas kebanyakan diplomat, baik secara finansial, popularitas bahkan manfaat bagi masyarakat. Dan ia pun kini menjadi duta, duta baca Indonesia.

Jose Mourinho adalah satu pelatih sepak bola sukses. Setiap tim yang dilatihnya keluar sebagai pemenang. Sebenarnya Jose Mourinho sangat ingin menjadi pemain bola tapi ia dinyatakan tidak qualified untuk pemain sepak bola profesional. Akhirnya ia mencari jalan lain untuk tetap dekat dengan sepak bola, kuliah jurusan olah raga, menjadi penerjemah pelatih hebat lalu akhirnya jadi pelatih.

Dikutip dari buku NO Excuse karya Isa Alamsyah
Baca kisah lengkapnya !
No Excuse!: Hotel Sahid
Berapa modal yang dibutuhkan Sahid untuk memulai jaringan hotelnya?

Tidak banyak orang Indonesia yang mampu menjadikan namanya sebagai lambang hotel prestisius dan ternama sebagaimana Sahid. Ia mempunyai 14 hotel mencakup 2750 kamar dan sudah menerima 15 tanda jasa dan bintang kehormatan atas karyanya.

Berapa modal yang dibutuhkan?
Apakah ia dari keluarga kaya?
Ketika Sukamdani kecil, kehidupannya prihatin. Bapaknya membuka usaha jahitan, dan ia membantu ibunya membuka usaha warung kecil-kecilan dan menjual makanan.
Di usia 24 tahun ia merantau dari Solo ke Jakarta untuk memperbaiki nasib. Waktu turun di stasiun gambir modalnya hanyalah koper dan sebuah sepeda.

Sahid menikah di Jakarta dan tinggal di kamar berdinding gedeg (bambu) dengan ukuran 3x3. Ia bekerja di percetakan, lalu dengan kerja kerasnya ia bisa membangun percetakannya sendiri. Selanjutnya ia bisa membeli tanah dan rumah tempat ia menyewa rumah. Dan kini di atas tersebut berdiri Hotel Sahid di Jalan Sudirman yang merupakan jalan utama di ibu kota.

HANYA KOPER DAN SEBUAH SEPEDA!
Sahid mengadu nasib di Jakarta dan membangun ajringan hotel terbesar!
Jika Anda punya motor, Anda sudah mempunyai modal lebih besar dari Sahid!

Dikutip dari buku No Excuse! Karya Isa Alamsyah
No Excuse ! Jacky Chan. Pernahkan kita menjadikan alasan fisik sebagai hambatan menuju sukses?
No Excuse ! Jacky Chan.
Pernahkan kita menjadikan alasan fisik sebagai hambatan menuju sukses?
Ada kalanya kita menjadikan alasan fisik sebagai hambatan atas jalan kita menuju sukses.
Ada yang bilang kurang tidur, ada yang bilang kurang sehat, ada yang bilang ngantuk, ada yang bilang hujan, ada yang bilang lagi malas dan banyak alasan lain.

Untung Jacky Chan tidak menjadikan alasan fisik sebagai hambatan, kalau tidak kita tidak akan melihat aksi menawannya di film-filmnya yang menghibur.

Jackie boleh jadi merupakan aktor Cina terlaris di Hollywood, dan masuk dalam jajaran aktor termahal pembayarannya.
Ciri khasnya adalah bela diri dengan menggunakan alat apa adanya dan adegan menantang beresiko tapi mungkin untuk dilakukan.
Untuk memastikan adegannya wajar walaupun beresiko, Jackie Chan terkadang harus menjalankan sendiri adegan berbahaya.

Tahukah, di balik sukses filmnya, ia sering mengalami cedera, luka dan bahkan hampir mati?
Dalam perjalanan menyempurnakan berbagai adegan berbahaya, Jackie sudah mengalami patah hidung sebanyak 3 kali, pernah mengalami patah pergelangan, hampir semua jarinya pernah mengalami patah, tulang pipinya kanan dan kiri pernah patah, serta tulang tengkoraknya retak hingga harus dirapatkan dengan besi.
Ada joke yang menggambarkan suasana shooting film Jackie;
"Camera, action, jump! Boom!
Ambulance! Hospital! Next stuntman!"
(Jackie Chan).

Dikutip dari buku No Excuse karya Isa Alamsyah
Tips Asma Nadia: Membangun Minat Baca dan Menulis Bagi Ananda

Tips Asma Nadia: Membangun Minat Baca dan Menulis Bagi Ananda

(Catatan Hati Bunda dari dua penulis cilik)


Asma Nadia

Bagaimana membangun minat baca anak?Bagaimana mengajak anak-anak tak hanya membaca tetapi juga menulis?

Apa yang mbak Asma lakukan hingga Putri Salsa dan adiknya Adam Putra Firdaus menulis?

Apakah menulis merupakan bakat dan faktor keturunan?

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering sekali saya temui dalam berbagai acara talkshow, seminar dan roadshow terkait launching buku.

Secara lebih panjang lebar, poin2 di atas pernah saya kupas di buku Catatan Hati Bunda (Lingkar Pena Publishing House).

Baik Putri Salsa yang saat ini sudah berusia 14 thn dengan 8 buku (terakhir Little Miss Perfect, 2011),

maupun Adam Putra Firdaus (Mostly Ghostly, Mostly Spooky dan antologi Tangan-Tangan Mungil Melukis Langit) lancar membaca bisa dibilang tanpa melalui Taman kanak-kanak, saat mereka berusia 4 tahun.

Ayah bunda, kakak dan adik penulis

bersama si Ayah (Isa Alamsyah penulis buku No Excuse, Dendam Positif dan Cara Lebih Mudah Menemukan Titik Accupoint) kami mengajari anak-anak membaca secara bertahap, dengan menyediakan buku-buku sesuai usia mereka (sejak bayi beberapa bulan), juga membuat sendiri program power point di CD untuk mempercepat mereka membaca. Oh, ya sejak mereka ada kamar dan ruangan-ruangan di rumah didekor dengan aneka huruf, sampai pengaman di box pun demikian.

Setelah mengenal suku-suku kata dan mulai bisa membaca, saya menemani Salsa maupun Adam membaca setiap hari. Dimulai dengan buku-buku anak yang setiap halaman hanya berisi satu baris kalimat. Lalu bertambah kalimat baru masuk ke buku2 dengan satu paragraf setiap halamannya.

Tetapi bisa membaca tidak membuat anak-anak lantas suka membaca. Untuk Adam, tantangan menumbuhkan minat bacanya lebih besar. Dia tidak terlalu suka permainan huruf di komputer. Juga tidak tampak tertarik dengan buku seperti kakaknya. Belakangan saya mencari buku2 yang sesuai dengan minat Adam (saat itu dia suka segala hal tentang mobil). Alhamdulillah setelah itu Adam mau membaca dan dengan bangga mengoleksi setiap buku yang memiliki gambar mobil.

Saya bahkan berlangganan satu tabloid otomotif karena kegemaran adam ini dan agar dia mau membaca lebih banyak.

Setelah itu buku menjadi bagian penting dalam pertumbuhan anak-anak. Saya suka sekali hunting buku2 anak, di mana pun berada. Memberikan voucher boleh membeli buku senilai tertentu setiap mereka ulang tahun, misalnya. Tidak hanya waktu ultah, dalam berbagai kesempatan toko buku memang menjadi salah satu tempat favorit kami.

Bagi saya waktu untuk menumbuhkan kesenangan membaca bagi anak-anak tidak banyak. Saya harus bersegera karena akan susah menyalakan semangat membaca jika budaya menonton tivi lebih dulu tumbuh.

Membaca penggalan buku sebelum tidur, adl rutinitas pengganti dongeng ketika mereka kecil. Cara membacakannya pun sambil bermain. Kadang beberapa kata disembunyikan, mereka harus melanjutkan keterusan dari kalimat yang dibacakan. Berbagai kelucuan bisa muncul dari aktivitas ini.

Lalu, kapan anak-anak mulai menulis?

Little Miss Perfect, terbaru dari Putri Salsa

Bagi Putri Salsa, motivasi awal menulis ada bukan karena melihat si bunda menulis, tetapi justru setelah sepupunya, Abdurahman Faiz meluncurkan buku pertamanya. Saat itu seorang editor: Ali Muakhir justru yang pertama mengusik putri sulung kami dengan tantangan menulis.

Yang saya garisbawahi di sini: suasana launching penulis cilik, melihat teman sebaya yang menulis bisa menumbuhkan semangat anak-anak untuk mencoba ikut menulis.

Cool skool best seller Putri Salsa

Buku pertama Salsa: Dunia Caca ditulis saat Salsa berusia 7 th, dan terbit ktk dia berusia 8 thn. Berturut2 setelah itu lahir The cute little ghost, My Candy, Cool Skool, Best Friends Forever, selain beberapa antologi seperti di Maryam mah Kapok (saya menantangnya menulis cerita lucu bersaing dengan penulis2 dewasa yang piawai mengocok perut seperti Boim Lebon, Beby Haryanti Dewi, Fahri Asiza, Birulaut dll)

Maryam mah Kapok, Putri Salsa menerima tantangan menulis bareng penulis dewasa

Bagian paling berat adalah menyalakan semangatnya setiap waktu untuk tidak meninggalkan aktivitas menulis. Bagi Salsa sekarang menulis selain hobi adl proposalnya untuk mendapatkan keinginan, seperti izin ngumpul di rumah teman-temannya, ke mall, atau saat hpnya rusak dan membutuhkan ponsel baru.

Bagaimana dengan Adam?

Bungsu kami sempat menulis satu cerpen dalam antologi bersama, judulnya The Click Man (waktu itu Adam sedang gandrung dengan semua berbau super hero, minat bacanya dari otomotif berpindah ke superhero).

Tetapi setelah itu Adam tidak menulis apa pun.

Bagi kami ini bukti, memiliki Bunda atau ayah penulis, tidak lantas membuat anak-anak jadi penulis.

Adam tertarik dengan berbagai kegiatan olahraga: main bola (dia masuk sekolah bola SSI Arsenal dan beberapa kali sempat menjadi best player), badminton, tenis dan sekarang catur. Adam juga akrab dengan musik. Dia cukup bisa main piano, jago main drum dan belajar sendiri bermain gitar (via internet selain dipandu Om Eron-nya).

Dengan berbagai hobinya, kami mengira Adam tidak suka menulis.

Ternyata perkiraan ini salah.

Satu hari menjelang usia 9th, Adam mendatangi saya dengan wajah sedih... dan mengutarakan satu permintaan:

"Bunda, aku pengin jadi penulis."

Saya tercengang mendengarnya. Adam yang suka olahraga dan musik itu ingin jadi penulis?

"Adam pengin punya buku sendiri. Aku sedih di keluarga ini cuma aku yang bukan penulis. Aku sedih karena nggak kompak."

Ah...

Benar bahwa kami biasa mengajak Adam ke acara launching2 buku.

Benar Adam kecil bahkan biasa nempel di samping si kakak saat kakaknya dan penulis2 cilik lain talkshow tentang buku.

Benar bahwa dalam launching buku saya, si ayah dan kakaknya, adam selalu kami ajak duduk bersama di depan.

Tetapi Adam ternyata mengerti... kecuali dia ikut menulis, dia tidak sama dengan ayah, bunda, dan kakaknya yang duduk di depan audience dalam acara-acara buku.

Ternyata Adam memaknai arti kompak dalam keluarga kami dengan salah satunya ikut menjadi penulis.

Inilah momen di mana saya akhirnya benar-benar kemudian membimbing Adam menulis.

Dan satu persatu momen saat saya membimbing kakaknya menulis (awalnya dipangku, lalu didampingi di kamar, sampai akhirnya Salsa bisa menulis tanpa harus ada si bunda di dekatnya) berulang...

Mula-mula kami berdua ngobrol... buku seperti apa yang ingin Adam tulis. Temanya apa... siapa yang akan menjadi tokoh-tokohnya. Mengenali karakter anak, hal-hal yang menarik perhatiannya akan memudahkan bagi bunda mana saja (tanpa perlu bunda penulis) untuk menemukan tema-tema yang dekat dan karenanya jadi lebih mudah bagi ananda untuk dituliskan.

Setelah itu saya mendengarkan Adam bercerita... bagaimana kisah akan mengalir. Kadang untuk awal, lebih mudah bagi anak2 bercerita dengan lisan, ketimbang mengetikkannya di komputer.

Tetapi mengetahui kemana arah cerita, akan menghindarkan anak dari kebuntuan menulis.

Setelah Adam tahu kemana cerita akan bergerak... dia pun mulai mengetik sendiri cerita-ceritanya.

Ternyata Adam memiliki ketekunan luar biasa. Dalam sehari dia bisa menghabiskan waktu 3 jam di depan komputer untuk menyelesaikan satu cerita.

Mostly Ghostly: memburu gosip hantu-hantu, karya pertama Adam

Cerita-cerita yang ditulisnya awalnya tanpa tanda baca. Slonong boy... tanpa titik koma:) Tapi saya biarkan karena tidak ingin membuat learning shut down bagi dia yang baru mulai memproses diri.

Secara bertahap saya berikan aturan-aturan menulis.

Dan di sinilah saya berada. Memandang dua ananda yang telah berbagi cerita mereka ke anak-anak di tanah air.

Buku-buku Putri Salsa meraih best seller... buku terakhirnya malah memadukan fiksi dan nonfiksi, dengan memberikan semacam pojok ngobrol yang fun tapi menuntun tentang berbagai tema: mulai dari chatting, kesal sama adik, idola, naksir-naksiran, dengan ortu dsbnya...

Sampai saat ini sedikitnya ada 6 folder calon buku di komputer Salsa.

Bagaimana dengan Adam Putra firdaus?

Alhamdulillah hari ini buku keduanya berjudul Mostly Spooky: Hari Gini Masih takut Hantu? tiba.

Bersampul biru (ternyata pilihan bunda sama dengan pilihan sebagian besar rekan-rekan yang sudah memilih di link http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10150610634620422.679191.121230480421 terima kasih untuk semua yang berpartisipasi).

Dua bukunya merupakan serial... yang seru dan lucu serta mengajak anak-anak tidak takut hantu. Ini lahir dari sebelnya si bungsu terhadap film2 horor nggak jelas yang marak di tanah air dan mengumbar poster-poster seram).

Mostly Spooky, buku kedua Adam agar anak-anak muslim tak takut hantu

Melihat Adam putra firdaus... binar di matanya, pelukan di bahu saya saat melihat buku keduanya ini, sungguh membayar habis jerih payah menelateninya menulis.

Bungsu kami ini dulu pernah kritis di rumah sakit selama 10 hari karena pendarahan otak, akibat kekurangan protombin (salah satu komponen pembeku darah) saat dia berusia 2 bulan.

Sungguh kebahagiaan melihat sosoknya kini...

Mohon doa rekan semua yang membaca tulisan ini

Semoga Allah menjaga Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus, kakak adik penulis ini agar tetap di jalan surga.

Menjaga semangat mereka agar tetap bisa menulis... syukur-syukur terus memiliki semangat dakwah meski dikemas menghibur bagi teman-teman sebaya mereka lewat buku-buku yang ditulis.

Menulis dan membantu menumbuhkan semangat kebaikan di hati pembacanya. Insya allah.

Anyway,

hal-hal di atas bisa dilakukan ayah dan bunda mana saja.

Kuncinya sabar dan kreatif... menilai tulisan mereka dengan sudut pandang anak-anak lain, bukan orang dewasa. Kedekatan dengan ananda akan sangat menjadi modal.

Melibatkan mereka dalam berbagai forum temu penulis cilik atau workshop yang tepat, bisa membantu. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana ayah bunda menjaga nyala semangat mereka untuk terus berkarya, yang jika tidak dijaga akan dengan mudah tenggelam oleh rutinitas dan kesibukan-kesibukan lain.

Sama-sama kita ajak anak-anak kita semangat membaca dan menulis!

Salam

Asma Nadia

INFO FUN WRITING FOR KIDS:

IKUTI FUN WRITING FOR KIDS 25 JUNI 2011

DI MERAPI RAYA NO 42 DEPOK TIMUR 16417

PENDAFTARAN HUB AULIA 085218683858 Email: aulia@tokoasmanadia.com

INFO WORKSHOP MENULIS DEWASA

19 JUNI 2011

DI MERAPI RAYA NO 42 DEPOK TIMUR

PUKUL 09-17.00

EKSLUSIF HANYA MAKSIMAL 50 PESERTA! 20 PENDAFTAR PERTAMA NASKAH CERPEN AKAN DIKOREKSI LANGSUNG OLEH ASMA NADIA DAN HELVY TIANA ROSA (PEMATERI)

PENDAFTARAN HUB AULIA 085218683858 Email: aulia@tokoasmanadia.com

NASKAH TERBAIK AKAN DITERBITKAN (BUKU ANAK ATAU DEWASA)!

Kata Pembaca:)

Dik Adam tahu nggak, adikku sekarang gak takut hantu lagi habis aku ceritain mostly ghostly, buku pertama adam. Kalau aku bilang; awas ada hantu, dia malah nanya: hantunya kayak gimana? Bisa nggak dimasukan ke botol hehehe.Aku jadi gak sabar bacain cerita mostly spooky sama adikku (Inayah Faradis)

adam adl penulis idola anakku (usia 9th), ketika melihat gambar ini, anakku langsung ingin sekali memiliki buku ini setelah buku adam y pertama 'mostly ghostly' ia miliki. Mostly ghostly adl bingkisan ultah dr kami buat hasna tahun kemarin. Semenjak punya mostly ghostly, anakku jd suka membaca. terimakasih yah Adam dah menginspirasi anakku...makanya, tahun ini aku akan menghadiahkan buku 'mostly spooky' buat kado ultahnya di usianya y ke 10 thn ini ^_^ (Irzi Gunawan Azzahra)

wahh,, sudah terbit ya?,, HORREY!!, adik saya menantinya mba! (Fath Qanitah)

PROMO:

ps: buku-buku Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus bisa diperoleh di berbagai toko buku di tanah air. Atau pesan online via (hubungi salah satu saja) Lemon: 087885273530 Email: lemon@tokoasmanadia.com Agung Pribadi: 085711946854 Email: agungpribadi@tokoasmanadia atau Aulia 085218683858 Email: aulia@tokoasmanadia.com

khusus Beli Online dua buku Adam Putra Firdaus, seri berani untuk ananda dengan paket diskon special!

Mostly Ghostly dan Mostly Spooky; dari harga normal total keduanya 39 ribu, cukup dibeli dengan Rp. 27.300 saja!

Hanya selama persediaan masih ada! Plus Tanda tangan penulis ciliknya:) Yuk ajak anak-anak membaca dan sekaligus menjadi berani karenanya! (selama persediaan online masih ada)